Terhitung sejak 2010 hingga 2019, sudah banyak sekali momen-momen unik, bersejarah, dan tak terlupakan dari dunia sepak bola. Para pecinta bola banyak disuguhkan sajian-sajian menarik khas dunia si kulit bundar.
Mengingat 2020 telah tiba, starting eleven akan coba merangkum deretan momen-momen tak terlupakan dalam dunia sepak bola, yang terjadi dalam kurun waktu satu dekade terakhir.
Piala Dunia 2010
Di gelaran Piala Dunia 2010, Afrika Selatan ditunjuk sebagai tuan rumah. Ketika itu, timnas Spanyol keluar sebagai juara sekaligus mengukir sejarah. Mereka mampu raih trofi Piala Dunia pertama berkat mahkota di tanah Afrika.
Saat itu Spanyol dihuni oleh pemain yang mayoritas tampil untuk Real Madrid dan FC Barcelona. Aroma tiki-taka dalam permainan tim matador kental terasa. Mengandalkan duet Xavi-Iniesta sebagai otak permainan, Spanyol menaruh David Villa hingga Fernando Torres sebagai peledak di lini serang.
Selain momen bersejarah timnas Spanyol, di gelaran tersebut juga terdapat suara bising khas negeri Afrika. Ya, di turnamen terakbar itu, terdapat sebuah benda yang dikenal sebagai vuvuzela. Sebuah terompet plastik yang menimbulkan suara gemuruh memekakan telinga sekaligus membahana di dalam stadion-stadion sepakbola Afrika Selatan.
Suka atau tidak, terompet vuvuzela merupakan pembuat suara hingar bingar yang dibagikan para fans Afrika Selatan dan warga asing yang menyaksikan pertandingan Piala Dunia 2010.
Manchester City Juara Premier League
Pada gelaran Liga Primer Inggris musim 2011/12, Manchester City berhasil tuai tinta emas. Terlebih, momen juara The Citizen hadir dari sebuah pertandingan yang sangat dramatis.
Ketika itu, City berada dibawah asuhan Roberto Mancini. Klub biru langit menciptakan sebuah akhir musim paling dramatis sepanjang sejarah Liga Primer. Terjadi pada 13 Mei 2012 dalam pekan ke-38 EPL musim 2011/12.
Sebelum kick-off, City duduk di puncak klasemen, namun hanya unggul selisih gol dari rival sekota, Manchester United yang menguntit persis di bawahnya. Artinya, juara harus ditentukan di pekan terakhir, ketika City menjamu QPR di Etihad, sementara di saat bersamaan United melawat ke markas Sunderland.
Saat itu, para penggemar United sudah tersenyum lega, setelah tim kebanggaannya mampu tuntaskan perlawanan Sunderland berkat aksi gemilang Wayne Rooney.
Mengetahui hal tersebut, City dipaksa untuk menang jika ingin amankan gelar Liga Primer pertama mereka. Sempat terjadi aksi saling balas gol, di masa injury time atau tepat pada menit ke 90+ 5, Aguero menjadi pahlawan City dan memastikan gelar Liga Primer pertama bagi klub yang bermarkas di Etihad Stadium.
Sir Alex Ferguson Pensiun
Setelah 26,5 tahun menangani Manchester United, Sir Alex Ferguson akhirnya mengumumkan bakal pensiun pada akhir musim 2012/13. Rumor berhentinya Fergie dari dunia sepak bola sebenarnya sudah terendus sejak lama.
Meski awalnya kabar tersebut baru terdengar secara samar-samar, kepergian Fergie dari Old Trafford benar adanya. Fergie pensiun. Tak hanya dari Old Trafford, namun juga dari dunia kepelatihan.
Selain mengucapkan terima kasih, Fergie juga sekaligus memberi tahu bahwa dirinya akan tetap berada di jajaran manajemen klub.
Sejak menginjakkan kaki di Old Trafford pada 6 November 1986, Fergie total meraih 38 trofi. Laga terakhir Ferguson bersama United adalah melawan West Ham United sekaligus menjadi yang ke-1500 sepanjang kiprahnya di Old Trafford.
Gigitan Luis Suarez
Dunia sepak bola sempat dihebohkan dengan kebiasaan tak lazim dari seorang pemain sepak bola. Adalah Luis Suarez. Pemain yang kini membela FC Barcelona itu pernah terlibat masalah konyol, yaitu mendapat hukuman setelah menggigit lawan.
Insiden tersebut terjadi ketika Uruguay bertemu Italia di Piala Dunia 2014. Akibat perbuatannya, Suarez mendapat sanksi dari FIFA berupa larangan bermain selama empat bulan dan sembilan laga internasional.
Hukuman dari FIFA dijatuhkan ketika Suarez meninggalkan Liverpool untuk bergabung dengan Barcelona. Dia terpaksa cukup menunda debut bersama el Barca akibat sanksi tersebut.
Kekalahan Brasil Atas Jerman
Brasil, yang saat itu menjadi tuan rumah Piala Dunia tentu ingin menjadi raja di tanah sendiri. Namun apa yang menjadi harapan banyak publik samba justru hancur tak berbekas.
Selain tersingkir dari turnamen empat tahunan tersebut, Brasil juga harus menanggung malu karena kalah dengan skor yang sangat mencolok. Saat itu, menghadapi tim kuat Jerman, David Luiz dan kolega harus dipaksa kebobolan sebanyak 7 gol, dan hanya mampu membalas sebiji gol saja.
Kekalahan tersebut menjadi hasil terburuk yang pernah didapatkan Brasil. Selama mengikuti Piala Dunia sejak 1930, baru kali ini Brasil menelan kekalahan dengan skor 1-7.
“Dongeng” Leicester City
Begitu wasit Mark Clattenburg meniup peluit panjang, tanda berakhirnya pertandingan Chelsea melawan Tottenham Hotspur, pada Senin 2 Mei 2015, pemain, manajer, dan fans Leicester City merasa sangat gembira. Hasil imbang 2-2 di markas Chelsea, Stamford Bridge, tersebut memastikan The Foxes menjuarai Premier League musim 2015/16.
Leicester kokoh di puncak klasemen dengan 77 poin dari 36 pertandingan, unggul 7 angka atas The Lilywhites. Dengan dua laga tersisa, praktis poin armada Claudio Ranieri tak bisa dikejar Spurs.
Sukses ini begitu luar biasa bagi Leicester. Layaknya dongeng, nyaris tak ada yang mengunggulkan The Foxes untuk menjuarai Premier League musim ini. Beberapa bursa taruhan hanya memberikan rasio 5.000:1 untuk bertaruh Leicester bisa juara musim tersebut.
Portugal Juara Euro 2016
Di gelaran Piala Eropa 2016, Portugal menjadi tim yang kurang diunggulkan. Pasalnya, ada nama-nama Belgia, Jerman, hingga tim tuan rumah Prancis. Apalagi, Portugal lolos grup hanya melalui status tim peringkat tiga terbaik.
Di tahun tersebut Portugal benar-benar memberi kejutan. Mereka menang secara dramatis dengan skor 1-0 atas Prancis. Gol kemenangan Portugal pada pertandingan itu diciptakan oleh penyerang pengganti, Eder, pada babak tambahan, atau tepatnya menit ke-109.
Keberhasilan Portugal menjuarai Piala Eropa ini adalah yang kali pertama dalam sejarah.
Tiga Trofi UCL Zinedine Zidane
Pelatih asal Prancis, Zinedine Zidane, meraih kesuksesan saat mengantar Real Madrid meraih trofi Liga Champions tiga musim beruntun. Zizou menilai itu merupakan sesuatu yang luar biasa.
Zidane sempat dua setengah musim menangani Madrid. Hebatnya, dalam waktu yang terhitung singkat tersebut, pelatih 46 tahun itu menghadirkan sembilan trofi bagi publik Santiago Bernabeu.
Sebanyak tiga dari sembilan trofi yang didapat Zizou ialah gelar Liga Champions. Zidane melakukannya di musim 2015/16, 2016/17 dan 2017/18. Eks gelandang cerdas itu pun jadi pelatih pertama yang membawa sebuah tim menjadi kampiun tiga musim beruntun di era Liga Champions.
Kylian Mbappe Juara Dunia
Prancis berhasil menjadi juara Piala Dunia 2018. Andalan mereka Kylian Mbappe membuat rekor yang sebelumnya dibuat legenda Brasil, Pele.
Mbappe berhasil membuat satu gol saat Prancis menang 4-2 atas Kroasia di Luzhniki Stadium. Ia pun mencatat rekor tersendiri atas gol tersebut.
Kylian Mbappe menjadi pemain remaja pertama (di bawah 20 tahun) yang berhasil mencetak gol di final Piala Dunia setelah Pele pada 1958. Pemain nomor 10 Prancis itu membuat gol keempat Prancis lewat sepakan jarak jauh. Ketika itu, Mbappe berusia 19 tahun 207 hari dan hanya kalah dari capaian Pele yang pada Piala Dunia 1958 mampu membuat gol di usia 17 tahun 249 hari.
Tak hanya itu, Mbappe juga menjadi pemain kedua Ligue Onee yang berhasil mencetak gol di final Piala Dunia, setelah Jorge Burruchaga mampu melakukannya pada 1986 bersama Argentina.
Messi Raih Ballon D’or Ke-6
Bintang Barcelona Lionel Messi terpilih untuk meraih Ballon d’Or 2019 pada 2 Desember 2019.
Mega bintang Barcelona tersebut mengalahkan bek Liverpool, Virgil van Dijk dan penyerang Juventus, Cristiano Ronaldo.
Lionel Messi sekaligus menjadi orang pertama di dunia yang bisa meraih Ballon d’Or enam kali. Pemain Argentina itu mengalahkan rekor sebelumnya yang dipegang bersama Cristiano Ronaldo dengan lima gelar. Messi pernah meraih Ballon d’Or di tahun 2009, 2010, 2011, 2012, dan 2015.
Selain momen-momen tersebut, ada juga hal-hal menarik lainnya yang tak bisa disingkirkan begitu saja, seperti trebel winner milik Inter Milan, tangkisan Luis Suarez di muka gawang pada turnamen Piala Dunia 2010, ungkapan “Why Always Me” milik Mario Balotelli, Robin van Persie yang menjuara Liga Inggris bersama MU, empat gol Lewandowski ke gawang Real Madrid, kepergian Arsene Wenger, hingga Liverpool yang berhasil menjuarai Liga Champions lewat aksi ciamik Alexander Arnold.