Tiap pesepak bola pasti memiliki pelatih favorit. Pertimbangannya memang subyektif tapi itulah penilaian jujur seorang pemain terhadap sosok pelatih. Termasuk Cristiano Ronaldo yang sudah sebegitu hebatnya, tetap memiliki pelatih anutan yang sangat di hormatinya.
Sepanjang karir profesionalnya, Ronaldo telah bermain untuk sejumlah klub. Sporting Lisbon menjadi klub pertama yang dibela CR7. Ia lalu hijrah ke Manchester United pada 2003. Enam musim sukses di Old Trafford, Ronaldo lantas bergabung ke Real Madrid pada 2009 sebagai pemain termahal dunia.
Di Los Galacticos, Ronaldo meraih banyak prestasi, baik gelar individu maupun trofi kejuaraan, termasuk empat trofi liga champions eropa. Kapten timnas Portugal itu kemudian berlabuh ke Juventus pada musim panas 2018.
Dari sekian klub yang telah Ronaldo perkuat, tentunya ia sudah bertemu dengan banyak pelatih dan mengenal karakter setiap pelatih.
Saat masih memperkuat Sporting Lisbon awal 2000-an, Ronaldo di latih sosok Rumania bernama Lazlo Boloni. Ketika pindah ke Setan Merah, CR7 kemudian ditangani sosok bertangan dingin Sir Alex Ferguson.
Di Real Madrid, Ronaldo mendapat polesan dari lima juru taktik berbeda. Mereka adalah Manuel Pellegrini, Jose Mourinho, Carlo Ancelotti, Rafael Benitez, dan Zinedine Zidane. Hingga Ronaldo kemudian ditangani oleh sosok Massimiliano Allegri dan Maurizio Sarri di Juventus.
Tercatat dari sembilan pelatih yang pernah membesut Ronaldo dalam karir profesionalnya. Ada satu pelatih yang menjadi favorit megabintang sepak bola kelahiran 5 Februari 1985 tersebut.
Bukan Sir Alex Ferguson yang menempanya menjadi pemain hebat ketika di Manchester United. Atau pun Zinedine Zidane, pelatih yang membawa Madrid merengkuh tiga trofi Liga Champions. Namun, peraih lima gelar Balon D’or itu menyebut sosok Jose Mourinho lah sebagai pelatih favoritnya.
Dalam sebuah wawancara pada oktober 2018 yang dikutip dari Sportbible, Ronaldo menyebut sosok Mourinho sebagai seorang pemikir hebat. Ia menyebut Mourinho demikian karena eks pelatih Chelsea itu kerap mempelajari segala hal hingga ke detil terkecil.
“Kembali bekerja bersama Jose Mourinho? Kenapa tidak,”
“Saya menempatkannya sebagai pelatih favorit. Saya telah bermain di bawah beberapa pelatih hebat tapi hanya Mourinho yang analisisnya paling bagus. Dia menyusun segalanya dengan detail.”
Cristiano Ronaldo merasakan polesan Mourinho tentu saat masih di Real Madrid. Pelatih asal Portugal itu menukangi Los Blancos mulai 2010 saat menggantikan Manuel Pellegrini.
Karir Mourinho di Real Madrid Berakhir pada 2013 dan digantikan oleh Carlo Ancelotti. Penempatan Ronaldo sebagai pemain sentral memang dilakukan Mourinho kala itu.
Pertimbangannya sederhana saja, untuk pemain dengan kemampuan setinggi Ronaldo, peran sentral jadi yang paling tepat. Selanjutnya, Mourinho menyusun tim yang saat bermain bisa melayani Ronaldo dengan baik.
Itulah mengapa Ronaldo sangat menyayangi Mourinho karena di tangannya, kemampuan dan sinar dirinya makin cemerlang.
Dibawah asuhan Mourinho, Ronaldo tampil 164 kali dan menjadi salah satu pemain dengan jumlah penampilan terbanyak dalam karir kepelatihan Mourinho. Saat bekerja bersama, keduanya berhasil mempersembahkan juara La Liga, Copa del Rey, dan Supercopa Spanyol.
Cristiano Ronaldo memang kerap kali memberikan pujian pada Jose Mourinho. Pada 2015 silam, seperti yang dikutip dari Standard, co.id. CR7 mengakui sang manajer sebagai salah satu pelatih terbaik yang pernah menangani dirinya.
“Saya menempatkannya di level top. Saya selalu mengatakan hal tersebut,”
“Ia adalah pelatih yang bagus, ia sudah melakukan banyak hal bagus dan memenangkan banyak trofi di klub lain.”
“Pelatih saya sekarang adalah Benitez dan saya merasa nyaman, kami akan memenangkan banyak trofi bersama-sama.” Ujar Ronaldo ketika itu.
Saking cintanya pada Mourinho, saat berada di Juventus Ronaldo bahkan pernah meminta Mourinho untuk melatih Si Nyonya Tua. Pada pertengahan 2019, usai Bianconeri ditinggal Massimiliano Allegri, Ronaldo telah menyarankan petinggi Juventus untuk melakukan pendekatan secara khusus kepada Jose Mourinho.
Bahkan Ronaldo memberi garansi, Mou akan membawa gelar untuk Juventus di tengah dominasi klub tersebut di kancah domestik. Namun, keinginan Ronaldo itu tidak terwujud karena Juventus lebih memilih mendatangkan Maurizio Sarri.
Meskipun mempunyai kedekatan dan kerap kali saling memberi pujian diantara keduanya. Namun hubungan mereka tidak bisa dibilang selalu mulus. Perang urat syaraf pernah terjadi diantara keduanya.
Peristiwa itu terjadi di musim pertama Mourinho melatih Real Madrid. Mou terlibat konflik dengan Ronaldo pada akhir musim 2010/11.
Setelah menang 1-0 atas Barcelona di final Copa Del Rey, Los Blancos menjamu kembali sang rival pada leg pertama semifinal Liga Champions.
Pada laga tersebut, Mou menerapkan taktik defensif, tapi gagal. Lionel Messi berhasil dua kali membobol gawang Madrid sehingga Barca memegang kendali menjelang leg kedua.
Ronaldo tak senang dengan hasil tersebut. Saat ditanya apakah senang dengan gaya main Real Madrid, dia menjawab:
“Tidak, saya tak menyukainya. Tapi, saya harus menerapkan apa yang diinstruksikan. Itulah caranya. Kami punya strategi,” sentil Ronaldo.
Ronaldo harus membayar atas apa yang diucapkannya. Dia tak dimainkan pada pertandingan berikutnya di ajang La Liga, ketika Madrid kalah 2-3 dari Real Zaragoza.