FC Barcelona baru saja menelan kekalahan memalukan atas Liverpool. Setelah unggul tiga gol tanpa balas di Camp Nou, anak asuh Ernesto Valverde harus tertunduk lesu karena tak mampu berutik dihadapan pendukung Liverpool.
Mereka dilibas habis oleh Sadio Mane dan kolega dengan skor telak 4-0. Kekalahan ini jelas membuat siapapun yang berada di pihak Azulgrana merasa sangat kecewa, tak terkecuali Luis Suarez.
Menurut sang penyerang, penampilan Barcelona pada laga tersebut begitu buruk. Di momen kebobolan terakhir dari Liverpool, Suarez bahkan merasa penampilan Barcelona seperti anak-anak yang sedang bermain sepakbola.
“Kami sangat sedih, sakit hati, kami adalah manusia, kami merasakan sakit, frustrasi. Kami harus mengoreksi banyak hal dalam diri, menaruh dada kami untuk peluru dari apa yang akan datang sekarang.”
Terlepas dari hal itu, Bartomeu tetap bersikap sportif kepada Liverpool dengan mengatakan,
“Aku menyampaikan selamat kepada Liverpool karena mereka telah bermain luar biasa. Mereka menjejalkan empat gol ke gawang kami dan membuat kami tersingkir.”
Kekalahan yang menjadi perbincangan di jagad maya inipun menjadi salah satu kekalahan paling memalukan sepanjang sejarah.
Barcelona sendiri memang terlihat melempem saat tampil di Anfield. Menurunkan susunan pemain yang sama seperti leg pertama, Barcelona menjadi cangkang dalam diri mereka sendiri.
Awal gelisah mereka tercermin dari permainan yang tidak biasa. Mereka lebih sering mengalirkan bola-bola panjang ketimbang membangun serangan dari belakang, melewati lini tengah hingga melesat mulus ke sisi serangan.
Dengan kegundahan yang ditunjukkan tim tamu, Liverpool dengan mudah mencari celah di pertahanan lawan. The Reds mampu memanfaatkan blunder fatal pemain Barca hingga berujung gol. Melalui gol pertama yang dilesatkan Origi, anak asuh Jurgen Klopp membuka asa untuk terus menggempur pertahanan lawan.
Memasuki babak kedua, permainan Barca semakin kacau hingga membuahkan dua gol bagi Liverpool. Dengan berubahnya agregat menjadi 3-3, kenangan buruk akan AS Roma pun terus menghantui Lionel Messi dan kawan-kawan.
Benar saja, melalui kejeniusan Alexander Arnold yang dipuji banyak pihak, Origi sukses menutup mimpi indah para penggemar Liverpool diseluruh dunia dengan mengayunkan bola melewati Ter Stegen untuk membuat kedudukan menjadi 4-3.
Menilik lebih jauh, bukan hanya kekalahan 4-0 yang membuat Barcelona terguncang, ada fakta lain yang membuat situasi ini lebih miris. Ya, ini adalah kekalahan satu-satunya Azulgrana di kompetisi Liga Champions musim ini.
“Ini kekalahan pertama kami di Liga Champions, namun hasil ini yang membuat kami tersingkir. Para pemain di lapangan yang paling tersakiti,” ungkap pelatih Ernesto Valverde.
Musim ini, Barcelona tampil 12 kali di Liga Champions. Dalam 12 pertandingan tersebut, mereka mengemas delapan kemenangan, tiga hasil imbang dan sekali tumbang.
Selain hal tersebut, fakta bahwa Stadion Anfield sangat angker bagi tim lain pun kembali terbukti.
Para penggemar Liverpool memastikan suasana di stadion sangat meriah bahkan sebelum pertandingan dimulai. Kebisingannya semakin meningkat ketika Origi mencetak gol pembuka kurang dari 10 menit.
Penggemar The Reds mampu mempertahankan atmosfer permusuhan sepanjang pertandingan. Hal itulah yang pada akhirnya mempengaruhi permain Barcelona menjadi tak teratur.
Pertandingan penuh kejutan inipun menelurkan beberapa catatan penting lainnya seperti, Liverpool berhasil masuk ke final Liga Champions sebanyak sembilan kali. Mereka hanya kalah dari Real Madrid, AC Milan, dan FC Bayern.
Kemudian, Liverpool menjadi tim Inggris pertama yang berhasil mencapai final Liga Champions secara beruntun setelah Manchester United pada tahun 2008 dan 2009.
Lalu ada fakta yang cukup mengagumkan dari Trent Alexander Arnold. Bek sayap Liverpool itu berhasil mencatatkan asisst ke 14 nya musim ini disemua kompetisi. Raihan itu pun terhitung paling banyak dari pemain Liverpool lainnya.
Yang terakhir ada Georginio Wijnaldum yang menjadi pemain Liverpool pertama yang mencetak dua gol dengan status pengganti dalam laga Liga Champions sejak Ryan Babel saat melawan Besiktas di tahun 2007 silam.
Selain itu, dirinya juga mejadi pemain pengganti pertama yang mampu mencetak brace ke gawang Barcelona di kompetisi tersebut.