Footballovers, Jika menyebutkan nama para pemain bintang kroasia saat ini, tentunya nama Ivan Perisic akan masuk dalam daftar tersebut. Ivan Perisic merupakan pesepakbola yang posisinya sebagai winger. Karirnya sebagai pesepakbola terbilang selalu naik dari tahun ke tahun.
Kini, pemain berusia 30 tahun tersebut memperkuat salah satu raksasa Italia, Inter Milan. Perisic menjadi andalan Inter sejak tahun 2015, kala itu ia berlabuh ke Giuseppe Meaza setelah direkrut dari Vfl Wolfsburg. Di Inter ia sudah membukukan 40 gol dalam 163 pertandingan di semua kompetisi.
Ivan Perisic lahir pada 2 februari 1989 di Split, Kroasia. Ketika Perisic tumbuh dewasa, teman-temannya memanggilnya Koka atau induk ayam. Hal itu dikarenakan ia biasa membantu di peternakan ayam ayahnya yang berada di luar kampung halamannya tepatnya di Omis sebuah daerah di pesisir pantai Kroasia. Perisic sering membantu ayahnya mengantarkan ayam ke kota-kota lain di negaranya.
Perisic muda tidak terlalu peduli dengan nama panggilan itu dan untungnya hal itu tidak menghalanginya ke Hajduk Split, klub pertama yang ia bela, Perisic bermain di tim muda Hajduk Split selama enam tahun sejak tahun 2000 hingga 2006.
Namun tahukah kamu footballovers, ternyata bisnis keluarganya lah yang menentukan arah karier Ivan Perisic sejak dini.
Saat masih memperkuat akademi Hajduk split, Ivan Perisic menunjukan performa apik hingga membuat pelatih utama Hajduk Split, Zoran Vulic terkesan kepadanya. Saat itu, Zoran Vulic sedang berdiskusi dengan asistennya, apakah akan mencadangkan Niko Krancjar saat latihan pra musim di Slovenia atau mempersiapkan anak muda berambut keriting bernama Ivan Perisic yang baru promosi ke skuat utama.
Sebab kasusnya cukup serius karena Ivan Perisic justru digoda untuk bergabung dengan klub Prancis, Sochaux. Padahal kontrak profesional sedang disiapkan untuk Perisic yang waktu itu masih berusia 17 tahun.
Setelah terjadi tawar menawar akhirnya Ivan Perisic pergi ketika jet pribadi Sochaux menjemputnya. Dan sejak itulah drama terjadi untuk pria yang sekarang menjadi salah satu bintang Kroasia. Perisic menolak menandatangani kontrak profesional pertamanya di Hadjuk Split dan pergi ke Sochaux bersama ibu dan adiknya.
Perlu diketahui bahwa kedua kubu antara Hajduk Split dengan Sochaux telah menyelesaikan perselisihan dan Pihak Sochaux membayar uang sebesar 360 ribu Euro atau sekitar Rp 5,5 Miliar untuk mendatangkan Perisic.
Penolakan Perisic untuk menandatangani kontrak dengan Hajduk Split bukan tanpa alasan. Dengan kontrak barunya di Sochaux, Perisic hendak menyelamatkan ayahnya yang kesulitan keuangan dan usaha ternak ayamnya yang diambang kebangkrutan.
Ayahnya sangat membutuhkan uang itu, jadi sang ayah menyuruh putranya untuk menerima tawaran dari Sochaux dan seluruh keluarga untuk pergi bersamanya. Sementara itu, sang ayah tinggal di Kroasia dan mencoba menyelamatkan bisnis ternak ayamnya.
“Meninggalkan saya ke Sochaux adalah yang terbaik untuk keluargaku saat itu,” ungkap sang ayah yang bernama Ante Perisic seperti dikutip dari The Guardian.
“Saya ingin mereka menjauh dari saya dan penderitaan saya,”
Setelah bergabun dengan Sochaux, Perisic juga tidak bermain untuk tim utama. Dalam tiga musim di sana, ia hanya tampil untuk tim Sochaux B dan sempat dikirim dengan status pinjaman ke klub Belgia, Roeselare pada januari 2009. Enam bulan kemudian ia direkrut Club Brugge, di klub tersebut Perisic mulai menemukan awal karir yang baik.
Pada musim 2010/11 Perisic menjadi topskor di Liga Belgia dengan torehan 22 gol dari 37 pertandingan sekaligus membantunya meraih gelar pemain terbaik. Ketika memperkuat Club Brugge jugalah Perisic menjalani debut pertamanya di Tim Nasional Kroasia yang kala itu dibesut Slaven Bilic pada 26 Maret 2011 melawan Georgia.
Hingga kini, Ivan Perisic masih menjadi salah satu andalan tim nasional Kroasia. Pada 2018 ia membantu Kroasia lolos ke partai final piala dunia yang dihelat di Rusia. Sebuah pencapaian yang luar biasa. Di ajang tersebut Perisic mencetak 3 gol dan 1 Asisst. Salah satu golnya ia lesakan ke gawang Prancis kawalan Hugo Loris di partai Final. Selama Membela Timnas Perisic telah tampil 83 kali dan cetak 23 gol.
Apapun kondisi karir yang di alami Ivan Perisic, ia tetaplah menjadi seorang pahlawan bagi keluarganya terkhusus bagi ayahnya. Andai saja ia menolak tawaran Sochaux kala itu, mungkin nasibnya akan berbeda.