Footballovers, Menjadi pemain sepakbola, membela tim nasional dan bermain di klub besar adalah salah satu cita-citanya. Beberapa klub besar eropa tentunya menjadi impian bagi banyak pemain di seluruh dunia. Tak terkecuali Real Madrid, El Real adalah tim impian bagi para pemain si kulit bundar.
Tak salah jika klub ibukota spanyol tersebut adalah tempat impian bagi semua pemain. Wajar saja karena faktor sejarah dan prestasi yang gemilang membuat pemain bola manapun ingin berkarir di real madrid.
Hingga sekarang sudah banyak pemain yang menjadi legenda di real madrid, baik itu para pemain lokal ataupun pemain non spanyol. Tapi banyak juga pemain yang gagal bersinar ketika membela madrid. Sebut saja Ze Roberto, Clarence Seedorf atau Michael owen.
Selain itu, Real Madrid juga memiliki kebiasaan merekrut pemain-pemain muda. Yang terbaru adalah kehadiran Takefusha Kubo dan Rodrygo Goes ke Santiago Bernabeu. Mereka masih muda karena masih berada di bawah usia 23 tahun.
Dua pemain tersebut melengkapi beberapa pemain lain yang didatangkan Los Blancos pada musim panas 2019 yang lalu. Termasuk Eden Hazard yang direkrut dari Chelsea. Kini publik sepakbola dunia, khususnya para penggemar Real madrid menantikan kontribusi para pemain baru tersebut.
Selain nama-nama tadi, Real Madrid juga telah merekrut pemain asal serbia, Luca Jovic. Luca Jovic pemain kelahiran 23 desember 1997 tersebut adalah pemain el real yang didatangkan dari Eintracht Frankfurt.
Namun real madrid harus merogoh kocek lebih dalam demi mendapatkan tanda tangan anak muda bernama Luca Jovic. Kabarnya, El Real harus menggelontorkan dana hingga 60 juta euro atau Rp 962 miliar. Jovic diikat hingga enam tahun kedepan.
Sambutan kepada Luka Jovic pun langsung muncul di media sosial. Melalui akun Twitter resmi klub, Real Madrid dengan bangga memperkenalkan Luka Jovic sebagai pemain anyar mereka.
Harga itu bisa terbilang pantas untuk pemain sekelas Jovic. Pasalnya pemain berusia 21 tahun tersebut mencuri perhatian pada musim 2018/19. Bersama Eintracht Frankfurt ia berhasil mencetak 27 gol dan tujuh assist dari 48 pertandingan di seluruh ajang kompetisi.
Tapi permainan apik di musim sebelumnya tidak menjadi garansi dirinya bakal bersinar di Real Madrid. Maklum, selain ia harus bersaing dengan beberapa pemain hebat lainnya. Kemudian ada fakta yang menyatakan bahwa para pemain asal serbia banyak yang gagal berkiprah di rela madrid.
Para pendukung setianya di Serbia juga harap-harap cemas atas keputusan Luca Jovic meninggalkan Eintracht Frankfurt dan berkiprah di Madrid karena alasan tersebut.
Sejarah memang mencatat, sebelum Luca Jovic datang ke Madrid, ada sejumlah pemain Serbia yang pernah membela El Real, namun kebanyakan dari mereka harus gigit jari.
Sebut saja Milan Jankovic. Jankovic merupakan pemain Serbia (Dulu masih bernama Yugoslavia) pertama yang merumput di Madrid, yaitu pada musim 1987/88 setelah diboyong dari Red Star Belgrade. Namun, peran Jankovic di Madrid kurang begitu baik. Setelah pada musim pertamanya tampil dalam 38 laga, ia langsung dilepas Madrid ke klub Belgia, Anderlecht.
Nama lain yang didatangkan Real Madrid dari Serbia adalah Predrag Spasic. Ia di rekrut Real Madrid dari Partizan Belgrade pada awal musim 1990/91. Sosok yang diboyong dari Partizan Belgrade tersebut diharapkan makin memperkokoh kekuatan lini belakang El Real.
Namun, yang terjadi justru diluar ekspektasi. Setelah tampil 25 kali di musim perdananya, Predrag Spasic langsung didepak Real Madrid ke klub La Liga Spanyol lainnya, CA Osasuna.
Pemain Serbia berikutnya yang pernah memperkuat Real Madrid ialah Dejan Petkovic. Ia merapat ke El Real pada musim 1995/96, setelah diboyong dari Red Star Belgrade.
Peran Petkovic sebagai Playmaker tampaknya kurang menarik perhatian Real Madrid. Pada tahun 1996 ia dipinjamkan ke Sevilla, dan setahun berikutnya dipinjamkan Racing Santander.
Alhasil, karier Pemain kelahiran 10 sept 1972 itu bersama Real Madrid lebih banyak dihabiskan dengan dipinjamkan ke klub lain. Petkovic kemudian dilepas Real Madrid ke klub Brasil, Vitoria, pada tahun 1997. Bersama El Real ia hanya tampil 5 kali.
Perica Ognjenovic pemain Serbia selanjutnya yang memperkuat madrid. ia menginjakkan kaki di santiago bernabeu pada musim 1999/00. Namun, lulusan Red Star tersebut sangat jarang mendapatkan menit bermain.
Ia yang berposisi sebagai penyerang kalah bersaing dengan striker madrid lainnya yang lebih tajam. Akibatnya, Ognjenovic hanya bisa mencatat 22 penampilan di semua ajang sehingga dilepas ke Bundesliga untuk membela FC Kaiserslautern pada tahun 2002.
Itulah beberapa pemain asal Serbia yang sempat mampir di Real Madrid.
Lalu, apa kata Pedrag Mijatovic mengenai kutukan itu? “Mereka (Madrid) harus realistis. Mereka tidak boleh menuntut 20 gol dari Jovic pada musim perdana. Saya kira Zinedine Zidane tidak mengetahui dengan jelas kemampuan Jovic. Secara personal saya tidak ragu terhadapnya. Namun, di Madrid, tekanannya berbeda,” ujar Mijatovic, dikutip Marca.
Agar tidak mengikuti jejak para seniornya, tentu Luca Jovic harus memberikan permainan yang menjanjikan, ia harus mampu bersaing dengan striker lain seperti Karim Benzema, Gareth Bale, atau Mariano Diaz.
Menurut Jovic, ia mengungkapkan jika dirinya memiliki keunggulan yakni bermain dengan otak ketimbang otot. Baginya, mengandalkan kekuatan fisik bukan lah yang utama.
Hal itulah yang akan ia lakukan bersama dengan Real Madrid untuk mendapatkan menit bermain yang banyak.
Nah itulah footballovers, kisah Luca Jovic dan kutukan para pemain serbia di Real Madrid. Menurut kamu gimana apakah Jovic akan bersinar di Real Madrid ?