Halo footballovers, berjumpa lagi dengan kami yang akan terus memberikan informasi dan kisah menarik seputar dunia sepakbola. Buat kamu yang gak mau ketinggalan info dan kisah menarik dalam dunia sepakbola, jangan lupa untuk klik tombol subscribenya ya..
Footballoverz, Masih ingatkah kalian dengan piala dunia prancis 1998 ? Piala dunia pertama kali yang berjumlah 32 tim.
jika masih kira-kira momen apa yang paling diingat oleh Footballoverz ?
Tentu kebanyakan orang akan mengingat kehebatan Kroasia yang mampu menembus semifinal atau kejadian ‘tabrakan’ Barthez dengan Ronaldo di partai puncak.
Namun tahukah footballoverz, selain itu semua, ada lagi momen yang cukup menyita perhatian selama pagelaran yang dihelat dari tanggal 10 juni hingga 12 juli 1998 tersebut. Ya, hal itu adalah kecupan kapten prancis, Laurent Blanc kepada sang kiper, Fabian Barthez.
Banyak orang yang mempertanyakan, buat apa Blanc mencium kepala Barthez. Beberapa orang berpendapat bahwa hal tersebut dianggap takhayul. Jika kalian semua tahu hal ini adalah bagian dari klenik yang ada di sepakbola.
Menurut Wikipedia, Klenik adalah sesuatu yang tersembunyi atau hal yang dirahasiakan untuk umum. Klenik identik dengan hal-hal mistis yang cenderung berkonotasi negatif. Klenik juga dikaitkan dengan banyak hal yang tidak dapat dicerna dengan akal namun dipercaya oleh banyak orang.
Sepakbola memang tidak bisa dilepaskan dari yang namanya Takhayul, banyak contohnya kok footballoverz, selain kecupan Blanc kepada Barthez, ada juga kebiasaan unik yang dilakukan oleh Carlos Bilardo. Pelatih timnas Argentina pada Piala Dunia 1986 dan 1990 ini selalu meminjam pasta gigi dari salah satu anak didiknya sebelum pertandingan. Hal ini dipercaya sebagai pembawa keberuntungan.
Selain itu, ada juga Giovanni Trapattoni, Pelatih timnas Italia di kurun tahun 2000 hingga 2004 itu sering terlihat memercikkan air suci dari sebuah botol yang disiapkan adiknya yang juga seorang Biarawati. Tentu saja hal ini agar timnya meraih keberuntungan.
Tak heran apa yang dilakukan oleh Laurent Blanc dan Fabian Barthes di piala dunia 1998 juga dipercaya memiliki keburuntungan lho footballoverz. Setiap menjelang laga yang dijalani oleh les bleus, Blanc akan selalu mencium kepala plontos Fabian Barthez. Konon jika hal itu dilakukan timnas prancis akan meraih kemenangan. Benarkah begitu ?
Ciuman itu menjadi simbol tim Prancis selama turnamen. Tim tuan rumah Perancis senang dengan ciuman yang membawa keberuntungan baginya. Mereka terus menang dan lolos ke fase selanjutnya selama Blanc mencium kepala Barthez.
Hal itu bisa dilihat ketika les bleus tampil di fase Grup C, Prancis tergabung bersama Arab saudi, afrika selatan, dan Denmark. Tiga laga yang dimainkan semuanya di menangkan oleh prancis. Total 9 gol dibukukan tim ayam jantan dan hanya kebobolan 1 gol dari pemain Denmark.
Prancis lolos ke fase gugur. Dan Blanc terus melakukan aksinya mencium kepala Barthez. Di babak 16 besar prancis mampu mengalahkan paraguay 1-0 melalui perpanjangan waktu, gol tunggal Laurent Blanc di menit 113 mengantarkan tim tuan rumah melaju ke perempat final.
Timnas Prancis terus melakukan permainan yang atraktif, pada laga melawan italia dibabak perempat final mereka mampu memenangkannya lewat adu penalti dengan skor 4-3. Dan Blanc tak lupa mencium kepala Barthez sebelum laga.
Kebiasaan Blanc mencium kepala plontos Barthez terus bertahan hingga prancis menembus babak final.
Ketika prancis tampil di final, Blanc tidak dapat berpartisipasi dalam pertandingan itu karena terkena akumulasi kartu kuning. Para pemain dan pendukung prancis berusaha menebak, siapa yang akan menggantikannya di pertandingan penting itu.
Harapan para pendukung prancis dalam pertandingan melawan timnas Brasil terkabul. Para pendukung juga berharap Blanc akan melakukan hal yang sama walaupun dirinya tidak bermain. Akhirnya Blanc keluar dari kamar ganti dengan seragam olahraga biasa dan mencium kepala Barthez sebelum pertandingan dimulai.
Prancis menjadi pemenang dengan skor 3-0 lewat dua gol dari Zidane serta sebuah gol dari Emanuel Petit. Dan Tim nasional prancis pun meraih gelar piala dunia pertamanya. Lebih hebatnya lagi prancis hanya kebobolan sebanyak 2 gol saja.
Jika bukan karena ciuman Laurent Blanc kepada rekannya, Fabian Barthez, Prancis mungkin tidak akan menjuarai Piala Dunia 1998. Hal itu yang setidaknya dipercaya oleh Blanc, Barthez, dan mungkin seluruh tim nasional Les Blues.
Terlepas dari itu, permainan prancis di kandang sendiri memang sangat baik, mereka juga di perkuat pemain-pemain dengan olah skill bola yang bagus seperti Zidane, Henry, Thuram, maupun petit.
Tradisi laurent blanc mencium kepala fabian barthes terus berlanjut, Dan membawa keberuntungan bagi Prancis di piala eropa 2000. Ketika Blanc menyelesaikan karirnya, Barthez tidak membiarkan orang lain memberinya ciuman yang diinginkan.
Itulah kisah kecupan yang membawa tim nasional prancis juara Dunia. Selain di timnas, Laurent Blanc juga sering mencium kepala Barthez saat keduanya sama-sama membela klub Manchester United.