Frenkie De Jong lahir 12 mei 1997 di Arkel, desa kecil di selatan Belanda. Desa kecil ini sendiri hanya dihuni sekitar 3.000-an penduduk. Frenkie terlahir dari keluarga atlet, ayah dan ibunya merupakan pemain sepakbola. Selain itu sang kakek juga pernah berkarir sebagai pesepakbola amatir.
Frenkie memiliki adik bernama Youri yang juga berkarir sebagai pesepakbola dengan memperkuat klub ASV. Berbekal itu semua Frenkie tumbuh tidak jauh dari hiruk pikuk permainan sepakbola. Frenkie kecil sempat belajar mengolah si kulit bundar di klub tanah kelahirannya, ASV Arkel.
Diusianya yang terbilang masih sangat dini, kemampuan Frenkie dalam bermain sepakbola sudah sangat baik. Ayahnya pernah mengungkapkan bahwa di usia lima tahun sudah ada pemandu bakat sepakbola yang melirik Frenkie.
Frenkie kecil mengidolakan klub katalan, FC Barcelona. Pada usia 7 tahun, bocah berambut pirang tersebut sudah dianggap ayahnya untuk memulai sepakbola secara kompetitif.
Perlu diketahui juga bahwa seluruh keluarga Frenkie adalah penggemar Feyenoord dan ketika klub asal Rotterdam datang memanggilnya, tampaknya menjadi mimpi bagi dirinya. Namun,Frenkie diizinkan untuk membuat keputusan sendiri dan klub Willem II nampaknya yang menarik perhatian Frenkie.
Terlepas dari kenyataan bahwa Roterdam jauh lebih dekat dari rumahnya daripada Tilburg,kota klub Willem II. Pada tahun 2004, Frenkie memutuskan untuk bergabung dengan klub asal Tilburg tersebut. Pilihan itu terbukti tepat karena dalam jangka panjang Frenkie mendapat perhatian serius dari sepakbola Belanda.
Bersama akademi Willem II, Frenkie mengasah kemampuan individu, teknik, taktik dan mental dalam bermain sepakbola. Selain itu Frenkie juga belajar hal dari yang tersulit menjadi terlihat mudah.
Frenkie berkembang pesat dan penampilannya mengesankan di tim muda Willem II pada semua tingkatan, hal itu membuat jajaran tim pelatih memujinya. Terutama saat di tim u-15, sang pelatih Jos Borgers menganggap Frenkie memiliki bakat alami yang luar biasa.
Setelah bermain bersama tim muda Willem II, Frenkie menandatangani kontrak profesional pertamanya dengan klub pada 2013. Frenkie muda merupakan pengidola Lionel Messi dan membentuk permainannya dengan melihat aksi-aksi dari sang idola.
Permainan Frenkie membuatnya menonjol dan ia kemudian melakukan debut tim pertamanya melawan ADO Den Haag pada akhir musim 2014/15 atau tepatnya 10 mei 2015, hanya beberapa hari setelah ulang tahunnya yang ke-18.
Debut yang berakhir indah karena timnya mampu menaklukkan ADO Deen Haag dengan skor 1-0 di kandang.
Setelah melakukan debut yang gemilang, Frenkie diincar beberapa klub termasuk PSV dan AJax Amsterdam. Namun pada musim panas 2015, Ajax lah yang mendapatkan jasa pemain yang saat itu berusia 18 tahun tersebut. Ajax membeli Frenkie dengan biaya 300 Ribu euro atau sekitar Rp 4.8 miliar dan mengontraknya selama empat tahun.
Bersama tim terkuat Belanda, Frenkie lebih dulu dimainkan di tim Jonx Ajax. Permainan gemilangnya bersama tim cadangan AJax membuatnya menjalani debut di tim utama pada 2016. Di sisi lain, Frenkie juga masih sering membela Jonx Ajax di Erste divisi pada musim 2016/17.
Di musim itu, Frenkie juga dianugerahi penghargaan Talent of the Season Eerste Divisi. Frenkie membuat 31 penampilan bersama tim Jonx ajax dan bermain sebagai gelandang tengah serta defensif. Frenkie mencetak enam gol, membuat delapan assist, dan menerima dua kartu kuning.
Memasuki musim 2017/18, Nama Frenkie De Jong mulai sering menghiasi skuad tim utama Ajax Amsterdam. Berusia 20 tahun, Frenkie membuat 26 penampilan tim senior. Dalam beberapa pertandingan Frenkie juga tampil sebagai bek tengah, bersama rekan setimnya Matthijs de Ligt.
Pada musim 2018/19, Frenkie mampu menunjukan sinarnya, ia menjadi pilihan utama di barisan gelandang AJax. Di ajang liga champions, Frenkie membintangi kemenangan Ajax 1-0 atas Tottenham Hotspur di leg pertama babak semifinal. Di musim itu, Frenkie torehkan 52 penampilan dan mencetak 4 gol.
Di musim itu, Frenkie juga membantu Ajax meraih dua trofi yakni Gelar Eredivisie dan Piala Belanda. Berkat performa apiknya, Gelar pemain terbaik eredivisie pun mengarah ke dirinya.
Penampilan memukaunya membuat banyak klub-klub eropa mengincarnya, tapi Barcelona lah yang berhasil memboyongnya dengan biaya 75 juta euro atau sekitar Rp 1,2 triliun pada musim panas 2019. Frenkie kemudian melakukan debut kompetitifnya melawan Athletic Bilbao diajang La liga.
Di level Internasional, selama karier mudanya, Frenkie tampil 22 kali bersama berbagai kelompok umur tim junior Belanda. Pada 10 Juli 2015, ia melakukan debut internasional untuk tim U19 Belanda melawan Jerman U19.
Pada 6 September 2018, Frenkie melakukan debut internasional seniornya dalam kemenangan laga persahabatan melawan Peru. Setelah itu namanya sering masuk dan menjadi starter reguler untuk Belanda, ia tampil di hampir setiap pertandingan kualifikasi Euro 2020 dan UEFA Nations League. Di ajang UEFA Nation League Frenkie terpilih sebagai pemain muda terbaik.
Secara permainan, Frenkie gemar melewati lawan. Bola akan selalu lengket di kakinya. Ketika ia melewati lawan, kita seolah melihat Messi versi pemain bertahan. Sama seperti Messi, Frenkie melewati pemain lawan dengan mengubah-ubah kecepatan dribelnya. Selain kecepatan yang berubah-ubah, ia bisa berhenti, kemudian berbelok atau mengubah jalur dribelnya secara tiba-tiba.
Kini, peran dari kekasih Miki Kiemeney tersebut sangat dibutuhkan baik oleh Barcelona ataupun tim nasional Belanda.