Beberapa waktu lalu, pemain Liverpool, Georginio Wijnaldum, membeberkan fakta yang cukup menarik dari pelatihnya, Jurgen Klopp.
Fakta yang berupa cerita unik itu terjadi kala para pemain Liverpool tengah merasakan ketegangan yang sangat luar biasa. Pasalnya, klub berjuluk The Reds harus tampil di laga final Liga Champions Eropa untuk pertama kali sejak tahun 2007 silam. Saat itu, Liverpool harus menghadapi Real Madrid dipartai puncak Liga Champions musim 2017/18.
Diceritakan, Jurgen Klopp datang ke ruang ganti Liverpool yang penuh dengan ketegangan. Namun bukannya serius, pelatih asal Jerman ini malah masuk ke ruang ganti pemain dengan penampilan yang sangat unik. Klopp mengenakan kemeja yang dijejalkan ke dalam celana pendek bermerek Cristiano Ronaldo. Bagi pemain, tingkah pelatihnya itu lucu dan memecah kebekuan dalam tim. Karena biasanya dalam situasi jelang pertandingan penting, semua orang serius dan konsentrasi.
Hal tersebut tentu membuat para pemain tertawa dan membuat suasana tegang di ruang ganti menjadi lebih dingin.
“Kami melihat dia (Klopp) memakai boxer merek Cristiano Ronaldo. Saat itu, semua pemain langsung tertawa terbahak-bahak.”
“Klopp benar-benar membuat suasana menjadi cair. Biasanya, dalam momen itu (final Liga Champions) semua orang dituntut untuk serius dan konsentrasi. Tapi dia malah sangat santai dan membuat lelucon.” ucap Wijnaldum (dikutip dari Sky Sport)
Meski seluruh pemain sudah merasa tenang dan lebih rileks, Liverpool tetap gagal amankan posisi pertama di Eropa. Real Madrid yang memang tampil dengan kekuatan superior mampu rebut trofi Liga Champions setelah tumbangkan Liverpool dengan skor 3-1.
Walaupun gagal jadi jawara Eropa dimusim 2017/18, Wijnaldum tetap bangga dengan sosok Jurgen Klopp. Sang pelatih dianggap sebagai sosok yang selalu mencoba berempati kepada banyak orang. Dia mencontohkan dirinya sendiri yang saat mempunyai masalah selalu pergi ke Klopp untuk konsultasi.
Oleh karena itu, pemain asal Belanda tak ragu menyebut Klopp sebagai pelatih yang istimewa. Ia melihat Klopp melebihi seorang pelatih, tapi juga teman yang baik. Sikap Klopp tak pernah berubah baik ketika di lapangan maupun di luar lapangan.
Klopp memang sangat istimewa. Bagi sebagian pecinta sepakbola, pelatih yang saat ini berusia 52 tahun dikenal sebagai pribadi yang unik, ceria, dan gila. Ya, Klopp memang sosok pelatih yang gila. Selain cerita yang diungkap oleh Wijnaldum, Klopp juga kerap bertingkah konyol saat menghadapi awak media.
Jurgen Klopp adalah dia dengan segala kegilaannya. Bahkan, saat pertama kali tiba di Anfield, mantan pelatih Borussia Dortmund ini pernah mengucap kalimat ‘gila’ yang akan selalu diingat oleh semua orang. Yaitu, Klopp berjanji akan angkat kaki dari Liverpool dan bakal melatih klub di Swiss jika dalam empat musim dirinya gagal menyumbangkan trofi untuk The Reds.
Klopp yang terkesan berani saat ditunjuk sebagai pelatih Liverpool pada 8 Oktober 2015, saat itu mengaku membutuhkan waktu untuk memberikan trofi bagi Liverpool.
“Tolong beri aku waktu untuk bekerja. Tapi jika dalam empat tahun aku gagal berikan trofi untuk Liverpool, aku akan melatih klub di Swiss,” ungkap Klopp (dikutip dari talksport)
Ketika itu, hingga empat musim masa kepelatihannya, Klopp tak kunjung memberikan trofi bagi Liverpool. Pencapaian terbaik pelatih asal Jerman itu ialah membawa klub yang bermarkas di Stadion Anfield lolos ke final Liga Eropa musim 2015/16 dan Piala Liga Inggris di musim yang sama, serta yang paling menonjol tentu final Liga Champions 2017/18.
Akan tetapi, Klopp masih memiliki kesempatan untuk menghindari janjinya setelah Liverpool masih berpeluang menjadi yang terbaik di Liga Inggris dan Liga Champions 2018/19, meski peluangnya tak terlalu besar.
Setelah gagal menjuarai Liga Inggris, Liverpool tampil mati-matian di partai final Liga Champions melawan Tottenham. Benar saja, mereka mampu atasi perlawanan Spurs dengan skor 0-2.
Selain batal melanjutkan karier di Swiss, Klopp juga memenuhi janjinya untuk memperbolehkan para pemain Liverpool untuk menyentuh simbol “This is Anfield”.
Klopp dengan kegilaanya akhirnya mampu puaskan dahaga para penggemar Liverpool. Hingga kini, dirinya bisa dibilang menjadi salah satu pelatih tersukses yang pernah membesut klub tersebut.