Sepak bola akan selalu memberikan warna. Sepak bola akan selalu memberikan cerita. Sepak bola, akan selalu memberikan kenangan.
Dalam sejarahnya, ada beberapa klub yang memiliki tingkat kepopuleran luar biasa. Di era milenium baru, klub asal London, Chelsea menjadi salah satunya.
Klub yang dimiliki oleh pria Russia, Roman Abramovic, berhasil menjelma menjadi salah satu kekuatan terbesar dalam dunia sepakbola. Bak kapal perang, Chelsea memiliki amunisi yang tiada habisnya. Mereka garang, menakutkan, dan sulit untuk dikalahkan.
Hingga kini, Chelsea sudah dihuni oleh sejumlah pemain kelas atas. Juru taktinya pun tak main-main. Kursi panas The Blues sudah diisi oleh para pesohor dunia yang tentunya sukses berikan gelar tak terhingga.
Dianggap sebagai salah satu tim paling bersejarah, Chelsea juga memiliki kisah unik pada media 90an. Sekali lagi, tak cuma sepak terjang pemain elit dengan sejumlah prestasinya, Chelsea juga memiliki cerita konyol di tahun 1997.
Pada 9 April 1997, Chelsea harus berhadapan dengan Conventry. Saat itu, Chelsea harus melawat ke Highfield Road, markas Coventry, dalam laga pekan ke-33 Premier League 1996/97.
Seperti diketahui, Conventry merupakan tim dengan kostum kandang yang memiliki dominasi warna biru. Di sisi lain, sesuai julukannya, The Blues, Chelsea dikenal dengan warna biru kebesaran dan tergambar di kostum kandangnya. Otomatis, Chelsea harus bermain dalam laga itu dengan kostum tandang dengan warna yang berbeda.
Permasalahannya, Chelsea yang saat itu datang ke Highfield justru tak membawa kostum tandangnya. Sementara, laga harus tetap dilanjutkan. Lalu, apa yang terjadi akan selalu menjadi cerita menarik hingga sekarang.
Karena tidak mau dianggap kalah dengan tidak menerima penawaran pemakaian kostum tim lawan, Chelsea dengan terpaksa meminjam kostum tandang Conventry. Sontak, pemandangan pada pertandingan itu benar-benar tidak biasa.
Saat itu, wasit membutuhkan waktu hingga 15 menit untuk “memaksa” Chelsea menggunakan kostum tandang Conventry.
Para pemain Chelsea menggunakan kostum tandang Conventry yang memiliki corak kotak hitam dan merah. Yang membuat lebih lucu lagi adalah mereka tetap mengenakan celana biru Chelsea.
Dalam laga itu sendiri, Chelsea menelan kekalahan 1-3 dari Coventry. Mereka sebetulnya mampu unggul lebih dulu pada menit 43. Akan tetapi, klub yang bermarkas di Stamford Bridge kebobolan tiga gol masing-masing lewat aksi Dion Dublin, Paul Williams, dan Noel Whelan.
Pada musim itu, Chelsea ditangani oleh legenda hidup Timnas Belanda, Ruud Gullit dan finis di posisi keenam klasemen. Meski gagal meraih trofi Premier League, Chelsea berhasil merengkuh gelar Piala FA.