Siapa yang tak mengenal Ryan Giggs, pria yang satu ini adalah salah satu pemain paling setia bersama satu klub. ingin tahu kisah perjalanan hidupnya. simak ulasannya berikut ini ya Footballovers.
Ryan Joseph Giggs, lahir pada 29 November 1973 di Canton, Cardiff, Wales. Giggs lahir dari pasangan Danny Wilson dan Lynne Giggs. Dirinya memiliki adik bernama Rodhri Wilson Giggs.
Ryan Giggs sebenarnya lahir dengan nama Ryan Joseph Wilson, namun menyusul perceraian kedua orang tuanya, Ia mengganti namanya menjadi Ryan Joseph Giggs di usia 16 tahun. Giggs kecil dibesarkan di Manchester setelah sang ibu berpisah dengan ayahnya itu.
Sejak usia 3 tahun saat ia memulai bersekolah, Giggs sudah terlihat menggemari sepak bola. Hal itu bisa dibilang wajar mengingat ada darah atlit yang dialirkan oleh sang ayah. Ayahnya merupakan salah satu pemain Rugby paling populer pada masanya.
Giggs dirawat oleh ibunya seorang. Ketika itu, ibunya merasa kesulitan karena harus menghidupi kedua putranya. Ia benar-benar kecewa dengan mantan suami nya yang tak bertanggung jawab terhadap keluarga.
Sedikit meringankan beban sang ibu, kegiatan Giggs disibukkan dengan mengurus adik laki-lakinya.
Saat berusia enam tahun, Giggs masuk ke akademi Deans FC. Berkat rekomendasi dari tim pertamanya itu, Giggs akhirnya bergabung dengan Akademi Manchester City. Selama karier juniornya, Giggs pernah bermain untuk Manchester City pada periode 1985 hingga 1987 sebelum akhirnya bergabung dengan Manchester United pada 1987 hingga 1990.
Bergabung dengan Manchester united….
Hingga tepat pada 29 November 1990 di usia 17 tahun Giggs menandatangani kontrak profesional pertamanya dengan Manchester United. Dirinya memulai debut dengan setan merah pada 2 Maret 1991 melawan Everton, kala itu ia menggantikan Denis Irwin.
Giggs baru mencetak gol pertamanya untuk The Reds Devils saat timnya itu berhadapan dengan Manchester City di laga derby yang dihelat pada Mei 1991. Ketika itu, Giggs yang baru berusia 17 tahun menjadi pemain termuda dalam tim.
Meski sudah masuk kedalam tim utama pada musim 1991/92, Giggs masih bermain untuk tim junior Manchester United. Dirinya berhasil membawa tim muda setan merah dalam menjuarai Piala FA untuk tim-tim muda Inggris pada tahun 1992.
Musim 1992/93, kemampuan Ryan Giggs berkembang pesat. Dirinya menjelma menjadi salah satu pemain sayap terbaik di Negeri Ratu Elizabeth. Ia membantu Manchester United dalam memenangi title divisi tertinggi sepak bola Inggris.
Musim 1994/95, Giggs menderita cedera cukup parah. Meski begitu, ia kembali pada musim berikutnya dengan kondisi yang jauh lebih baik. Giggs berhasil mendapat tempat di united yang saat itu mulai kedatangan pemain seperti David Beckham dan Phil Neville.
Musim 1998/99, Giggs menjadi salah satu pilar penting setan merah dalam memenangi laga melawan Palmeiras dalam turnamen Intercontinental Cup. Pada laga itu, Giggs menyabet gelar sebagai pemain terbaik.
Ryan Giggs semakin mengukuhkan dirinya sebagai salah satu pemain terbaik yang dimiliki united setelah sukses menyumbangkan treble winner dalam satu musim kompetisi pada 1999.
Di tahun 1999 pula Ryan Giggs pernah menciptakan gol indah ke gawang Arsenal dalam semifinal piala FA. Waktu itu Giggs menggiring bola melewati hampir semua bek Arsenal, termasuk di antaranya Tony Adams dan Martin Keown, sebelum akhirnya menceploskan bola melewati hadangan David Seaman.
Karena dianggap penting, Ryan Giggs kemudian memperpanjang kontrak dengan United hingga merayakan sepuluh tahunnya bersama tim asal Kota Manchester tersebut. Giggs juga sukses mencetak gol ke 100 nya untuk manchester united saat berhadapan dengan Chelsea di Stamford Bridge pada 23 Agustus 2002.
Setelah sempat mengalami cedera parah, Giggs kembali dan melanjutkan tren positifnya. Di beberapa musim selanjutnya, ia kerap kali menjadi andalan Sir Alex Ferguson untuk menempati sayap kiri.
Giggs kembali membawa united meraih trofi liga champions eropa di tahun 2008 setelah mengalahkan chelsea lewat drama adu penalti.
Giggs akhirnya memutuskan pensiun sebagai pemain di tahun 2014.
Selama berseragam Manchester United, Giggs berhasil menorehkan prestasi yang sangat fantastis. Yaitu berupa 13 gelar Premier League, 9 Piala Community Shield, 4 Piala FA, 3 trofi piala liga, 2 gelar Liga Champions Eropa, 1 Piala Dunia Antar Klub, dan masih banyak lagi.
Perlu diketahui bahwa jumlah trofi yang telah diraih oleh Ryan Giggs masih lebih banyak dari jumlah trofi yang dimenangkan oleh Manchester City.
Bersama united pula Giggs telah melakoni pertandingan sebanyak 963 dan mencetak 168 gol di semua kompetisi. Beberapa penghargaan individu pun pernah di raihnya.
Selain itu, berbagai rekor juga di raih Ryan Giggs, di antaranya adalah Pemberi Assist terbanyak di Liga Premier untuk seorang pemain dengan 162, Pemain yang bermain dalam 22 musim Liga Premier berturut-turut, dan Pemain yang mencetak gol dalam 21 musim Liga Premier berturut-turut.
Kehidupan Pribadi………
Dalam kehidupan pribadinya pria berusia 45 tahun ini menikah dengan Stacey Cooke pada 7 September 2007. Mereka di karuniai dua anak. Meski dikenal sebagai pemain setia dengan satu klub, Ternyata Giggs pernah terlibat kasus perselingkuhan. Parahnya lagi, ia berselingkuh dengan kekasih adiknya sendiri footballovers.
Hal itu diungkap oleh sang ayah kepada The Sun. Dia mengatakan jika Giggs tidaklah seperti yang mereka lihat. Dirinya menganggap jika anaknya itu merupakan penghianat sejati setelah ketahuan selingkuh dengan istri adiknya sendiri. Ayahnya juga menambahkan jika Giggs sudah mempermalukan keluarga.
Setelah insiden memalukan tersebut, Giggs menyampaikan permintaan maafnya kepada sang adik, Rodhri. Namun sang adik pernah bersumpah tidak akan memaafkan atas apa yang sudah di lakukan oleh sang kakak.
Akibat kejadian tersebut, akhirnya hubungan Ryan Giggs dengan Stacey Cooke resmi berakhir pada bulan April 2016.
Karir di Tim Nasional….
Sementara dalam karirnya bersama tim nasional, Giggs membela wales di berbagai pertandingan. Namun perlu diketahui oleh footballovers, bahwa sebelum membela Wales, Giggs pernah membela England SchoolBoys pada tahun 1989. Satu tahun bersama tim England Schoolboys, Giggs bermain sembilan kali, semuanya sebagai kapten, memenangkan 7 pertandingan dan kalah 2 kali.
Salah satu kemenangan itu adalah kemenangan 4-0 atas rekan-rekannya di Wales. Banyak dari pemain wales tersebut yang akhirnya bermain bersama Giggs, ketika Giggs melangkah ke tim pemuda Wales pada tahun berikutnya.
Sebelum melakukan debut bersama timnas senior Wales, Giggs sempat mencicipi beberapa pertandingan bersama Wales u-18 dan U-21. Debutnya di tim senior terjadi pada oktober 1991 saat Wales menghadapi Jerman.
Sedangkan Gol pertamanya untuk Wales terjadi pada 31 Maret 1993 dalam kemenangan 3-0 atas Belgia di Cardiff pada pertandingan kualifikasi Piala Dunia 1994.
Sepanjang karirnya membela tim nasional, Giggs belum sekalipun tampil di ajang bergengsi piala eropa ataupun piala dunia. Giggs mengakhiri karirnya bersama timnas pada tahun 2007. Ia telah mengoleksi 64 pertandingan dan mencetak 12 gol.
Namun begitu, Pada tahun 2012, Ryan Giggs masuk ke dalam skuad Britania Raya yang berlaga di ajang olimpiade london. ia sukses mencetak rekor sebagai pemain tertua yang mencetak gol di ajang olimpiade, ketika cetak gol ke gawang Uni emirat arab pada 29 juli 2012 di usia 38 tahun 243 hari.
Sepanjang karirnya sebagai pemain, Giggs termasuk pemain yang mengedepankan fair play, ia belum pernah menerima kartu merah selama membela united, dirinya hanya pernah sekali diusir wasit saat membela timnas Wales. Kartu merah itu didapatnya dalam laga melawan Norwegia pada tahun 2001.
Setelah pensiun sebagai pemain sepakbola, Ryan Giggs berprofesi sebagai asisten pelatih united dari tahun 2014 hingga 2016. Kini ia di tunjuk sebagai pelatih tim nasional Wales.
Selain bermain sepakbola, Ternyata di luar lapangan Giggs sangat aktif terlibat dalam pelayanan masyarakat. Ia adalah duta UNICEF yang melangsungkan kampanye untuk mencegah tewasnya anak-anak akibat ranjau darat tahun 2002 lalu. Giggs juga aktif dalam usaha pemberantasan rasisme di dunia sepakbola bersama bintang sepakbola lainnya seperti Rio Ferdinand dan Thierry Henry.
Itulah kisah perjalanan Hidup Ryan Giggs,ia akan selalu dikenang sebagai legenda dibalik sedikit kontroversi yang pernah ada.