Alexander Lacazette, namanya mulai dikenal dunia saat membela Olympique Lyon, di mana dirinya menjadi salah satu penyerang tajam di kompetisi liga prancis, lalu siapakah Alexander Lacazette. Berikut ulasan mengenai perjalanan hidupnya khusus untuk kamu footballovers.
Alexandre Lacazette lahir pada 28 Mei 1991 di Lyon, Perancis. Dirinya lahir dari keluarga Guadeloupean yang bermigrasi ke Perancis untuk mencari kehidupan yang lebih baik. Sejak kecil, Lacazette adalah penggemar pemain legendaris prancis dan Arsenal Thiery Henry.
Lacazette memiliki saudara kandung bernama Benoit, ia juga pemain sepakbola yang memperkuat klub di divisi keempat liga Swiss. Lacazette merupakan anak terakhir dari empat bersaudara.
Lacazette menghabiskan masa kecilnya untuk bermain bola. Dirinya mengawali latihan sepakbola dengan bergabung bersama klub lokal, Elan Sportif, pada 1998. Lacazette kecil menghabiskan waktu lima tahun disana sebelum akhirnya bergabung dengan akademi Lyon.
Lacazette menjadi bagian dari tim akademi Lyon sejak tahun 2003. Bersama Lyon, mimpinya dimulai. Ia terus bermain apik hingga berhasil masuk ke tim utama pada 2010.
Lacazette memulai debutnya di Ligue One Perancis saat Lyon berhadapan dengan Auxerre pada 5 Mei 2010. Karena memulai start yang cukup baik, bulan Juli di tahun yang sama dirinya menandatangani kontrak selama tiga tahun dengan Olympique Lyon.
Meski begitu, Lacazette masih sering membela tim muda Lyon dalam mengarungi berbagai kompetisi. Setelah dirasa layak, Lacazette baru benar-benar memulai kontrak profesionalnya pada 1 Juli 2011.
Lacazette sendiri mencetak gol pertamanya pada laga melawan Sochaux pada 30 oktober 2011. Ketika itu, Lyon berhasil menang dengan skor 2-1.
Musim 2010/11, Lacazette memulai debut pertamanya di kompetisi Eropa. Saat itu, Lyon terbang ke Portugal untuk bertandang ke markas Benfica. Namun sayang, Lyon harus tumbang dengan skor 4-3. Sementara gol pertamanya di kompetisi Eropa ia cetak pada 7 Desember ke gawang Hapoel Tel Aviv, pada laga terakhir Grup B yang mana kedua tim harus rela berbagi angka.
Musim 2011/12, Lacazette membantu Lyon dalam menjuarai kompetisi Piala Perancis sekaligus Piala Super Perancis. Karena dinilai terus bermain apik, Lacazette berhasil masuk kedalam daftar NFP Ligue 1 Team of the Year pada musim 2013/14, 2014/15, dan 2016/17.
Dengan prestasi yang cukup membanggakan, Lyon memberi perpanjangan kontrak kepada Pria Prancis itu selama dua tahun kedepan. Pada 5 Oktober 2014, Lacazette berhasil mencetak hattrick pertamanya untuk Lyon setelah mereka mampu menumbangkan Lille dengan skor 3-0.
Berkat kinerja sempurnanya, Lacazette sukses meraih gelar UNFP Player of the Month pada Desember 2014, Januari 2015, dan Agustus 2016.
Dirinya berhasil mencetak rekor baru bersama Lyon setelah mampu menyarangkan sebanyak 26 gol di kompetisi Liga dalam satu musim. Itu terjadi pada 26 April 2015. Sebelumnya, rekor tersebut dipegang oleh Andre Guy yang sukses mencetak 25 gol pada musim 1968/69.
Musim 2014/15, Lacazette berhasil menjadi top skor Ligue One dan terpilih sebagai UNFP Ligue 1 Player of the Year.
Pada 8 Agustus 2015, Lacazette kembali memperpanjang kontraknya dengan Lyon hingga 2019. Setahun kemudian, dirinya berhasil mencetak gol ke 100 untuk Lyon setelah sukses menjebol gawang Toulouse dalam kemenangan 2-1 Lyon.
Bersama Olympique Lyon, Lacazette telah bermain sebanyak 275 dan mencetak 129 gol di semua ajang.
Melihat potensi luar biasa yang ditunjukkan pria Gemini, Arsenal membajak Lacazette dengan mahar sekitar 53 juta euro atau sekitar Rp 848 miliar. Nilai tersebut menjadi yang terbesar dalam sejarah penjualan pemain Lyon.
Kepindahan Lacazette menuju Negeri Ratu Elizabeth tidaklah mudah. Dirinya dicap penghianat oleh para pendukung Lyon. Banyak para penggemarnya yang sakit hati. Menyusul perlakuan yang tidak mengenakkan itu, Lacazette hanya menerima dan menganggap wajar respon para pendukungnya itu.
Masalah lain adalah, Lacazette ternyata memiliki sifat yang mudah rindu kampung halaman. Dirinya mengaku sedikit sulit beradaptasi karena terus memikirkan kenangan indah saat masih berada di Lyon. Lacazette sendiri belum pernah tinggal di tempat lain selain Lyon.
Mengetahui hal tersebut, para pendukung The Gunners hanya bisa berdoa dan terus mendukung penyerang tajamnya itu.
Setelah resmi berseragam meriam London pada 6 Juli 2017, Lacazette memulai debutnya pada 6 Agustus di tahun yang sama. Ketika itu, Arsenal berhadapan dengan Chelsea di ajang Community Shield. Arsenal berhasil menang dengan skor 4-1 di babak adu pinalti.
Untuk debut Premier League, Lacazette masuk ke skuat Arsenal yang berhasil menang dengan skor 4-3 melawan Leicester city.
Lacazette terus bermain apik dan mampu memberi pengaruh besar bagi lini serang The Gunners. Ia disebut mirip dengan Thierry Henry karena memiliki penyelesaian akhir yang baik.
Pada musim 2017/18, ia mampu mencetak 17 gol dalam 39 penampilan di Semua kompetisi. Musim berikutnya Lacazette tampil lebih baik, ia total membobol gawang lawan sebanyak 19 kali dari 49 laga di semua kompetisi. Dirinya juga menjadi pemain terbaik Arsenal di musim tersebut.
Bermain untuk timnas………
Tak hanya di level klub, Lacazette juga bermain gemilang kala tampil bersama tim nasional Prancis. Memulai debut bersama Timnas Prancis U-16, Lacazette terus merangsak naik ke level berikutnya, dan pada tahun 2010 ia menjadi tulang punggung timnas prancis saat menjuarai piala eropa u-19, ketika itu ia mencetak gol kemenangan saat mengalahkan timnas spanyol.
Setelah sempat membela tim u-20 dan u-21 prancis, Lacazette akhirnya memulai pertandingan pertamanya bersama timnas senior pada 5 Juni 2013 di laga persahabatan melawan Uruguay. Saat itu ia main setelah menggantikan Oliver Giroud pada menit 53.
Lacazette mencetak gol internasional pertamanya pada 29 Maret 2015, saat membuka keunggulan dalam laga persahabatan melawan Denmark di Stade Geoffroy-Guichard. Hingga kini pria bertinggi 175 cm itu sudah cetak 3 gol dalam 16 kesempatan berbaju les bleus.
Sebelum menjadi pemain depan, Di awal karirnya Lacazette bermain sebagai pemain sayap. Selain kemampuannya mencetak gol dan finishing, kelebihan lain yang dimilikinya adalah kecepatan, kekuatan, keseimbangan, teknik, dribbling, dan kemampuan dengan kedua kaki.
Ia juga seorang pemain yang pekerja keras, yang selalu menekan lawan dan memenangkan bola kembali. Pelatih asal Prancis Gérard Houllier mengatakan pada Juli 2017 bahwa Lacazette “agak mirip” mantan striker Arsenal Ian Wright.
Hingga kini, Lacazette masih menjadi andalan Arsenal di lini serang dan kemampuannya dalam membobol gawang lawan selalu diharapkan oleh timnas prancis.
Nah itulah Footballovers, kisah perjalanan hidup Alexander Lacazette.