Jamie Richard Vardy lahir pada 11 Januari 1987 di Sheffield, Inggris. Ia lahir dari pasangan Lisa Vardy dan Richard Gill. Jamie Vardy lahir di keluarga kelas menengah dan menjalani masa remaja dengan penuh kesulitan.
Masa kecilnya, seperti yang diceritakan Vardy, penuh dengan kesengsaraan, pnderitaan, dan rasa sakit. Namun semua hal itu bisa ia alihkan ke olahraga sepak bola. Orang tuanya saat itu mendukung Vardy. Vardy bahkan sepebuhnya diarahkan untuk menekuni sepak bola ketimbang melanjutkan pendidikannya.
Gairah Vardy untuk bermain bola semakin tumbuh. Akan tetapi, tanda-tanda Vardy bakal menjadi pemain tenar tidak terlihat sama sekali. Ketika berusia 16 tahun, Vardy bahkan ditendang tim Akademi Sheffield Wednesday.
Saat bermain untuk Sheffield Wednesdey, dirinya sempat bermimpi untuk menjadi pesepakbola terkenal. Akan tetapi, mimpi Vardy seketika lenyap tak berbekas setelah Sheffield Wednesday memutuskan untuk tak memakai jasanya lagi. Ia menganggap jika Vardy tak memiliki postur ideal. Ia dinilai kecil dan terlalu kurus.
Penolakan menyakitkan itu membuat Vardy putus asa. Dirinya kesal dan kerap meyalahkan diri sendiri. Di masa-masa sulitnya itu, Vardy pernah menghilangkan mimpinya untuk menjadi pesepak bola terkenal dan lebih memilih untuk mencari pekerjaan agar bisa mendapat uang.
Dalam upayanya untuk melupakan sepak bola, Vardy menjalani profesi sebagai buruh pabrik. Namun banyak teman-temannya yang memberi dukungan agar Vardy kembali ke lapangan hijau. Teman-temanya mau agar Vardy kembali meneruskan mimpinya sebagai pemain sepak bola terkenal.
Setelah berfikir secara serius, Vardy mulai mencari klub yang mau menerimanya. Dan bertemulah dia dengan Stocksbridge Park Steels.
Kariernya cukup moncer bersama Park Steels yang bermain di Divisi Satu Selatan. Pemain 28 tahun ini mampu mencetak 66 gol dalam 106 penampilan. Namun karena pendapatan yang tidak mencukupi, di sela-sela waktu bermain, Vardy bekerja sampingan.
Vardy hanya mendapatkan bayaran sebesar 30 poundsterling atau Rp 600 ribu per pertandingan. Pekerjaan buruh pabrik yang dijalani Vardy itulah yang menjadi penyangga patah tulang untuk menyambung hidupnya.
Dari pekerjaan tersebut, Vardy mengaku bermasalah pada tulang punggung karena terlalu sering mengangkat beban. Demi bisa bermain, Vardy terkadang berbohong ke atasan. Dia berpura-pura cedera ketika bermain.
Tidak kuat membagi waktu, Vardy meninggalkan pekerjaan kasar itu dan mulai menata masa depan di lapangan hijau.
Vardy kemudian pindah ke Halifax. Namun penampilannya tidak optimal karena punggungnya kerap bermasalah, akibat aktivitasnya sebagai buruh kasar sebelumnya. Dia pun harus hidup pas-pasan.
Mimpi buruk Vardy belum berakhir. Di awal-awal karier bersama Park Steels 2004 lalu, Vardy sempat berurusan dengan pihak kepolisian. Dia harus mengenakan gelang khusus agar pegerakannya mudah dipantau pihak berwajib.
Masalah bermula ketika Vardy memukuli remaja yang mengejek rekannya hanya karena memakai alat bantu dengar.
Niat baik Vardy berujung pada hukuman kurungan di rumah. Tapi Vardy ikhlas menerima cobaan. Bahkan, hukuman ini membuat dia menjadi pribadi yang lebih tangguh.
Kendati demikian, Vardy tetap berusaha mengejar mimpi-mimpinya. Kondisi yang dihadapinya bahkan memberikan pelajaran, harapan tidak boleh mati meski berada di tengah kesulitan.
Agar bisa sekadar bermain, Vardy harus mencuri-curi waktu berlatih dan bertanding. Bahkan, untuk keluar rumah dia harus melompati pagar agar tidak diketahui orang tuanya.
Saat bermain untuk Fleedwood pada tahun 2011, Vardy menembus batas. Pernah suatu ketika, dia telat datang ke tempat latihan. Pelatihnya kemudian memberi hukuman berlari dengan telanjang kaki. Tapi Vardy menjalankan perintah sang pelatih melebihi batas. Di tengah musim dingin yang menusuk di Fleetwood dia berlari telanjang dada tanpa alas kaki
Dua tahun bermain di Fleetwood, Vardy tampil meyakinkan. 31 gol berhasil disarangkan dari 36 pertandingan. Performa trengginas sang pemain membuat Leicester kepincut. Akhirnya, pada 2012 Vardy direkrut Leicester.
Ketika itu, Vardy berstatus sebagai pemain termahal di liga amatir dengan transfer mencapai 1,7 juta poundsterling. Bila dikurs ke rupiah, nilainya mencapai 35 miliar rupiah. Tidak percuma The Foxes membelinya. Di musim pertama bersama Leicester, Vardy mempersembahkan gelar Championship 2013/14.
Leicester promosi ke Premier League. Pertama kali dalam satu dekade terakhir berkat sentuhan kerja keras Vardy.
Vardy pun lantas menjadi buah bibir. Selain karena ketajamannya di mulut gawang, Vardy mencetak gol di 11 laga beruntun, dia mematahkan rapor impresif milik legenda Manchester United asal Belanda, Ruud Van Nistelrooy.
Ketajaman Vardy mendapat perhatian dari manajer Timnas Inggris, Roy Hodgson. Keringat Vardy terasa manis di 2015 ketika dia dipanggil masuk skuat Tiga Singa untuk melakoni laga persahabatan Kualifikasi Piala Eropa 2016 melawan Republik Irlandia, 7 Juni 2015. Ketika itu, dia menggantikan kapten Wayne Rooney di 15 menit jelang bubaran.
Pada tanggal 21 Mei 2015, Vardy dipanggil ke tim nasional sepak bola Inggris untuk pertama kalinya menjelang pertandingan persahabatan melawan Republik Irlandia dan kualifiksi UEFA Euro 2016 melawan Slovenia.
Pada musim 2015/16, Vardy bersama rekan-rekannya di Leicester City berhasil ciptakan sejarah. Klub yang sama sekali tidak dperhitungkan sukses merengkuh gelar juara.
Sebagai seorang striker, Vardy memiliki reputasi yang baik. Ian Wright, mantan pemain tim nasional Inggris pernah menulis pada Oktober 2015 bahwa Vardy mengingatkan kita [ada sosok Salvatore Schillaci. Schillaci, pemain yang terlambat bersinar mulai tampil di Piala Dunia FIFA 1990 sebagai pemain pengganti namun ia mampu mencatatkan diri sebagai pencetak gol terbanyak.
Vardy dikenal sebagai sosok pekerja keras. Selain mencetak gol, Vardy dikenal sebagai pemain rajin yang selalu bergerak tanpa henti. Ia memiliki kecepatan dan menjadi striker yang dinamis.
Dalam kariernya, Vardy menjadi orang Inggris pertama yang mencetak gol di sembilan pertandingan beruntun di Liga Primer. Di belakangnya ada Hary Keane yang mencetak gol secara beruntun dalam empat pertandingan.