Tahun 2019 telah berlalu. Sebuah dekade akan berakhir, era 2010-an akan berganti 2020-an. Sepanjang satu dekade penggila sepak bola menjadi saksi momen-momen hebat di Premier League.
Menyambut dekade baru, tidak ada salahnya melihat kembali apa yang tersaji sepanjang 2010-an. Banyak laga yang spektakuler, penuh kenangan, hingga kontroversial.
Untuk mengangkat kembali kenangan football lovers tentang laga-laga seru, starting eleven akan sajikan deretan pertandingan Liga Primer terbaik selama satu dekade terakhir.
Tottenham Hotspur 5-3 Chelsea | 2015
Harry Kane menjadi bintang ketika Tottenham Hotspur menghancurkan Chelsea dengan skor 5-3 pada pertandingan yang dimainkan pada Januari 2015.
Saat itu, Hary Kane yang masih berusia 21 tahun mencetak dua gol dan berperan dalam dua gol lainnya ketika Mourinho kemasukan lima gol untuk kedua kalinya selama berkarir sebagai pelatih.
Diego Costa membawa Chelsea memimpin pada menit ke-18 di White Hart Lane dengan meneruskan tembakan Oscar, setelah upaya Eden Hazard membentur mistar gawang. Namun Kane memasukkan bola dari tepi kotak penalti pada menit ke-30.
Danny Rose membawa Spurs memimpin pada menit ke-44 dan Andros Townsend memperbesar keunggulan tuan rumah dari titik penalti pada fase akhir babak pertama, setelah Kane dilanggar Gary Cahill.
Nacer Chadli memberi umpan kepada Kane untuk mengubah skor menjadi 4-1 pada awal babak kedua, dan Kane berganti menjadi pemberi umpan setelah Hazard mengurangi ketertinggalan tim tamu, di mana kapten Chelsea John Terry mencetak gol hiburan lainnya pada menit ke-87.
Crystal Palace 3-3 Liverpool | 2014
Masih ingat kekalahan 0-2 Liverpool di Anfield dari Chelsea pada musim 2013-14? Banyak yang mengatakan itu merupakan pukulan hebat yang membuat Liverpool gagal menjadi kampiun Premier League.
Tapi delapan hari kemudian, dunia menyaksikan keruntuhan tim asuhan Brendan Rodgers di Selhurst Park.
Liverpool membutuhkan kemenangan besar untuk memberi tekanan kepada Manchester City, dan untuk memperkecil selisih gol. Semula Liverpool sudah berada di jalur yang benar ketika mereka unggul 3-0.
Joe Allen mencetak gol liga pertamanya di babak pertama dan gol dari Daniel Sturridge dan Luis Suarez membuat The Reds memegang kendali penuh.
Para suporter Liverpool yang hadir ingin lebih banyak gol. Tetapi di atas lapangan semua berubah di 10 menit terakhir. Ya dalam 10 menit terakhir Crystal Palace mampu membuat tiga gol.
Itu adalah hari dimana The Reds mengucapkan selamat tinggal kepada kesempatan terbaik mereka untuk memenangkan gelar Premier League untuk pertama kalinya.
Manchester United 8-2 Arsenal | 2011
Saat bertandang ke Stadion Old Trafford pada 28 Agustus 2011, Arsenal yang kala itu diperkuat oleh Robin van Persie, Theo Walcott, serta Andrey Arshavin tak berdaya dibuat oleh Danny Welbeck dan kawan-kawan.
Manchester United kala itu pesta gol ke gawang Arsenal yang dijaga oleh Wojciech Szczesny. Gol kemenangan Manchester United kala itu dicetak oleh Danny Welbeck pada menit ke 22, Young pada menit ke 28 dan 90.
Wayne Rooney pada menit ke 42, 64, dan 77, Luis Nani pada menit ke 67 dan Park Ji-Sung pada menit ke 70. Sedangkan gol Arsenal dicetak oleh Theo Walcott dan Robin van Persie.
Usai kekalahan memalukan ini, fans Arsenal sempat menuliskan ‘Wenger Out’ di pertandingan Arsenal berikutnya.
Manchester City 2-1 Liverpool | 2019
Kualitas sepak bola yang dipamerkan di Etihad Stadium ketika Manchester City menjamu Liverpool pada 3 Januari 2019 memang luar biasa.
Liverpool datang ke laga sebagai pemuncak klasemen, dan dalam 20 pertandingan tak terkalahkan. Mereka mengincar titel Premier League. Tambahan tiga poin akan memperlebar jarak mereka atas City menjadi 10 poin.
Sebaliknya bagi City, laga ini harus dimenangkan. Dan, pasukan Pep Guardiola sukses keluar sebagai pemenang.
Bagi publik Liverpool, momen yang tidak terlupakan adalah ketika mereka gagal membuat gol setelah John Stones melakukan penyelamatan di garis gawang. Lewat teknologi garis gawang terlihat bola hanya berselisih 1,12 cm untuk melewati garis gol.
Sergio Aguero kemudian menempatkan tuan rumah memimpin dengan tendangan jarak dekat sesaat sebelum paruh waktu. Skor kembali imbang setelah Roberto Firmino membuat gol bagi The Reds.
City yang sangat membutuhkan kemenangan akhirnya mendapatkannya melalui Leroy Sane, yang melepaskan tembakan rendah di luar jangkauan Alisson Becker dengan 18 menit tersisa.
Penggemar Liverpool akhirnya harus rela tim kesayangannya gagal memetik kemenangan. Mereka kemudian lebih kecewa karena City menggantikan Liverpool di puncak klasemen di akhir musim.
Arsenal 4-4 Newcastle United | 2011
Luar Biasa! Cuma kata itu yang bisa dialamatkan pada Newcastle United. Tertinggal empat gol di babak pertama, The Magpies akhirnya bisa menuntaskan laga melawan Arsenal dengan skor 4-4.
Dalam laga yang dihelat di St James Park itu, Arsenal sukses unggul 4-0 di babak pertama lewat gol-gol Theo Walcott, Djohan Djorou dan dua gol Robin van Persie.
Namun kartu merah Abou Diaby di babak kedua jadi awal petaka bagi The Gunners. Sesudahnya Newcastle mampu menekan balik mereka dan mencetak empat gol balasan dari dua penalti Joey Barton, Leon Best dan Chiek Tiote.
Ini adalah pertama kalinya dalam sejarah Liga Inggris, sebuah tim bisa meraih angka setelah tertinggal empat gol lebih dulu.
Sayangnya, Tiote yang menjadi pahlawan bagi Newcastle meninggal dunia pada 2017. Namun begitu, dia akan tetap menjadi cerita publik Newcastle United, karena memberikan salah satu momen terbesar dalam sejarah.
Manchester City 3-2 Queens Park Rangers | 2012
Gol Sergio Aguero di menit terakhir injury time berhasil mengantar Manchester City juara Premier League 2011/2012 secara sangat dramatis. City juara usai mengalahkan QPR 3-2.
Bertanding di Etihad Stadium, fans City tampak begitu bersemangat mendukung kesebelasannya. Lapangan tampak dipenuhi oleh kertas-kertas yang dilemparkan oleh para pendukung tuan rumah.
Sejak kick off dimulai City langsung mengambil inisiatif permainan. Dimotori oleh David Silva, anak-anak asuh Roberto Mancini secara bergelombang terus membombardir pertahanan QPR.
Pablo Zabaleta membawa City unggul pada menit 39. Dengan gol ini City yang saat itu diasuh Roberto Mancini sepertinya akan mulus menuju takhta juara.
Akan tetapi QPR, yang posisinya di Premier League belum aman, memberikan perlawanan dan berhasil menyamakan keadaan lewat Djibril Cisse. Pada menit ke-54, QPR terpaksa bermain dengan 10 orang setelah Joey Barton dikartu merah wasit akibat melanggar Carlos Tevez.
12 menit kemudian, QPR yang hanya bermain dengan 10 orang secara luar biasa berhasil unggul. Overlaping pemain pengganti Armand Traore di sisi kanan pertahanan City berhasil diselesaikan Jamie Mackie yang tak terkawal lewat sundulannya.
Raut sedih terlihat jelas dari suporter City usai timnya kebobolan.
Namun pada akhirnya City berhasil membuat gol penyama lewat Edin Dzeko. Gol tersebut terjadi pada menit ke-92. Untuk menjadi juara, City masih butuh satu gol lagi. Dan selang beberapa saat kemudian sebuah umpan Mario Balotelli diterima oleh Aguero dan sejarah pun tercipta. Gol Aguero pada menit 93:20 membawa City menjadi juara Premier League untuk pertama kalinya.