Setelah menganggur kurang lebih 11 bulan, Mourinho kembali mendapatkan pekerjaannya sebagai pelatih. Adalah Totenham Hotspurs, klub yang meminang The Special One.
Sebelum menangani Spurs, Mourinho telah latih banyak klub eropa dan menuai kesuksesan selama disana. Tercatat Porto, Chelsea, Inter, Madrid, dan MU pernah dibawanya merengkuh gelar.
Spurs layak dipuji usai mendapatkan jasa Mourinho. Pria berpaspor Portugal itu jelas pelatih jempolan. Spurs harus mengalahkan banyak klub-klub lain yang tertarik, salah satunya Arsenal.
Ya, sebelum resmi menangani Spurs, Mou sempat gencar diisukan bakal menggantikan posisi Unai Emery di Meriam London. Mantan pelatih Sevilla ini tengah kesulitan, Emery mulai kehilangan dukungan para fans.
Kedatangan Mou mungkin bakal mendongkrak Arsenal, meski belum pasti apakah fans Arsenal bakal senang. Namun, Mou justru memilih Spurs yang mungkin tidak sebesar Arsenal perihal sejarah klub.
Rumor Mou ke Arsenal ini sempat gencar dalam satu bulan terakhir, sebelum pengumuman Spurs. Dikabarkan pula Mou terus memantau situasi Unay Emery di stadion Emirates.
Rumor Mou ingin melatih Arsenal pun semakin kuat saat Mou kedapatan menyaksikan laga Arsenal menghadapi Vitoria di Liga Eropa akhir oktober lalu.
Bahkan, Menurut kabar dari Metro, Mou sudah melewati sesi makan malam bersama salah satu bos Arsenal, Raul Sanllehi. Pada momen itu, Mou disebut membuat Sanllehi terkesan dengan rencananya untuk mengembalikan kejayaan Arsenal. Benar, Mou bahkan sudah punya rencana untuk Meriam London.
Biar begitu, ada satu hal yang masih mengganjal bagi Mourinho. Dia tidak yakin Arsenal merupakan klub yang tepat, khususnya karena struktur hierarki yang meragukan.
Satu pertanyaan sudah terjawab, Mou memang tidak tertarik melatih Arsenal. Namun, pertanyaan kedua masih mengambang: mengapa memilih Spurs, Mou?
Sejak dipecat Manchester United tahun lalu, Mou memilih menepi cukup lama. Alasannya kuat, dia mengaku hanya ingin bekerja di klub yang tepat, dengan proyek dan dukungan pemilik yang tepat.
Artinya, Mou mungkin merasa pimpinan Spurs masih lebih baik daripada Arsenal. Dia pun mengusung proyek besar untuk membantu Spurs meraih trofi pertamanya.
Bagaimanapun, hanya Mou yang tahu alasan sebenarnya memilih Spurs. Pada sesi konferensi pers pertamanya, Mou hanya menjanjikan hasrat sepak bola yang besar.
Yang jelas, kepergian Mou ke Spurs sesuai dengan komentarnya beberapa waktu lalu. Mou mengatakan bahwa Liga Inggris memiliki tempat istimewa di hatinya sejak pertama kali menukangi Chelsea.
“Liga Inggris adalah kompetisi spesial bagi saya, kompetisi yang membutuhkan banyak kerja keras untuk menang,” ujar Mourinho mengenai Liga Inggris.
“Sepak bola adalah gairah besar dan saya berharap menjadi bagian dari Liga Inggris lagi bersama mereka sampai saya kembali ke tempat saya di tepi lapangan,” ujarnya lagi.
Sekarang, Pengalaman panjang Mou di Liga Inggris bersama Chelsea dan Man United jelas bisa ia terapkan untuk Tottenham Hotspur.
Sementara itu, setelah buruannya sudah dipinang klub lain, Arsenal mulai pindah haluan. Arsenal, disarankan merekrut mantan pelatih spurs, Pochettino. Saran itu dilontarkan oleh eks bek The Gunners, Martin Keown.
Menurut Keown, Pochettino adalah sosok paling tepat menukangi Arsenal jik ingin bangkit di kompetisi Liga Inggris. Pochettino dinilai punya kualitas untuk membawa Arsenal maju.