Setelah melewati musim yang berat, Manchester City akhirnya bisa mempertahankan gelar Liga Primer Inggris. Sempat tertinggal tujuh poin dari Liverpool di paruh musim, Manchester City mampu bangkit dan terus menampilkan permainan konsisten.
Hal itu terbukti setelah anak asuh Pep Guardiola mampu menyapu bersih 14 pertandingan tanpa tersentuh satupun kekalahan.
Jika Manchester ingin terus mempertahankan performanya musim depan, maka mereka harus melakukan lima hal berikut ini.
Phil Foden menjadi satu-satunya pemain muda yang diberi kesempatan bermain musim ini. Dengan kemampuan yang dinilai mumpuni, ia perlu menambah menit bermain musim depan.
Hal tersebut perlu dilakukan City demi memberi generasi berkualitas bagi klub. Pemain seperti Phil Foden akan sangat berguna di masa mendatang jika Pep Guardiola benar-benar jeli dalam memanfaatkan potensi sang pemain.
Selain Phil Foden, nama seperti Tosin Adarabioyo juga sangat layak diberi kesempatan sebagai persiapan untuk menggantikan Vincent Kompany. Seperti diketahui, pemain yang masih dipinjamkan klub ke West Bromwich Albion itu banyak mendapat ulasan positif.
2. Bersihkan Pemain Yang Berada Di Bangku Cadangan Atau Sedang Dipinjamkan
Seperti kebanyakan pelatih top lainnya, Pep Guardiola juga dikenal sebagai pelatih yang tak terlalu suka menimbum pemain. Musim ini, Guardiola hanya mneyertakan 21 dari 25 pemain yang tersedia.
Dengan menerapkan kebijakan tersebut, Pep tidak akan membuang-buang uang dengan mempertahankan pemain seperti Claudio Bravo dan Eliaquim Mangala yang dilanda cedera. Dalam hal ini, Pep harus bertindak jeli dengan menjual pemain yang tidak perlu dan menggantinya dengan pemain yang lebih berkualitas.
Selain itu, Pep juga layak membersihkan pemain yang terus dipinjamkan. Dengan begitu, mereka tidak akan terbebani dengan masa depan pemain tersebut. Langkah tepat yang dilakukan City sejauh ini adalah dengan menjual pemain seperti Angus Gunn, Enes Unal, hingga Kelechi Iheanacho.
Tercatat, Manchester City telah mengantongi dana sebesar 47 juta poundsterling atau senilai lebih dari 800 miliar rupiah dari hasil penjualan pemain tersebut.
Dengan melakukan bisnis semacam itu, City akan mendaapt dana segar yang bisa digunakan untuk membeli pemain top dunia.
3. Mulai Mengurangi Pemain Tua
Kompany, David Silva, Sergio Aguero, hingga Fernandinho telah menjadi pilar penting bagi klub dalam beberapa tahun terakhir. Namun seiring berjalannya waktu, para pemain tersebut akan memasuki usia senja. Mereka akan beranjak tua dan kehilangan kualitas.
Melihat gaya permainan Pep Guardiola, City butuh pemain prima dalam setiap laga. Oleh karena itu, penyegaran skuat dinilai sangat dibutuhkan. Pemain muda seperti Bernardo Silva, Aymeric Laporte, dan Oleksander Zinchenko layak diberi lebih banyak menit bermain demi menghadapi era baru.
Dengan membina para pemain muda sejak dini, klub tidak akan kesulitan mencari pengganti sepadan beberapa bintang yang kemampuannya akan termakan usia.
4. Melakukan Transfer Sejak Dini
Selain membina dan terus menelurkan pemain muda, Manchester City juga harus terus melakukan pemantauan terhadap pemain yang dirasa cocok dengan gaya permainan tim.
Gaya ini memang sudah dilakukan City saat mereka memboyong nama-nama seperti Ederson Moraes, Kyle Walker, Benjamin Mendy, Bernardo Silva, dan Danilo. Meski bukan datang dengan status pemain bintang, sedikit banyak para pemain itu mampu memberi kontribusi penting bagi tim.
Dengan diterapkannya bisnis transfer seperti itu, Manchester City tidak akan kesulitan saat klub kehabisan stok pemain muda potensial.
5. Terus Melaju Tanpa Henti
Pada musim 2017/18, Manchester City memecahkan rekor dengan mencatat 20 kemenangan beruntun di liga. Musim ini, mereka kembali menorehkan catatan kemenangan yang tak kalah mentereng. Tercatat, anak asuh Pep Guardiola mampu menyapu bersih 14 laga tanpa kekalahan.
Hasil itu tentu tak luput dari pekerjaan luar biasa Pep Guardiola. Pasca mendarat di Premier League, Pep telah meninkatkan standart sepak bola Inggris. Para kontestan lain dituntut untuk tidak hanya mengandalkan kecepatan namun juga permainan atraktif demi bisa meraih hasil maksimal.
Jika Pep terus mengemban permainan perfeksionis, maka bukan tak mungkin jika ia mampu mempertahankan gelar Liga Primer Inggris beberapa tahun kedepan.