• About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact
Friday, March 5, 2021
  • Login
  • Home
  • Story
  • Football Stories
No Result
View All Result
FOOTCHAMPION
  • Home
  • Story
  • Football Stories
No Result
View All Result
FOOTCHAMPION
No Result
View All Result
Home CERITA

Alasan Tragis Tersematnya Julukan “Bayer Neverkusen”

Garin Nanda by Garin Nanda
December 13, 2019
in CERITA
0 0
0
Alasan Tragis Tersematnya Julukan “Bayer Neverkusen”
Share on FacebookShare on Twitter

Michael Ballack, Ze Roberto, Lucio, Dimitar Berbatov, hingga Son Heung Min, merupakan deretan pemain berkelas yang pernah bangga mengenakan seragam kebesaran Bayer Leverkusen.

Mereka yang banyak menjadi sorotan telah melakukan apapun demi tim yang bermarkas di Bay Arena. Namun sayang, meski tergolong kedalam pemain bintang, para pemain tersebut sama sekali belum pernah memenangkan gelar apapun bersama Bayer Leverkusen.

Ya, selain dikenal sebagai tim yang hanya menjadi batu loncatan, Bayer Leverkusen juga begitu populer dengan julukan tim yang tak pernah juara. Dari kebiasaan itu, publik menyebutnya sebagai “Bayer Neverkusen”.

Bayer Leverkusen didirikan melalui surat permintaan Wilhelm Hauschild, yang ditandatangani 107 rekan pekerjanya, agar perusahaan tempatnya bekerja, Friedrich Bayern and Co., mendirikan klub olahraga, pada akhir 1903.

Permintaan itu pun pada akhirnya dikabulkan 1 Juli, dan tiga tahun setelahnya divisi sepakbola didirikan dalam klub. Akhirnya, musim panas 1928 para anggota divisi sepakbola mendirikan tim yang terpisah sama sekali dari klub intinya. Nama Sportvereinigung Bayer 04 Leverkusen, yang juga mencakup bola tangan, atletik, dan tinju, mulai dikenal. Divisi senam dikenal dengan TuS Bayer 04 Leverkusen. Keduanya baru bersatu kembali pada 1984.

Bayer Leverkusen, sering dicemooh karena dinilai tidak memiliki fan base yang fanatik. Hal itu terjadi karena Leverkusen dimiliki oleh sebuah perusahaan besar yang bergerak di bidang farmasi. Namun, di balik itu kondisi finansial Leverkusen sangat sehat dan stadion BayArena dikenal sebagai stadion yang paling ramah dengan keluarga.

Dalam sejarahnya, Bayer Leverkusen begitu lekat dengan nama Reiner Calmund. Pria yang lahir pada 23 November 1938 itu adalah sosok yang membangun reputasi serta prestasi Leverkusen hingga seperti saat ini.

Usai ditunjuk menjadi manajer umum, Calmund giat melakukan pembenahan dengan memboyong beberapa pemain terbaik, seperti sederetan pemain eks Jerman Timur Ulf Kirsten, Andreas Thom, dan Jens Melzig pasca-reunifikasi Jerman. Beberapa pemain berbakat Brasil seperti Jorginho dan Paulo Sergio, hingga pemain senior macam Bernd Schuster dan Rudi Voller, juga turut menjadi bagian dari negosiasi terbaiknya.

Selain itu, Calmund juga menjadi sosok yang sangat berjasa dalam penandatanganan pemain seperti Jorginho, Emerson, Ze Roberto, Lucio dan Juan. Serta satu bomber terbaik asal Bulgaria bernama Dimitar Berbatov.

Namun dibalik sejarahnya yang begitu luar biasa, Bayer Leverkusen, tetap saja, akan selalu dikenang sebagai klub yang “nyaris” juara.

Dibandingkan tim tim besar asal Jerman lainnya, seperti FC Bayern, Borussia Dortmund, VLF Wolfsburg dan Schalke 04, Die Bayer sama sekali belum pernah merasakan manisnya gelar juara Bundesliga.

Lebih menyedihkan lagi adalah fakta mereka pernah menjadi runner-up Bundesliga empat musim beruntun dari 1997 hingga 2002, yang lebih sering disebut oleh penggemar mereka sebagai “The Almost Champions Era”€ atau Neverkusen oleh media dan para penggemar klub rival.

Empat kali menjadi runner up liga secara beruntun memang bukan sesuatu yang baik. Layaknya sudah ditakdirkan sebagai sekadar tim pesaing, Bayer selalu temui jalan buntu tiap hampir menyentuh garis finish.

Pada hari akhir musim 1999/00, Leverkusen hanya membutuhkan hasil imbang untuk memastikan gelar juara. Berhadapan dengan tim semenjana Unterhaching, Leverkusen bahkan difavoritkan untk meraih kemenangan. Akan tetapi yang terjadi justru di luar perkiraan, klub yang kala itu diarsiteki oleh legenda mereka, Rudi Voller, harus takluk dengan skor 0-2. Keadaan diperparah dengan salah satu gol yang bersarang di Pascal Zuberbuhler hari itu adalah hasil gol bunuh diri bintang mereka, Michael Ballack.

Disisi lain, FC Bayern berhasil mengandaskan perlawanan Werder Bremen dengan skor 3-1 sekaligus memindahkan perayaan gelar juara ke Olympiastadium, Munich.

Dua musim berselang, sindrom runner-up masih saja menghinggapi Leverkusen. Namun musim 2001-2002 akan selalu dikenang oleh para pendukung Leverkusen sebagai musim yang paling mengenaskan.

Awal 2000-an adalah salah satu periode keemasan. Tapi seperti yang sudah diinformasikan, jangan pernah ingatkan penggemar Bayer Leverkusen dengan musim 2001/02.

Musim itu mereka nyaris mencetak treble, tapi gagal di saat menentukan. Di Bundesliga, setelah memimpin lima poin hingga tiga pertandingan terakhir, Leverkusen malah kalah dua kali. Saingannya, Borussia Dortmund, malah menang terus sehingga keluar sebagai juara. Di Piala Jerman, Leverkusen ditumpas Schalke 4-2 di final. Nasib yang sama ditemui di final Liga Champions, saat Leverkusen ditekuk Real Madrid 2-1.

Pelatih eksentrik, Klaus Topmoller adalah nahkoda Leverkusen pada musim tersebut. Topmoller membawa Leverkusen melaju kencang pada musim kompetisi tepat sebelum Piala Dunia 2002 tersebut. Namun seperti sudah menjadi tradisi, Bayer selalu kehabisan bensin tiap nyaris menyentuh garis akhir.

Di musim tersebut, Liga Champions Eropa mungkin menjadi penyesalan terbesar Bayer Leverkusen. Pasalnya, semangat para pengawa Die Bayer harus kalah dengan sepakan sensasional Zinedine Zidane yang menghujam gawang Hans-Joerg Butt.

Gelar ke sembilan untuk Madrid, sekaligus menjadi penutup dari kisah tragis Bayer Leverkusen pada musim tersebut.

Delapan tahun berselang, pelatih legendaris, Jupp Heynckes, mencoba memutus kutukan Bayer Leverkusen. Namun lagi-lagi, ketidakadilan kembali membawa Leverkusen kedalam kubang penyesalan.

Peristiwa-peristiwa kelam dalam sejarah Leverkusen seolah memberi cerita kedalam buku sejarah yang memiliki banyak bagian kesengsaraan.

Garin Nanda

Garin Nanda

Next Post
Hamit&Halil Altintop: Kembar, Bermusuhan, dan Berbeda Nasib

Hamit&Halil Altintop: Kembar, Bermusuhan, dan Berbeda Nasib

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Connect with us

  • 81 Followers
  • 27.7k Followers
  • 103k Subscribers
  • 22.9k Followers
  • Trending
  • Comments
  • Latest

The Biography of Robert Lewandowski

April 2, 2019
Mengapa Hanya Ada Tiga Kali Pergantian Pemain ?

Mengapa Hanya Ada Tiga Kali Pergantian Pemain ?

August 1, 2019

Why Football Players Shave their Leg-hairs

April 25, 2019

Alen Halilovic: Croatian Messi Whose Career Was Ruined due to His Father’s Bodyguard

March 19, 2020

Super Bowl 2017: Here’s How Many People Watched the Super Bowl

0

What is good from Frenkie de Jong?

0

A Life Story of Paulo Dybala

0

Who is actually Ole Gunnar Solskjaer?

0

Super Bowl 2017: Here’s How Many People Watched the Super Bowl

April 15, 2020

Arsenal and Sutton communities teams deepen bonds

April 14, 2020

Lance Armstrong Is Facing a $100 Million Lawsuit From the U.S. Government

April 13, 2020

McLaren’s F1 reboot needs to be successful for the sake of the sport

April 12, 2020

Recommended

Super Bowl 2017: Here’s How Many People Watched the Super Bowl

April 15, 2020

Arsenal and Sutton communities teams deepen bonds

April 14, 2020

Lance Armstrong Is Facing a $100 Million Lawsuit From the U.S. Government

April 13, 2020

McLaren’s F1 reboot needs to be successful for the sake of the sport

April 12, 2020

About Us

We bring you the best Premium WordPress Themes that perfect for news, magazine, personal blog, etc. Check our landing page for details.

Read more

Categories

  • Basketball
  • BERITA BOLA
  • BIOGRAFI
  • Boxing
  • CERITA
  • Cycling
  • Football
  • Football Stories
  • Formula 1
  • Golf
  • Moto GP
  • Story
  • Tennis
  • Uncategorized

Tags

acmilan Ajax argentina Barcelona biography brazil Champions League chelsea filippoinzaghi footballstar Football Stories Football Story intermilan italy juventus liga champions lionelmessi liverpool luissuarez manchester city manchester united manchesterunited mariobalotelli messi MMA MotoGP 2017 mourinho MU neymar pemain terbaik premierleague premier league realmadrid real madrid ronaldinho ronaldo rumor transfer Super Bowl The Presidents Cup UFC US Sports Valentino Rossi worldcup Zlatan Ibrahimovic zlatanibrahimovic

Recent News

Super Bowl 2017: Here’s How Many People Watched the Super Bowl

April 15, 2020

Arsenal and Sutton communities teams deepen bonds

April 14, 2020

© 2021 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

No Result
View All Result
  • Home
  • Story
  • Football Stories

© 2021 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In