Eric Abidal menjadi salah satu pemain dengan banyak koleksi gelar. Memiliki kecepatan dan kekuatan disisi kiri lapangan, Abidal memainkan lebih dari 400 penampilan di level klub, ditambah 67 lainnya di level negara.
Selama 15 tahun berkarier di dunia sepakbola, Abidal telah memenangkan segalanya. Delapan titel liga, Liga Champions Eropa, dan sejumlah trofi bergengsi lainnya yang mampu penuhi trofi pialanya. Selama berkarier, Abidal telah mainkan pertandingan di tiga negara berbeda, dimana ia sukses menjadi juaranya.
Namun tentu, tidak mudah untuk menjadi seorang Abidal. Ia menghadapi banyak tantangan untuk bisa mengangkat trofi juara.
Ketika itu, tepat di tahun 2011, Eric Abidal tengah berjuang keras untuk melawan penyakit kanker hati. Penyakit ini membuat pemain kelahiran 11 September 1979 beristirahat selama beberapa bulan di tahun tersebut. Setelah didiagonosa kanker hati, Eric Abidal langsung menjalankan operasi. Abidal pun sempat bermain enam bulan setelah jalani operasi. Namun ia kembali terserang kanker dan membuatnya hampir setahun menjauh dari sepakbola.
Tepat di bulan Maret 2012, lewat kabar mengejutkan yang datang tanpa permisi. Abidal kembali harus menjalani pengobatan akibat komplikasi yang belum terselesaikan dari operasi pertama setahun sebelumnya. Lebih mengkhawatirkannya lagi, kali ini ia harus menjalani operasi transplantasi hati dan tidak bisa diprediksi kapan bermain kembali.
Namun dengan penyakit ini, Abidal justru menjadi pesepakbola yang sangat dihormati. Tidak banyak pemain yang mampu lewati tantangan semacam ini. Akan tetapi, dengan rasa sabar dan terus berjuang, Abidal mampu keluar sebagai pemenang.
Ketika Abidal menjalani operasi, publik Camp Nou mengingatnya dengan cara bertepuk tangan setiap menit ke-22 pertandingan diadakan di stadion tersebut. Sekitar 90 ribu lebih penonton bertepuk tangan selama semenit untuk seorang pemain yang terbaring lemah di ruangan operasi.
Tidak kalah menyentuh, dukungan juga ditunjukkan oleh rival abadi Barca, yaitu Real Madrid. Terlihat, para pemain Madrid memakai kaus bertuliskan ‘Animo Abidal’. Warna persahabatan yang sangat jarang ditunjukkan oleh dua rival yang selalu berseteru.
Dukungan pun hadir dari luar lapangan. Saat itu, dukungan untuk Abidal terus mengalir di jejaring sosial. Dengan tagar #AnimoAbidal, para pecinta sepakbola dunia beramai-ramai berharap akan kesembuhan sang pejuang.
Meski berhasil kembali ke lapangan pada tahun 2013, kontrak Abidal ternyata tidak diperpanjang. Ia memutuskan kembali ke AS Monaco dan akhirnya menutup karier di Olympiakos pada tahun 2014 pada usia 35 tahun.
Namun begitu, perjalanan karier di Barcelona sangatlah mengena. Selain momen mendapatkan banyak trofi bersama skuat Blaugrana, Abidal juga mengaku tidak bisa melupakan kenangan saat ia diberi tanggung jawab ketika ban kapten melingkar di lengannya saat pertandingan final Liga Champions 2010/11, menghadapi klub Setan Merah.
Kala itu, Barcelona yang berhasil meraih gelar juara pun mengeluarkan Abidal sebagai pemegang trofi kemenangan klub sepakbola seantero Eropa.
Rasa terima kasih Abidal terhadap Barcelona memang tak mengherankan. Sebab, kariernya di tim Catalan lebih banyak dihabiskan di meja operasi akibat tumor yang dideritanya, belum lagi tumor tersebut hampir membuatnya mengakhiri karier di Barcelona lebih cepat.
Bahkan, ia sempat membuat rekan-rekan setimnya sedih bukan main. Saat itu, ditengah kodisinya yang lemah, Abidal kerap mengirimkan video mengenai dirinya kepada rekan-rekannya di tim Barcelona. Tujuannya, ia ingin dengan video tersebut bisa mengangkat semangat teman-temannya.
Namun video tersebut rupanya membuat teman-temannya sedih. Lionel Messi yang menjadi salah bintang Barcelona dan sahabat, meminta Abidal menghentikan mengirimkan video.
Selain berterimakasih kepada Barcelona, Abidal juga berterimakasih kepada sepupunya, Gerard. Diceritakan oleh Abidal, Gerard lah yang mendonorkan hati kepadanya agar ia bisa kembali mengejar mimpinya di dunia sepak bola.
Selama berkarier sebagai pemain profesional, berbagai prestasi telah ditorehkan Abidal. Di antaranya juara Ligue 1 Prancis bersama Lyon tiga kali berturut-turut (2005 hingga 2007), empat kali juara La Liga bersama Barcelona, dan tentu saja trofi Liga Champions bersama klub Spanyol tersebut. Dan tak ketinggalan pula trofi bersama Olympiacos di liga Yunani. Lalu, Abidal juga menjadi bagian skuat tim nasional Prancis yang keluar sebagai runner-up di Piala Dunia 2006.
Setelah resmi pensiun dari dunia sepakbola, Abidal resmi didapuk sebagai direktur olahraga klub FC Barcelona. Dirinya menggantikan posisi Robert Fernandez yang kontraknya tidak diperpanjang manajemen Blaugrana.