Real Madrid sukses menghajar Galatasaray enam gol tanpa balas dalam laga matchday keempat fase grup Liga Champions 2019/20. Bermain di Bernabeu, pemain muda Rodrygo menjadi bintang kemenangan Real Madrid dengan menciptakan tiga gol plus satu assist.
Dirinya pun lantas menjadi sorotan. Pasalnya Rodygo sebelumnya bermain untuk tim muda dan hanya beberapa kali tampil bersama tim senior. Namun bermain di tim senior membuat Rodrygo tampak nyaman. Ia tampil gemilan dan sukses menyumbangkan sejumlah gol, termasuk trigol ke gawang klub Turki.
Dengan gol tersebut, Rodrygo menjadi pemain Brasil termuda yang sukses mencetak gol di Liga Champions.
Baru berusia 18 tahun namun sudah berhasil cetak hattrick di kompetisi Liga Champions, siapa sebenarnya Rodrygo?
Rodygo Silva de Goes lahir pada 9 Januari 2001. Ia lahir dari pasangan Denise dan Eric Batista de Goes. Rodrygo lahir di Sao Paulo, Brasil. Tumbuh dan besar di kawasan pencetak bintang sepakbola dunia, Rodrygo kerap menghabiskan waktu dengan mengolah si kulit bundar.
Rodrygo lahir di kota yang tergolong padat. Termasuk kedalam tempat yang dihuni oleh rakyat menengah keatas, Rodrygo sempat kesulitan untuk menemukan lapangan sepakbola. Karena sangat berminat dengan sepakbola, Rodrygo mendapat dukungan dari kedua orang tua, utamanya sang ayah, yang memang merupakan mantan pemain sepakbola dan bercita-cita memiliki anak yang sukses dibidang tersebut.
Hal itulah yang pada akhirnya membuat Rodrygo bergabung dengan akademi Santos pada usia 10 tahun.
Menjalani pelatihan di Santos membuat Rodrygo memiliki banyak sekali pengalaman. Rodrygo sendiri sudah menjalani debut bersama tim senior Santos pada usia 16 tahun. Pada usia 17 tahun, dia sudah menjadi andalan Santos dengan tampil sebanyak 35 pertandingan Serie A Brasil. Bahkan dengan kompetisi lain, total pertandingan yang dijalani Rodrygo saat itu mencapai 58 pertandingan. Sebanyak 12 gol pun berhasil dicetaknya.
Perlu diketahui, sebelum beralih ke lapangan hijau, Rodrygo lebih dulu meniti karier di olahraga futsal. Diketahui, skill olah bolanya tumbuh dari permainan tersebut. Ia dianggap menonjol hingga kerap disamakan dengan seniornya, Robinho.
Santos sendiri dikenal sebagai penghasil bintang sepakbola dunia. Selain Robinho, Neymar dan Pele juga lahir dari klub tersebut. Rodrygo adalah figur baru yang akan masuk ke dalam kelompok elit itu kelak. Ia dikenal sebagai ‘kilat keempat’ di Vila Belmiro.
Anggapan itupun dinilai tidak terlalu berlebihan. Rodrygo memiliki atribut yang mirip dengan trio terkenal itu. Dia sangat unggul dalam dribble bola di kaki. Langkah dan reaksi cepat Rodrygo juga memungkinkannya untuk membuat gerak maju yang tajam, serta perubahan arah yang gesit. Dia bermain dengan semangat yang tinggi.
Lalu, Rodrygo juga merupakan pemain yang mampu memanfaatkan ruang di lebar lapangan. Meski di Santos ia lebih sering ditempatkan di pos sayap kiri, ia juga bisa ditempatkan sebagai winger kanan.
Meski dianggap memiliki permainan yang mirip dengan Robinho, Rodrygo memilih nama Neymar sebagai panutannya.
“Neymar adalah panutanku”, ungkap Rodrygo (dikutip dari globo.com)
Namun begitu, Rodrygo sama sekali tidak ingin disamakan dengan Neymar. Neymar hanya sebatas inspirasi dan ia ingin menjadi sukses dengan caranya sendiri.
“Neymar adalah Neymar, dan Rodrygo adalah Rodrygo,”
“Orang-orang ingin membandingkan kami tapi itu tidak mungkin. Neymar telah memenangkan banyak gelar, sementara aku masih dalam tahap awal. Kita sama sekali tidak bisa dibandingkan,” ujar Rodrygo (dikutip dari bleacherreport)
Meski miliki skill luar biasa, Rodrygo memang tak setenar Neymar. Hal itu berkaitan dengan kedua orang tuanya yang tidak memperbolehkan media untuk terlalu mengekspos kehidupan anaknya.
Sang ayah, Eric, yang juga seorang mantan pesepakbola, lebih fokus mendidik anaknya untuk giat berlatih ketimbang mempopulerkan anaknya lewat media sosial.
Namun begitu, kurangnya ekspos media kepada sosok Rodrygo tidak membuat Real Madrid kehilangan jejak. Raksasa Spanyol tersebut terus mengikuti perkembangan sang pemain hingga berhasil mengumumkan perekrutannya ke Santiago Bernabeu.
Saat diminati Madrid, Rodrygo yang merupakan penggemar berat el Real pun tak butuh waktu lama untuk mengatakan ya.
Pada musim panas lalu, Los Blancos memboyongnya dari Santos dengan nilai transfer sebesar 45 juta euro atau setara 698 milliar rupiah. Madrid tahu betul kualitas Rodrygo sehingga mereka berani membayar mahal pada Santos untuk merekrutnya.