Halo football lovers, jumpa lagi dengan kami yang akan terus memberikan informasi dan kisah menarik seputar dunia sepakbola.
Buat kamu yang gak mau ketinggalan info dan kisah menarik dalam dunia sepakbola, jangan lupa untuk klik tombol subscribenya ya..
Dalam sepakbola, simbol bintang menjadi tanda kemenangan sebuah tim. Meski tiap negara memiliki regulasi berbeda, tetap saja bahwa mereka menggunakan bintang sebagai tanda kalau tim tersebut pernah meraih gelar juara.
Untuk ajang sekelas Piala Dunia sendiri, aturannya pun sama. Menurut pasal 18 bagian 2 regulasi perlengkapan FIFA menyatakan,
“Anggota asosiasi yang telah memenangi Piala Dunia dapat menaruh simbol pada kostum yang dimainkan sebagai representasi dari pencapaian tersebut dan jumlah kemenangannya.”
Simbol yang dimaksud adalah bintang.
Hingga saat ini, Timnas Brasil menjadi negara yang paling banyak memenangi gelaran tersebut, yakni sebanyak lima kali. Maka wajar bila Negri Samba menaruh lima bintang dibagian atas logo federasi mereka.
Sama halnya dengan Italia dan Jerman. Kedua negara tersebut telah resmi memenangkan gelaran Piala Dunia sebanyak empat kali. Maka, simbol empat bintang pun tersusun rapih dibagian atas logo federasi.
Untuk Uruguay, negara yang beribukota di Montevideo ini baru dua kali menjadi jawara dunia.
Dua trofi Piala Dunia itu mereka raih ketika menjadi tuan rumah perhelatan perdana di kancah sepakbola dunia tahun 1930 kala itu. Uruguay mengalahkan Argentina di final, menang 4-2 dan menyelesaikan turnamen dengan total 15 gol dari empat pertandingan mereka.
Lalu 20 tahun kemudian Uruguay kembali mengangkat trofi Piala Dunia dengan mengalahkan tuan rumah Brasil dengan skor 2-1 di laga puncak.
Tapi, mereka menaruh simbol empat bintang dibagian atas logo federasi mereka. Padahal jika menilik pada regulasi FIFA, jelas mereka hanya boleh menaruh dua bintang saja.
Kira-kira, ada yang tau gak nih alasannya?
Ternyata, FIFA secara resmi mengakui medali emas yang didapat Uruguay di Olimpiade 1924 dan 1928 adalah sebagai Kejuaraan Dunia tertinggi kala itu, sebelum lahirnya Piala Dunia. Oleh karena itu, mereka berhak menaruh empat bintang diatas logo federasi mereka.
Dulu, ide penyelenggaraan turnamen sepakbola antarnegara sudah ada sejak FIFA dibentuk pada 1904. Terbentuk sebagai organisasi kecil, FIFA melakukan berbagai rapat untuk menggelar sebuah turnamen sepakbola antar negara.
Namun karena menggelar turnamen sendiri dirasa sangat mustahil, FIFA kemudian bekerjasama dengan Olimpiade untuk mencapai solusi. Karena turneman sepakbola dalam Olimpiade mengikuti ketentuan yang dibuat FIFA, maka kejuaraan ini tetap diakui sebagai kejuaran FIFA, atau yang sekarang dikenal dengan Piala Dunia.
Saat itu, FIFA baru bisa menggelar Piala Dunia tahun 1930 yang mengeluarkan Uruguay sebagai juaranya. Namun pada Olimpiade 1924, FIFA yang menggelar turnamen sepakbola sejagad sudah masuk kedalam bagian dari Olimpiade.
Diikuti oleh 24 negara, sistem yang digunakan saat itu adalah sistem gugur. Saat turmanen baru dimulai, Uruguay langsung tampil trengginas. Saat itu, mereka sukses melibas Yugoslavia dan Amerika Serikat dengan skor mencolok.
Menjadi satu-satunya wakil Amerika yang masih tersisa, Uruguay kemudian bertemu dengan Prancis. Karena memang punya kekuatan luar biasa, mereka mampu menang dengan skor 5-1. Setelah kandaskan Prancis, Uruguay taklukkan Belanda di partai semifinal. Sukses menang, merekapun menantang Swiss di partai puncak.
Dihadiri oleh lebih dari 40 ribu penonton, Uruguay tidak mau membuang kesempatan. Mereka tetap memainkan sepakbola indah dengan mampu memang melawan Swiss. Saat itu, Uruguay menang dengan skor 3-0 lewat gol Petrone, Pedro Cea dan Angel Romano.
Empat tahun berselang, Belanda menjadi tuan rumah dari turnamen sepakbola seluruh dunia. Masih terbalut dengan suasana Olimpiade, Uruguay kembali keluar sebagai juara.
Saat itu, jalan Uruguay cukup terjal setelah Timnas Argentina ikut ambil bagian. Negri Tango tampil garang dengan melibas seluruh lawan yang dihadapi, hingga akhirnya mereka bertemu dengan Uruguay di partai puncak.
Tetap mempertahankan permainan atraktif, para pemain Uruguay dengan disiplin taktik yang ketat sanggup membuat Argentina frustrasi. Laga pamungkas yang mempertemukan Argentina dengan Uruguay sampai harus dilaksanakan dua kali setelah pada laga pertama kedua tim bermain imbang 1-1.
Setelah laga final kembali digelar, Uruguay mampu pertahankan gelar dengan skor 2-1.
Setelah Uruguay mampu raih gelar juara secara beruntun, secara bersamaan FIFA juga mengumumkan bahwa mereka akan menggelar turnamen tanpa bekerja sama dengan Olimpiade lagi. Saat itu, FIFA memutuskan untuk menggelar Piala Dunia sendiri pada tahun 1930 di Uruguay.
Dalam sejarah sepakbolanya, Uruguay sudah menelurkan berbagai pemain kelas wahid. Diantaranya, Pedro Cea yang merupakan salah satu pemain yang berperan penting dalam membawa Uruguay menjadi juara kompetisi Piala Dunia pertama yang dilangsungkan tahun 1930.
Selanjutnya ada Alberto Spencer. Pemain ini dikenal dengan julukan “Cabeza Magica” alias “Kepala Magic” karena sering mencetak gol dengan sundulan kepala. Hingga saat ini, Alberto Spencer masih memegang rekor sebagai pencetak gol terbanyak sepanjang masa di turnamen Copa Libertadores, dengan catatan total 54 gol yang dicetaknya dalam kurun waktu 1960 hingga 1972.
Lalu ada Jose Leandro Andrade. Pemain yang dijuluki “The Black Marvell” ini mampu membawa negaranya memenangkan dua medali emas Olimpiade dan dua trofi Copa America.
Nama Obdulio Varela juga tak boleh dilewatkan. Pemain yang berperan sebagai bek sekaligus kapten ini mampu membawa Uruguay juara dunia dengan mengalahkan tuan rumah Brazil di partai final.
Yang tak kalah fenomenal adalah Oscar Miguez. Sejarah mencatat kalau pemain ini masih memegang rekor sebagai pencetak gol terbanyak timnas Uruguay di turnamen Piala Dunia, dengan total delapan gol. Salah satu penampilannya yang paling diingat adalah ketika ia mencetak hattrick untuk membawa Uruguay mengalahkan Bolivia 8-0 di penyisihan grup Piala Dunia 1950.
Hingga saat ini, Uruguay tak pernah kehabisan stok pemain berbakat. Tercatat, nama-nama seperti Enzo Francescoli, Alvaro Recoba, Diego Forlan, Diego Lugano, Luis Suarez, hingga Edinson Cavani, mampu harumkan nama Uruguay dikancah persepakbolaan dunia.
Nah gimana nih menurut football lovers? Udah tau kan kenapa ada empat bintang yang menghiasai logo federasi sepakbola Uruguay?
Terus, hal apa sih yang paling kalian ingat kalau mendengar nama Uruguay? Tulis komentar kalian dibawah ya. Jangan lupa untuk like dan share~