Angel Di Maria menghabiskan empat musim di Real Madrid. Selama masa itu, ia berhasil memenangkan Liga Champions, La Liga, Copa del Rey, Piala Super Spanyol dan Piala Super Eropa. Total Di Maria meraih enam gelar, tetapi itu tidak cukup baginya untuk mendapatkan kasih sayang dari fans Madrid.
Selama di Real Madrid Di Maria memang tidak terlalu mendapat apresiasi. Ia datang ke Real Madrid pada usia 22 tahun. Bersama Los Blancos, Ia sukses mengangkat reputasinya sebagai pemain papan atas. Namun kemudian, Di Maria memutuskan hengkang ke Manchester United pada tahun 2014 dan akhirnya melanjutkan perjalanan ke PSG pada tahun berikutnya.
Kini, Di Maria sudah bahagia bersama Klub asal Prancis tersebut. Bahkan di musim ini, ia membantu PSG menang 3-0 atas Real Madrid di matchday pertama Liga Champions.
Bermain di Parc des Princes, Di Maria tampil cemerlang untuk PSG dengan mengemas brace alias dua gol ke gawang Madrid, yang notabene merupakan mantan klubnya. Di Maria mencetak gol pada menit ke-14 dan 33′. Saat merayakan golnya, Di Maria seperti tak merasa bersalah. Ketika itu, Dirinya merasa puas ketika berhasil menjebol gawang Los Blancos.
Dua gol yang disarangkan Di Maria ke gawang Madrid, bak seperti sebuah pengkhianatan yang membuat fans Madrid geram. Selain momen tersebut, Seperti dikutip dari Marca, tercatat ada tiga peristiwa di mana Di Maria dianggap menghianati Real Madrid.
Pada 6 Januari 2014, Fans Madrid di Santiago Bernabeu sangat geram dengan tingkah buruk Di Maria. Saat itu, Di Maria digantikan oleh Gareth Bale pada menit ke-70 dalam laga kontra Celta Vigo. Ketika hendak keluar lapangan, ia mendapat siulan dari para penggemar.
Kesal, Di Maria kemudian meletakkan tangannya ke alat kelaminnya dalam gerakan yang membuat fans Madrid marah.
Tetapi pemain asal Argentina itu menyangkal melakukannya dengan sengaja, dengan mengatakan “tidak pernah terpikir oleh saya untuk menyinggung siapa pun, apalagi para penggemar Bernabeu.”
Peristiwa lain saat Di Maria menuduh Florentino Perez menghalanginya untuk tampil di Final piala dunia 2014.
Real Madrid memainkan skenario saat Di Maria mengalami cedera otot pada perempat final Piala Dunia 2014. Saat itu, manajemen melayangkan surat untuk departemen medis Argentina agar tak memainkan Di Maria pada laga final apabila benar mengalami cedera.
Tetapi, Di Maria yang mengetahui surat tersebut, meyakini bahwa ada misi terselubung di baliknya. Ia pun dengan emosional menyobek surat tersebut. Pada saat itu, Di Maria memang tahu bahwa Real Madrid akan menjual dirinya.
“sepucuk surat datang dari Madrid untuk memberitahuku untuk tidak bermain. Aku merobeknya, aku mengabaikannya”.
Pengkhianatan yang lain adalah saat Di Maria menginginkan untuk bergabung dengan Barcelona. Meski pernah menjadi bagian dari Real Madrid, namun Di Maria justru mengatakan bahwa dirinya tak menutup kemungkinan untuk pindah ke sang rival, Barcelona.
Pemain asal Argentina tersebut tak mempermasalahkan jika nantinya fans Madrid menyebutnya sebagai pengkhianat. Salah satu faktor Di Maria ingin pindah ke Barcelona adalah karena Lionel Messi.
Pada tahun 2017 silam, Di Maria sebenarnya berpeluang besar untuk bergabung bersama Blaugrana. Sayang, Barcelona lebih memilih Ousmane Dembele untuk didatangkan ke Camp Nou.