Di Spanyol, klub-klub peserta La Liga memang selalu punya tim cadangan (reserve) yang diikutsertakan dalam divisi-divisi di Liga Spanyol, dengan catatan tim yang cadangan tak boleh berada satu divisi dengan tim utama.
Salah satu tim cadangan yang ada di negeri matador adalah Real Madrid Castilla. Klub yang juga dikenal dengan sebutan Real Madrid B tersebut saat ini berlaga di Segunda Division B atau setara dengan divisi ketiga liga Spanyol.
Tak banyak yang tahu prestasi yang pernah ditorehkan tim junior Real Madrid ini di persepakbolaan Spanyol. Raihan trofi terakhir yang diraih adalah gelar Segunda Division B musim 2011/12 yang lalu.
Selain gelar di liga Spanyol kasta bawah, ada satu prestasi yang sangat bersejarah yang pernah mereka torehkan di negeri Matador. Ya, prestasi itu terjadi sekitar empat dekade yang lalu, meskipun gagal raih trofi, tapi kehadiran mereka di final Copa Del Rey tahun 1980 sangat mengejutkan.
Dalam laga final tersebut, Castilla harus menghadapi tim seniornya yaitu Real Madrid. Kejadian di musim 1979/80 itu pasti akan selalu dikenang oleh para penggemar El Real.
Di musim itu lah Real Madrid untuk pertama kali dan satu-satunya dalam sejarah 117 tahun klub berjumpa dengan tim juniornya di laga final Copa del Rey.
Perlu diketahui, sebelum tahun 1991, tim cadangan di Spanyol diperlakukan sepenuhnya secara independen dari tim senior mereka. Seperti yang sudah disinggung di awal, Mereka tidak pernah diizinkan untuk bersaing di divisi yang sama dengan tim seniornya.
Meskipun demikian, mereka masih bisa tampil di kompetisi piala yang sama, termasuk Copa del Rey. Tapi baik klub senior maupun junior tidak akan saling dipertemukan. Satu-satunya cara tim junior bisa menghadapi klub induk mereka adalah jika kedua tim mencapai babak final.
Pada musim 1979/80, total delapan belas tim muda mengikuti ajang Copa Del Rey, tetapi satu-satunya yang menuliskan namanya ke dalam buku sejarah adalah tim muda dari Madrid.Â
Real Madrid Castilla kala itu berlaga di Segunda Divison, satu tingkat dibawah La Liga. Meski mereka hanya berhasil finish di posisi tujuh, namun tahun itu mereka berhasil mencapai partai puncak Copa del Rey.
Sejak awal turnamen dimulai, Castilla memang tampil cemerlang. Pada putaran pertama, Castilla sukses membantai Extremadura dengan skor 10-2. Kemudian di putaran kedua, Castilla kembali meraih kemenangan telak 5-1 atas Alcorcon.
Setelah itu berturut-turut, Real Madrid Castilla menyingkirkan perlawanan Racing Santander, Hercules, Athletic Bilbao, Real Sociedad dan terakhir melempar Sporting Gijon di fase semifinal.
Real Madrid Castilla diisi oleh beberapa pemain muda berbakat yang dikemudian hari menjadi tulang punggung tim senior. Seperti Ricardo Gallego yang bermain untuk Real Madrid dalam 250 pertandingan, striker Francisco Pineda 91 kali, dan kiper AgustĂn RodrĂguez dengan penampilan di tim utama 76 kali.Â
Usia rata-rata tim Real Madrid Castilla pada awal musim itu adalah 20 tahun dan tanpa pemain di atas usia 23 tahun. Selain itu, mereka juga dilatih sosok muda dalam diri Juanjo Garcia Santos yang berusia 34 tahun. Membimbing Castilla ke final adalah puncak kejayaan karier kepelatihannya yang singkat.
Laga final berlangsung di Stadion bersejaraha, Santiago Bernabeu tepatnya pada 4 Juni 1980. Bermain dihadapan 64 ribu penonton, Real Madrid mengenakan seragam putih, sementara Castilla memakai jersey warna ungu.
Sayang, dalam final ini, Castilla seperti mengalami antiklimaks, mereka tak bisa berbuat banyak dan kalah telak 1-6. Dalam skuat Real Madrid saat itu berdiri beberapa nama besar seperti Carlos Santilana, Vicente Del Bosque, dan Jose Antonio Camacho.
Benar saja, Real Madrid memang bukan lawan sepadan buat Castilla. Terbukti, enam gol berhasil dicetak masing-masing oleh Juanito menit ke-19 dan 88, Santilana menit 42, Andres Sabido menit 59, Del Bosque menit 62, serta Garcia Hernandes menit ke-82. Sementara itu Castilla hanya bisa mencetak satu gol lewat aksi Alvarez menit 80.
Setelah pertandingan berakhir, tak ada wajah-wajah lesu lantaran tim mereka kalah. Seisi stadion tetap bersuka cita. Semua pemain juga bergantian mengangkat trofi.
Selain itu, kedua tim juga melakukan sesi foto bersama untuk mengenang momen bersejarah itu. Gelar Copa del Rey jadi pencapaian kedua Real Madrid pada musim 1979/80, setelah sebelumnya berhasil mengklaim titel juara La Liga.
Meskipun harus menelan kekalahan dari Real Madrid di final Copa Del Rey, namun lolosnya Castilla ke final membuat mereka berhak mewakili Spanyol di ajang Piala Winners (Sekarang bernama Europa League) musim berikutnya. Hal itu membuat Castilla menjadi satu-satunya tim cadangan yang pernah ambil bagian dalam kompetisi senior resmi UEFA.
Namun, perjalanan mereka di kancah Eropa berlangsung singkat, mereka tersingkir lebih awal di babak kualifikasi. Castilla saat itu harus menghadapi wakil negeri ratu elizabeth, West Ham United.
Castilla masih mengandalkan muka-muka lama, termasuk Paco, BalĂn dan CidĂłn – tiga pemain yang tampil di final Copa del Rey tiga bulan sebelumnya.
Meskipun menang 3-1 atas West Ham di leg pertama yang berlangsung di Santiago Bernabeu, Castilla harus tersingkir setelah West Ham mengalahkan mereka 5-1 melalui babak perpanjangan waktu di stadion Upton Park.
Setelah prestasi terbesar yang pernah mereka capai, Castilla tak pernah tampil lagi dalam ajang Copa Del Rey lagi sejak tahun 1991, karena aturan berubah di mana tim cadangan tak diperbolehkan untuk tampil di kompetisi Piala termasuk Copa Del Rey.
Meski begitu, pencapaian di tahun 1980 akan menjadi kenangan tersendiri bagi klub yang berdiri tahun 1930 tersebut.