Sepak bola adalah olahraga paling populer di Prancis. Seperti yang kalian ketahui, tim nasional mereka telah memenangkan dua Piala Dunia dan selalu menjadi simbol besar bagi negara. Setiap kota besar di Prancis juga memiliki klub profesional dan beberapa di antaranya sangat populer, Salah satu tim paling sukses adalah Paris Saint Germain.
Dalam satu dekade terakhir, Paris Saint Germain menjelma menjadi kesebelasan yang menakutkan bagi para lawannya. Sejak masuknya investor Nasser Al-Khelaifi menjadi pemilik klub, PSG telah berubah dari klub biasa menjadi klub yang luar biasa.
Selain itu, dengan bekal uang yang melimpah, PSG mampu memboyong para pemain dengan label papan atas dunia ke Paris dengan harga yang sangat mahal dan bisa dibilang tidak masuk akal. Berbagai trofi domestik pun mereka dapatkan.
Jika dibandingkan dengan klub tenar Eropa lainnya, Paris Saint Germain merupakan tim sepakbola yang tergolong muda. Klub ini telah berdiri selama kurang lebih 49 tahun. Namun, tidak banyak yang tahu, fakta-fakta sejarah dibalik berdirinya PSG.
Termasuk fakta bahwa klub asal Spanyol, Real Madrid memiliki andil besar atas berdirinya PSG.
Untuk waktu yang lama, Ibukota Prancis, Paris tidak memiliki klub sepakbola yang benar-benar milik elit. Hal itu akhirnya berubah pada tahun 1970, ketika sekelompok pengusaha pergi dengan rencana menggabungkan Paris FC yang baru satu tahun dibentuk dengan Stade Saint-Germain yang berdiri sejak 1904 menjadi sebuah klub tunggal bernama Paris Saint Germain.
Meski begitu, Penciptaan Paris Saint-Germain sangat terkait dengan Real Madrid. Memang benar, klub ibukota Spanyol tersebut berperan besar dalam fondasi berdirinya PSG.
Pada masa itu, Real Madrid sudah menjadi tim terbesar di eropa bahkan dunia setelah memenangi enam gelar liga champions yang dulu bernama piala champions. Mereka ingin mengembangkan sepakbola di Paris, hal itu adalah ambisi besar mereka pada tahun 1969, karena Paris tidak memiliki tim sepakbola elit.
Dewan direksi masa depan PSG, Guy Crescent, Piere Ettine Guyot dan Henry Patrelle terjebak dengan masalah yang berkaitan dengan pembiayaan proyek sampai mereka bertemu dengan presiden Real Madrid saat itu, Santiago Bernabéu.
Bernabéu memberi tahu mereka bahwa memulai dengan penggalangan dana adalah solusi terbaik untuk mendirikan PSG. “Kau seharusnya hanya mengandalkan dirimu dan cinta orang-orang Paris”, bisiknya kepada para direktur Paris. (Dikutip dari Discoverwalks)
Setelah petisi ditandatangani oleh 20.000 orang, Federasi Sepakbola Prancis meratifikasi merger dan pembentukan Paris Saint-Germain pada 12 Agustus 1970. Untuk pertama kalinya dalam sejarah sepak bola Prancis, para penggemar memiliki kontribusi secara finansial pada penciptaan klub sepakbola.
Musim pertama PSG di sepakbola Prancis dimulai di kompetisi divisi dua atau Ligue 2. Baru di musim selanjutnya mereka naik tahta ke divisi utama, meski akhirnya kembali terdegradasi di akhir musim.
Setelah mengalami segudang masalah, PSG akhirnya memulai era keemasannya di tangan Francis Borelli, di mana dia menjabat sebagai ketua PSG dari 1978 hingga 1991. Dua gelar Piala Prancis dan satu titel Ligue 1 berhasil disabet PSG di bawah kepemimpinannya.
Setelah pengambilalihan oleh Kanal tv prancis, Canal + pada tahun 1991, masa depan klub ditakdirkan untuk menjadi hebat. Dengan pemilik baru menginvestasikan sejumlah besar uang ke dalam penandatanganan nama besar seperti George Weah dan Raí.
PSG dengan cepat berkembang menjadi salah satu klub paling dominan di Prancis. Selain meraih piala Ligue 1 kedua mereka pada 1994, tiga Piala Prancis pada 1993, 1995, 1998 dan dua Piala Liga pada 1995 dan 1998, PSG juga menjadi klub Prancis kedua yang memenangkan trofi Eropa dengan mengalahkan Rapid Wien di Final Piala Winners tahun 1996.
Masa-masa emas tersebut diikuti dengan periode penurunan karena kesalahan manajemen yang parah dan retak di bawah tekanan dalam perburuan gelar.
Pada era 2000-an, Meskipun PSG memiliki beberapa kesuksesan, termasuk raih tiga Piala Perancis dan Piala Liga, pada periode tersebut sebagian besar diingat karena berbagai situasi krisis dan masalah dengan para penggemar. Meski begitu PSG tetap bisa bertahan dalam kasta atas sepakbola Prancis.
Nasib PSG berubah drastis setelah pada 2011 kedatangan Investor asal timur tengah yang membeli 70% saham klub ibukota prancis tersebut. Deretan prestasi telah diraih, termasuk enam trofi liga prancis dan banyak pemain bintang didatangkan untuk memperkuat tim ibukota prancis.