Footballovers, nama Nicolas Pepe menjadi salah satu bahan pembicaraan di bursa transfer musim panas 2019. Namanya masuk dalam radar klub-klub besar eropa. Hal ini cukup wajar mengingat performanya musim lalu bersama Lille sangat menjanjikan.
Liverpool, Manchester United, dan Paris Saint-Germain adalah peminat penyerang sayap 24 tahun tersebut. Namun dua pesaing utama muncul yakni Napoli dan Arsenal. Dan Arsenal lah kemudian yang berhasil menjadi pemenangnya.
Padahal sebelum berlabuh ke meriam london, Presiden Napoli, Aurelio De Laurenties sangat serius untuk merekrut Pepe. Bahkan sempat muncul kabar bahwa Lille sudah menjalin kesepakatan menjual Nicolas Pepe ke Napoli.
Akan tetapi, ketika kini Nicolas Pepe justru bergabung dengan Arsenal, Aurelio De Laurentiis enggan merasa kecewa. Pasalnya De Laurentiis sadar kalau ia tidak bisa menyaingi tawaran yang diajukan Arsenal untuk Pepe.
Karena Napoli tidak hanya mengincar satu pemain saja di bursa transfer musim panas 2019. Kondisi tersebut membuat Napoli tidak bisa menghabiskan dana besar hanya untuk satu pemain saja.
Sedangkan bagi Arsenal, untuk mendatangkan Pepe ke Emirates Stadium, The Gunners harus memecahkan rekor transfer klub sebesar 72 juta pound sterling atau sekitar Rp 1,2 triliun. Rekor transfer klub sebelumnya jadi milik Pierre-Emerick Aubameyang yang didatangkan musim dingin 2018 dengan harga 57 juta pound sterling atau sekitar Rp 995 Miliar.
Kubu Arsenal mengikat kontrak berdurasi lima tahun untuk Nicolas Pepe, artinya ia akan bersama klub London Utara hingga tahun 2024.
Lebih lanjut, jika disinggung soal mengapa menerima pinangan Arsenal, Pepe menilai klub asal London itu memiliki sejarah besar dengan pemain keturunan Afrika-Prancis. Sebut saja, Thierry Henry, Patrick Vieira, dan Nicolas Anelka, Pepe sangat mengagumi pemain-pemain tersebut.
Pepe pun berharap bisa memiliki karier secemerlang mereka. Bahkan, pemain tim nasional Pantai Gading itu menganggap bawah Arsenal adalah tempat yang cocok untuk pemain berdarah Prancis meniti karier di Liga Primer Inggris.
Selain alasan tersebut, Pepe juga mengagumi sosok pelatih Arsenal, Unai Emery. Ia menilai bahwa pria asal Spanyol itu memiliki karakter yang pas untuk memaksimalkan talentanya. Sebab, Pepe sudah mengenal sosok Unai Emery sejak ia berkarier Liga prancis. Saat itu Unai Emery masih menjadi pelatih Paris Saint-Germain.
Keberhasilan mendatangkan Nicolas Pepe ke Arsenal tentunya membuat mereka dapat bernapas lega untuk mengisi pemain berposisi winger. Pasalnya Arsenal telah ditolak dua kali oleh Crystal Palace demi mendapatkan kompatriot Pepe, Wilfried Zaha.
Manajer Arsenal Unai Emery mengatakan: “Nicolas adalah pemain sayap yang berperingkat tinggi dan berbakat yang dicari oleh banyak tim top di Eropa”.
“Menandatangani pemain sayap kelas atas telah menjadi salah satu tujuan utama kami di jendela transfer ini dan saya senang dia bergabung.”
“Dia akan menambah kecepatan, kekuatan, dan kreativitas, dengan tujuan membawa lebih banyak gol ke tim kami.” Ujar Emery (Dikutip dari Laman Hindustantimes)
Nicolas Pepe sendiri juga mengaku senang bergabung dengan klub sebesar Arsenal. Dalam sebuah wawancara dengan Arsenal media, ia mengatakan : “Berada di sini sangat emosional karena tidak mudah bagi saya. Saya telah menempuh perjalanan yang jauh dan banyak berjuang dan karenanya menandatangani untuk klub yang hebat ini adalah hadiah besar. ” (dikutip dari laman Hindustantimes)
Sebagai bahan pendukung kenapa Pepe memilih Arsenal ketimbang klub lain adalah karena ia dijamin bermain sebagai pemain utama oleh Unay Emeri. Emery kesulitan mencari sosok yang tepat untuk menempati posisi sayap kanan, menyusul peforma buruk Henrikh Mkhirtaryan.
Bandingkan dengan Liverpool, sejak bursa transfer dibuka, The Kop memang sudah mengutus perwakilannya untuk menjalin komunikasi dengan Pepe.
Liverpool sudah mencoba untuk mengutarakan ketertarikan mereka terhadap sang winger. Pada awalnya respon sang pemain cukup positif. Ia menilai bergabung dengan juara Liga Champions itu baik untuk perkembangan karirnya.
Namun Nicolas Pepe pada akhirnya memutuskan untuk menolak tawaran tersebut setelah mengetahui statusnya di dalam tim. Klopp dikabarkan enggan memberikan jaminan ia bisa menjadi starter. Pasalnya ia sulit menggeser trio mautnya saat ini yang terdiri dari Sadio Mane, Mohamed Salah dan Roberto Firmino.