Dalam sepakbola, bentrokan antar pemain memang tak terhindarkan. Persaingan untuk mendapatkan kemenangan kerap kali memancing emosi para pemain di lapangan.
Tak jarang mereka sampai bersitegang di lapangan karena merasa tak terima atas perlakuan yang diterima dari lawan. Tak sedikit pula yang berujung pada perkelahian. Bahkan di antaranya sampai menyimpan dendam selama bertahun-tahun.
Pada kesempatan kali ini, starting eleven akan menyajikan permusuhan legendaris antar pemain sepak bola.
Luis Suarez vs Patrice Evra
Luiz Suarez dan Patrice Evra akan selalu dikenang sebagai dua seteru abadi. Saat masih berkostum Liverpool, Suarez melakukan tindakan rasis pada Evra. Kontan saja Evra sangat marah. Bek Manchester United itupun mengadukan tindakan Suarez ke asosiasi sepakbola Inggris. Akibatnya, Suarez mendapat hukuman larangan bertanding sebanyak 8 kali.
Usai masa hukuman selesai, pertemuan kedua tim kembali di gelar pada lanjutan EPL di Old Trafford. Saat pertandingan akan dimulai, Suarez enggan berjabat tangan dengan Evra. Meski Evra sempat menarik tangan Suarez, striker Uruguay tersebut tak menggubrisnya.
Bahkan, menjelang duel final Liga Champions tahun 2015, Evra yang saat itu membela Juventus menolak untuk memberikan maaf kepada Luis Suarez yang sudah membela FC Barcelona.
Mengomentari insiden saat keduanya masih bermain di Liga Inggris, Evra mengaku bangga tak membalas ejekan rasis Suarez saat itu. Pemain asal Perancis itu juga mengaku tidak lantas senang melihat Suarez mendapatkan hukuman atas tindakannya itu.
Namun tetap saja, Evra sulit untuk melupakan insiden itu. Apalagi memaafkan perbuatan Suarez yang sudah kelewat batas.
Wayne Bridge vs John Terry
Pada bulan Oktober 2019 lalu, John Terry membeli sebuah rumah mewah seharga 4,35 juta pounds atau setara 7,7 miliar rupiah di kawasan Surrey, Inggris. Kediaman mantan kapten Chelsea hanya berjarak beberapa menit jalan kaki dari rumah Wayne Bridge.
Keputusan Terry membeli rumah di dekat Wayne Bridge itupun cukup mengejutkan. Pasalnya, hubungan John Terry dan Wayne Bridge tidaklah harmonis.
Pada tahun 2010, Terry dikabarkan berkencan dengan Vanessa Perroncel, mantan pacar Bridge beberapa minggu setelah kedua sejoli itu berpisah. Terry beralasan hanya bermaksud menghibur Perroncel setelah putus. Namun Bridge tidak lantas percaya begitu saja.
Ia merasa Terry telah menjadi penghianat dengan merebut wanita paling dicintainya.
Bridge dan Vanessa sendiri mulai menjalin asmara pada tahun 2005 dan empat tahun hidup bersama. Selama berhubungan, mereka dikaruniai seorang anak Laki-laki. Setelah putus dengan Vanessa, Bridge menikahi penyanyi The Saturdayday, Frankie Sandford, pada 2014.
Wayne Bridge pun pernah menolak berjabat tangan dengan John Terry setelah skandal dengan Vanessa Perroncel itu. Momen tersebut terjadi saat Chelsea menjamu Manchester City di Stamford Bridge pada musim 2010/11.
Kejadian itu juga memicu ketegangan di Timnas Inggris, hingga Wayne Bridge memilih mundur dari skuat The Three Lions untuk Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan.
Zinedine Zidane vs Marco Materazzi
Pada 9 Juli 2006, tim nasional Italia menjadi juara Piala Dunia setelah mengalahkan Prancis dalam drama adu penalti, 5-3. Keduanya bermain imbang 1-1 setelah 120 menit.
Selain memunculkan Italia sebagai juara, laga final itu juga menciptakan salah satu momen tak terlupakan dalam dunia sepak bola. Zidane diusir wasit setelah menanduk Materazzi di tengah pertandingan babak perpanjangan waktu karena diduga ia diprovokasi dengan kata-kata tak pantas oleh pemain Italia tersebut.
Dua tahun kemudian, Zidane mengungkap dirinya diprovokasi dengan kata-kata tidak pantas yang diduga menyinggung ibunya. Ia juga mengaku sempat dihina dengan sebutan ‘anak pelacur teroris’.
Materazzi sempat menolak tuduhan tersebut meski ia mengakui sempat berbicara kata-kata kasar kepadanya. Lebih lanjut, menurut Materazzi, Zidane bersikap provokatif saat ia memegang bajunya yang membuatnya mengeluarkan kata-kata seperti itu meski ia juga menyesali telah menghina saudara Zidane.
Roy Keane vs Patrick Vieira
Penggemar Liga Inggris pasti setuju kalau duel antara Arsenal melawan Manchester United merupakan satu yang paling bersejarah. Selain kerap ciptakan pertandingan seru nan menghibur, duel dua tim papan atas kompetisi Inggris ini juga pernah melibatkan bentrok antar pemain.
Adalah Patrick Vieira dan Roy Keane. Vieira, seperti diketahui merupakan sosok tinggi bertubuh besar milik Arsenal. Ia pernah menjabat sebagai kapten The Gunners dan dikenal sebagai sosok tegas nan kharismatik.
Disisi lain, Roy Keane adalah mantan pemain MU yang mempunyai sifat keras, bahkan terkadang sulit mengendalikan emosi.
Setiap kali pertandingan mempertemukan kedua tim, ada saja bentrokan yang terjadi. Itu semua tidak lepas dari kapten kedua kesebelasan yakni Keane dan Vieira.
Puncaknya terjadi pada musim 2005. Lorong pemain Stadion Highbury menjadi saksi betapa Keane dan Vieira sempat ribut sebelum pertandingan dimulai. Wasit pun harus menenangkan kedua kapten sebelum memasuki lapangan.
Pertandingan yang berlangsung di Stadion Highbury itu pun akhirnya dimenangkan oleh Setan Merah dengan skor 2-4.
David Beckham vs Diego Simeone
Perseteruan yang berselimut dendam adalah perseteruan yang melibatkan salah satu legenda Manchester United, David Beckham dengan Gelandang top Argentina, Diego Simeone.
Kala itu, Piala Dunia 1998 Prancis di babak 16 besar mempertemukan dua tim besar yakni Inggris dan Argentina. Dalam laga itu, hanya dalam satu malam, puja-puja pada David Beckham berubah menjadi caki maki hinaan sampai ancaman pembunuhan.
Saat itu pendukung Inggris dibuat takjub dengan penampilan gemilang Michael Owen. Namun pada saat yang sama, mereka juga dibuat sangat kecewa dengan tindakan David Beckham.
Mereka harus melihat kekonyolan yang dilakukan David Beckham saat kakinya iseng mengayun dan Diego Simeone, dengan dramatisasi aktingnya, berhasil membuat wasit dengan mudah mengeluarkan kartu merah.
Beckham diusir ke luar lapangan di awal babak kedua dalam kedudukan 2-2. Meski bisa memaksakan laga hingga adu penalti, Inggris akhirnya kalah dengan skor 3-4.
Sejak saat itu, pertemuan di lapangan antara Beckham dan Simeone selalu sengit dan kerap memicu emosi keduanya. Saat keduanya bermain di Liga Spanyol, pertempuran panas derby Madrid juga semakin dibuat mendidih oleh perseteruan David Beckham dan Diego Simeone.
Rudi Voller vs Frank Rijkaard
Piala Dunia 1990 yang mempertemukan Jerman Barat melawan Belanda punya kisah tersendiri. Tentunya, ludah bintang Frank Rijkaard kepada Rudi Voeller menjadi bumbu di tengah gemerlapnya pesta besar sepak bola di Italia. Perseteruan Jerman Barat dengan Belanda memang sudah panas sejak Piala Dunia 1974 di Jerman. Ludah Rijkaard ke Voeller pun semakin memperkeruh persaingan dua negara ini.
Saat itu, kelincahan Voeller memaksa Rijkaard menjatuhkan sang pemain. Rijkaard pun mendapat kartu kuning atas perbuataanya tersebut.
Sambil berlari, eks Barcelona itu meludahi kepala bagian belakang Voeller. Tentunya, aksi Rijkaard itu membuat Voeller naik pitam dan dia pun mengadu kepada wasit.
Juan Carlos Loustau, wasit yang memimpin pertandingan malah memberi Voeller kartu kuning. Juan Carlos menganggap Voeller berlebihan menanggapi masalah yang dinilai sang pengadil sepele.
Mauro Icardi vs Maxi Lopez
Kisah hidup Mauro Icardi memang bak telenovela. Ceritanya berliku dan penuh drama. Baik itu dalam karir sepak bola maupun dalam kehidupan pribadinya. Dalam hal ini hubungan dengan Wanda Nara.
Seperti diketahui, hubungan Icardi dengan sang istri Wanda Nara diwarnai dengan gosip tidak sedap. Icardi disebut merebut Wanda Nara dari sahabatnya sendiri Maxi Lopez. Icardi dan Maxi pernah bermain di Sampdoria.
Pada awalnya, Wanda adalah istri dari Maxi Lopez. Hubungan mereka sudah dikaruniai tiga orang anak. Namun, kisah asmara mereka kandas. Icardi disebut sebagai orang ketiga, kemudian menjadi suami baru bagi Wanda Nara.
Lopez pun mengaku kerap mendapat kesulitan saat hendak menguhubungi atau bertemu dengan anak hasil buah cintanya bersama Wanda. Pria asal Argentina tersebut pun mengeluh, dan hal tersebut semakin membuat kebenciannya kepada Icardi memuncak.
Zlatan Ibrahimovic vs Rafael van Der Vaart
Saat membela Ajax Amsterdam, Zlatan Ibrahimovic, mendapat ketenaran saat mencetak gol indah di sebuah laga Liga Belanda.
Gol individual striker asal Swedia dicetaknya pada 22 Agustus 2004 pada menit 76′ saat timnya menang 6-2 atas NAC Breda. Semua pemain Ajax pun tampak berbahagia, kecuali satu pemain yakni Rafael van der Vaart.
Kembali ke tanggal 18 Agustus 2004, Van der Vaart bersua di laga internasional dengan Ibrahimovic dalam laga antara timnas Belanda dan Swedia.
Di laga itu kaki kanan Van der Vaart dihajar oleh Ibrahimovic yang membuat dirinya absen panjang. Dari insiden itulah yang membuat hubungan keduanya menjadi buruk. Van der Vaart usai laga itu memberi pernyataan bahwa Ibrahimovic sengaja mencederai dirinya.
Merasa dipojokkan, Ibrahimovic disebut telah mengancam Van der Vaart untuk tidak mengatakan di depan pers soal aksi kasarnya itu. Hubungan Van der Vaart yang buruk dengan Ibrahimovic pun merembet ke Ajax.
Ajax memutuskan melepas Ibrahimovic ke Juventus, yang sudah terlanjur terlibat perang dingin dengan Van der Vaart.