Tahun 2018, Ole Gunnar Solskjaer resmi ditunjuk sebagai pelatih Manchester United untuk menggantikan Jose Mourinho. Solskjaer bukanlah wajah baru di kubu setan merah, sebelumnya ia pernah berseragam Manchester United selama 11 tahun sebagai pemain. Lalu bagaimana kisah perjalanan hidupnya. Simak ulasannya sebagai berikut ya.
Ole Gunnar Solskjaer lahir pada tanggal 26 Februari 1973 dari pasangan Oivind Solskjaer dan Brita Solskjaer, tepatnya di Kristiansund, Norwegia. Solksjaer dilahirkan dari latar belakang keluarga yang sederhana.
Selain itu, Solskjaer juga lahir dari keluarga yang gemar dengan olahraga. Menurut Manchester United News, sang ayah merupakan seorang pegulat. Saat itu, sang ayah menginginkan anaknya, Solskjaer, untuk mengikuti jejaknya. Akan tetapi, olahraga itu ternyata terlalu berat dan kasar untuknya.
Solskjaer sempat belajar dan menekuni dunia gulat selama tiga bulan, namun tubuhnya terlalu lemah untuk bisa mengikuti cita-cita sang ayah. Bahkan, karena tubuhnya yang terlalu lemah dan kecil, Solskjaer sering diejek oleh teman-teman seusianya. Itulah mengapa ia mendapat julukan sebagai ‘Tiny Ole’, atau Ole si mungil.
Setelah merasa kurang beruntung dalam dunia gulat, Solksjaer mulai menekuni olahraga lain yang ia cintai, yaitu sepakbola. Bahkan setiap hari ia selalu tidur dengan bola kesayangannya.
Sejak menekuni sepakbola, hari-harinya selalu diisi dengan menonton pertandingan sepakbola, khususnya pada hari sabtu, dirinya selalu menyempatkan untuk menonton ulasan sepakbola yang dibawakan oleh media ternama, BBC.
Selain menonton sepakbola dari televisi, Solksjaer sering mengikuti perkembangan sepakbola dunia melalui media lainnya, seperti majalah, yang setiap minggu nya selalu ada ulasan terbaru.
Setelah mulai memahami arti sepakbola yang sesungguhnya, Solksjaer mulai menendang bola dan bermain disekitar rumahnya. Kedua orang tuanya yang mengetahui hal itu, langsung bergerak cepat dan tak mau menyia-nyiakan bakat yang dimiliki oleh sang anak.
Tepat pada usia 8 tahun, Solksjaer mendaftarkan diri ke akademi sepakbola di daerahnya, Clausenengen. Akademi Clausenengen merupakan klub kecil di daerah dekat rumahnya yang dikenal sebagai tempat untuk anak-anak menimba ilmu sepakbola. Namun saat itu, Solksjaer sempat diragukan oleh akademi pertamanya itu karena tubuhnya dianggap terlalu kecil.
Akan tetapi, seiring berjalannya waktu dirinya mulai tumbuh besar dan memiliki tubuh yang cukup ideal. Ia berkembang menjadi lebih baik namun belum cukup untuk bisa dipromosikan ke tim professional.
Saat itu bakat Solksjaer terbilang cukup menjanjikan, ia mencetak 31 gol dari 47 pertandingan bersama tim akademinya, Clausanengen. Di akademi tersebut, bakat Solksjaer diketahui oleh Aage Haraide pria norwegia dan mantan bek manchester city.
Tepat pada tahun 1995, Solksjaer bergabung dengan Molde, salah satu klub ternama di Norwegia yang dikelola oleh Aage Haraide. Di Molde, Solksjaer semakin berkembang, dirinya berhasil mencetak banyak gol. Rahasia Solksjaer adalah kerja keras dan latihan terus menerus secara pribadi.
Berkat Kemampuannya yang terus meningkat, ia mulai dilirik oleh beberapa klub. Namun saat itu ia hanya ingin bermain di Inggris. Mimpinya adalah bermain di kompetisi terbaik yang ada di dunia.
Direkrut MU…………
Setelah Manchester United gagal mendapatkan Alan Shearer, dari sinilah karir emas Solskjaer dimulai, Sir Alex Ferguson merekrutnya tepat pada tanggal 29 Juli 1996.
Solksjaer melakukan debutnya bersama setan merah kala bersua Blackburn Rovers pada 25 agustus, tapi ia hanya bermain selama enam menit saja. Di musim pertamanya, Solskjaer berhasil mencetak 18 gol dari 46 laga di semua kompetisi.
Musim keduanya, Solksjaer hanya mampu mencetak 8 gol disemua ajang, ia harus puas sebagai striker pelapis untuk Eric Cantona dan Andy Cole.
Momen terbaiknya saat berseragam Manchester United adalah ketika dirinya berhasil membawa United memenangi gelar Liga Champions Eropa di tahun 1999. Dirinya menjadi salah satu penentu kemenangan united atas bayern munchen di final.
Dari situlah Ole Gunnar Solskjaer mulai dicintai dan dijuluki sebagai ‘The Super-sub’. Sempat mendapat tawaran dari beberapa klub, Solskjaer tetap setia dengan United dengan menolak semua tawaran yang disodorkan terhadapnya.
Solksjaer sempat dilanda kondisi terburuk dalam karirnya, saat pada pertengahan era 2000-an, ia sering di landa cedera. Dan hal ini pulalah yang memaksanya lebih banyak beristirahat pada musim 2004/05 dan 2005/06, Solksjaer lebih banyak menonton rekan-rekannya bertanding.
Sebagai pemain, karir Solskjaer tergolong biasa-biasa saja, ia hampir memulai seluruh pertandingan dari bangku cadangan. Meski begitu ia termasuk penyerang yang cukup mahir mencetak gol. Walaupun banyak penyerang yang datang berlalu lalang di Old Trafford, Solskjaer tetap setia kepada panji setan merah.
Bersama manchester united, Solksjaer telah bermain sebanyak 366 laga dan menciptakan 126 gol di semua kompetisi. Berbagai gelar bergengsi juga ia dapatkan, seperti trofi liga primer, FA cup, piala liga, Piala interkontinetal dan tentu saja trofi liga champions.
Setelah menjalani karir mengesankan bersama United, ia memutuskan untuk pergi pada akhir tahun 2007. Dan pada 2 Agustus 2008, sebuah laga testimonial antara Manchester United melawan Espanyol dimainkan untuk menghormati jasa pria Norwegia itu. Pertandingan itupun dihadiri oleh 69.000 penonton.
Setelah keputusannya untuk meninggalkan tim bersejarahnya itu, Ole Gunnar Solskjaer mendapat gelar kehormatan di negaranya, Norwegia. Tepat pada 25 Oktober 2008, dirinya menerima penghargaan sebagai ksatria kelas pertama dari orde Kerajaan St. Olav oleh Raja Harald ke-5 dari Norwegia. Solskjaer menjadi peraih gelar kebangsawanan termuda di Norwegia.
Karir bersama tim nasional………
Di level internasional,Suami dari wanita bernama Slije ini adalah salah satu striker andalan tim nasional Norwegia. Ia melakukan debut internasionalnya dalam pertandingan persahabatan melawan Jamaika pada 26 November 1995. Ia bermain di piala dunia 1998 dan piala eropa 2000.
Pada 7 Februari 2007, Solskjaer membuat penampilan terakhirnya untuk timnas Norwegia dalam kekalahan 2-1 melawan Kroasia. Ia telah membuat penampilan 67 kali dan mencetak 23 gol di semua ajang.
Karir sebagai pelatih………
Setelah mengakhiri karir sebagai pemain sepakbola, Solskjaer melanjutkan perjalanannya dengan menjadi pelatih di tim reserve MU pada rentang 2008-2010.
Bersama tim reserve Setan Merah, The Baby Faced-Assasin mencatatkan prestasi yang cukup baik dengan meraih gelar Lancashire Senior Cup (2008-2009), Manchester Senior Cup (2009) serta Premier Reserve League (2009-2010).
Dari tim cadangan MU, karir kepalatihan Solskjaer berlanjut ke tim masa mudanya, Molde. Ia datang pada tahun 2011 ketika Molde tepat 100 tahun berdiri. Magis Solskjaer sebagai pelatih kemudian langsung terlihat di musim perdananya di Liga Norwegia. Molde yang belum pernah meraih gelar Liga Norwegia berhasil ia bawa menjadi juara untuk pertama kalinya sepanjang sejarah klub.
Kini, Ayah dari tiga anak bernama Nun, Karna, Dan Elia tersebut melanjutkan tantangan kepelatihannya dengan membesut Manchester United, menggantikan Jose Mourinho yang dipecat karena gagal memenuhi ekspektasi kubu setan merah.
Solksjaer akan selalu dikenang sebagai salah satu pemain terbaik yang pernah dilahirkan Norwegia dan tentu saja akan diingat sebagai salah satu legenda setan merah.
Nah itulah footballovers, kisah perjalanan hidup Olle Gunnar solksjaer.