Alexis Alejandro Sanchez lahir pada 19 desember 1988 di Tocopilla, Chile. Sanchez lahir dari pasangan Gullermo Soto dan Martina Sanchez. Ayahnya sedang mencari pekerjaan ketika ia lahir, dan ibunya, yang menjalankan bisnis skala kecil adalah pencari nafkah keluarga.
Dalam keluarganya, Sanchez memiliki saudara perempuan bernama Tamara dan Marjorie serta seorang saudara laki-laki bernama Humberto.
Bosan karena menganggur untuk waktu yang lama, ayahnya meninggalkan rumah saat Sanchez baru berusia beberapa bulan. Sanchez pun lalu dibesarkan oleh ibunya.
Sang ibu bekerja di banyak pekerjaan, termasuk berprofesi sebagai buruh cuci yang juga harus berjualan ikan sejauh 80 kilometer setiap hari dari rumahnya. Kerja keras sang ibu hanyalah untuk merawat anak-anaknya agar bisa bertahan hidup.
Meskipun bekerja sangat keras, Martina tidak bisa memberi makan Sanchez untuk jangka waktu yang panjang karena seiring dengan meningkatnya biaya hidup. Beruntung, sang paman, Jose Martinez datang untuk merawat Sanchez.
Jose mengadopsi Sanchez meskipun faktanya dia juga tidak menghasilkan banyak uang. Jose hanya sekedar untuk memberi Sanchez uang jajan dan memberinya makan. Namun Jose tak mampu untuk menyekolahkan Sanchez.
Dalam beberapa tahun, Sanchez tumbuh dibawah asuhan sang paman. Pada suatu kesempatan di mana sang paman tidak mampu lagi merawat Sanchez, Sang paman memberi tahu Sanchez bahwa ia harus mulai menghasilkan uang sendiri jika ingin tinggal bersamanya.
Melihat kesulitan hidup yang dijalani, sang paman memutuskan untuk berinvestasi saat Sanchez masih kecil. Sang paman menggunakan uang tabungannya untuk mendaftarkan Sanchez di akademi pelatihan sepakbola bernama Club Arauco.
Disana Sanchez bermain sepakbola paruh waktu, meski begitu ia menjalaninya dengan senang hati. Pada tahap inilah Sanchez menemukan bakatnya, melihat peluang, dan semakin bertekad untuk bekerja keras demi meraih impiannya menjadi pemain sepakbola.
Namun, Sanchez tak mampu membayar biaya akademi sepakbolanya. Demi menyelamatkan karirnya, Sanchez akhirnya melakukan apa saja untuk mendapatkan uang.
Sanchez menjalani beberapa pekerjaan demi menyambung hidupnya, ia pernah melakukan pertunjukan salto di jalanan. Orang-orang yang melihatnya akan merasa terhibur dan Sanchez mampu mengumpulkan uang receh demi receh. Selain melakukan pertunjukan akrobatik di jalanan, Sanchez juga pernah mencuci mobil.
Tak jarang pula Sanchez dan ibunya harus menahan lapar dan meminta makan kepada tetangganya.
Kehidupan masa kecil Sanchez memang penuh penderitaan, terlahir dari keluarga Miskin membuatnya tidak memiliki sepasang sepatu sepakbola sendiri, sehingga sanchez harus meminjam sepatu temannya ketika akan bertanding dalam sebuah turnamen.
Titik baliknya adalah saat Sanchez mencetak 8 gol dalam satu pertandingan pada turnamen tersebut, sehingga walikota Tocopilla memberikannya hadiah berupa sepasang sepatu bola.
Tak berselang lama setelah mendapat pujian dan hadiah dari walikota Tocopilla tersebut, datang seorang pria yang merupakan direktur sepakbola memberikan bantuan kepada Sanchez.
Pria itu bernama Luis Ortega. Dia adalah salah satu orang kaya Chile yang sering memberikan bantuan kemanusiaan kepada anak-anak muda berbakat. Ortega mengetahui bakat dan potensi yang di miliki Sanchez di olahraga sepakbola.
Hingga pada suatu hari, Ortega membawa Sanchez bergabung dengan klub yang ia pimpin, Klub Sepak Bola Cobreloa, di mulai dari sinilah menjadi titik balik dalam kehidupan Sanchez.
Kebaikan yang dilakukan oleh Ortega ini membuat Sanchez bekerja keras untuk memastikan bahwa ia tidak akan mengecewakanya.
Pada tahun 2005, Sanchez dipromosikan ke tim senior Cobreloa, dan pada usia 16 tahun, Sanchez menjadi salah satu pemain termuda yang bermain di Copa Libertadores.
Setelah musim yang mengesankan dengan Cobreloa, Sánchez menarik perhatian klub Serie A, Udinese, dan tepat pada 21 April 2006 Sanchez resmi menjadi pemain Udinese. Klub Italia itu bagaimanapun, memulai proyek pematangan seorang Alexis Sánchez, ia lalu dipinjamkan ke Raksasa Chile, Colo-Colo dalam kesepakatan selama musim.
Performanya bersama Colo-colo tidak terlalu menonjol. Sanchez lalu menjalani statusnya sebagai pemain pinjaman di klub Argentina, River Plate. Disana Sanchez tampil 31 kali dan mencetak 4 gol. Meskipun tidak banyak gol yang ia ciptakan, tapi secara permainan dianggap lebih baik dari klub sebelumnya.
Penampilan apik Sanchez membuatnya mendapat panggilan ke tim nasional Chile u-20. Sanchez sempat bermain di ajang piala dunia u-20 tahun 2007.
Setelah menjalani peminjaman di dua klub berbeda, Pada 14 September 2008, Sanchez akhirnya melakukan debut bersama Udinese di pertandingan Serie A melawan Juventus, yang mana timnya harus menelan kekalahan 1-0, empat hari kemudian, Sanchez melakukan debutnya di Eropa melawan Borussia Dortmund.
Selama tiga musim, Sanchez sukses menjalani karir yang cukup apik bersama Udinese, dengan torehan 21 gol dari 112 penampilan.
Tahun 2011 ternyata menjadi tahun terobosan bagi Sanchez, performa gemilangnya dicium oleh Pep Guardiola. Barcelona pun membuat kesepakatan dengan Udinese untuk membawa Sanchez ke camp nou. Oleh karena itu, Sanchez menjadi pemain Chili pertama yang bermain untuk Blaugrana.
Pada Agustus 2011, Sanchez melakukan debutnya ketika Barca melawan Real Madrid. Namun, musim pertamanya bersama Barcelona dirusak oleh banyak cedera, yang membuat Sanchez jauh dari lapangan pada banyak kesempatan penting.
Musim berikutnya penampilan Sanchez juga tidak terlalu bagus-bagus amat, dan cedera serta alasan lain memberi Sanchez sangat sedikit peluang untuk tampil di lapangan.
Sanchez mengakhiri musim 2012/13 di la liga dengan catatan hanya delapan gol atau secara keseluruhan mencetak 11 gol di semua ajang.
Pada Januari 2014, Sanchez mencetak hat-trick pertamanya ke gawang Elche, memimpin timnya meraih kemenangan. Di musim ketiganya, Sanchez mampu tampil lebih baik dari musim sebelumnya, ia membukukan 21 gol dari 54 pertandingan.
Meski tampil cukup apik di musim tersebut, Barcelona tak mempertahankan Sanchez. Karena pada musim panas 2014 Sanchez resmi hijrah ke Arsenal dengan biaya transfer 31 juta paun atau sekitar Rp 536 miliar.
Di Barcelona, Sanchez mencatatkan 47 gol dalam perjalanannya selama tiga musim, selain itu Sanchez membantu Barcelona meraih total enam trofi bergengsi.
Debut kompetitif Sánchez di Arsenal adalah melawan Manchester City pada ajang Community Shield, ia bermain di babak pertama dan membantu Arsenal meraih kemenangan 3-0.
Bersama meriam london, Sanchez tampil mengesankan, torehan gol demi gol membantu Arsenal mampu bersaing di papan atas liga primer. Pada Musim pertamanya, Sanchez mampu lesakkan 25 gol di semua kompetisi, serta membawa Arsenal raih gelar piala FA. Tak hanya itu, dirinya juga terpilih sebagai pemain terbaik Arsenal.
Liga Primer musim 2015/16 dimulai dengan catatan negatif untuk Sanchez, karena ia tak mencetak gol dalam 10 pertandingan pertamanya. Namun, Sanchez mencetak hat-trick di pertandingan kesebelas. Musim tersebut dilalui Sanchez dengan torehan 17 gol dari 41 pertandingan di semua kompetisi.
Pada musim 2016/17, Sanchez memenangkan penghargaan ‘Player of the Season’. Dirinya juga mencetak 30 gol bagi Arsenal. Secara keseluruhan Sanchez membukukan total 88 gol dari 166 laga bersama meriam london sejak 2014.
Pada januari 2018, Sanchez dipindahkan ke Manchester United, di old trafford ia menjadi pemain Chili pertama yang bergabung dengan setan merah. Meski begitu penampilannya tak sesuai harapan, Sanchez terpuruk dengan hanya membukukan 5 gol dari 45 penampilan di semua ajang.
Manchester united akhirnya meminjamkan Sanchez ke Inter Milan pada bursa transfer musim panas 2019.
Dipentas Internasional, Sanchez melakukan debut bersama timnas senior pada 27 april 2006 saat mengalahkan selandia baru di laga uji coba. Sementara gol pertamanya untuk Chile terjadi pada 7 september 2007 ke gawang Swiss. Di mana Chile menang 2-1.
Bersama timnas Chile, Sanchez telah bermain di ajang piala dunia 2014, Copa America 2015 dan 2016, di mana dalam dua ajang kejuaraan antar negara Amerika latin itu, Sanchez berperan penting dalam membantu Chile menjadi kampiun.
Dalam copa america 2016, Sanchez juga dinobatkan sebagai pemain terbaik turnamen. Hingga kini, Sanchez telah mencetak 43 gol dari 130 penampilan bersama tim nasional Chile.
Pada kehidupan pribadinya, Alexis Sanchez telah memenangkan hati jutaan penggemar termasuk banyak gadis. Dia juga terlibat dalam sejumlah hubungan. Sebelumnya, Sanchez pernah menjalin hubungan dengan Laia Grassi.
Pada 2017, Sánchez memiliki patung yang didirikan untuk menghormatinya di kota asalnya Tocopilla. Kini pria yang waktu kecil pernah mendapat julukan ‘The Squirrel’ tersebut menjalani karir barunya bersama klub kota Milano, Internazionale.