Footballovers, Jika mendengar nama Samuel Eto’o, kira-kira apa yang terlintas di benak kalian ? penyerang haus gol ? pemain terbaik afrika ? pemain timnas kamerun? atau mantan pemain fc Barcelona ?
Ya, keempat indikator tersebut memang melekat dalam diri samuel Eto’o. Ia merupakan striker yang haus gol, kemampuannya dalam membobol gawang lawan memang tak perlu diragukan lagi.
Lalu ia juga dikenal sebagai pemain asal afrika yang penampilannya cukup baik, tercatat ia pernah dinobatkan sebagai pemain terbaik afrika sebanyak empat kali yaitu pada tahun 2003, 2004, 2005 dan 2010. Bersama dengan Didier Drogba, Eto’0 merupakan striker asal benua hitam yang cukup sukses berkarir di eropa pada era 2000-an.
Kemudian, tak salah jika menyebut bahwa karir gemilang Eto’o diraih saat membela FC Barcelona, ia menghabiskan waktu selama lima musim bersama klub yang bermarkas di Camp Nou tersebut. Dengan prestasi yang diraih diantaranya adalah dua gelar liga champions eropa.
Footballovers, kehebatan samuel eto’o telah mengantarkannya sebagai penyerang mematikan yang pernah hadir di persepakbolaan eropa. jika berbicara mengenai prestasi yang didapatnya, maka akan banyak trofi yang pernah ia raih.
Nah, tahukah kamu footballovers,bahwa Samuel Eto’o pernah meraih treble winners dalam dua musim berturut-turut. Yang lebih mengesankan hal itu ia lakukan bersama dua klub berbeda.
Jika kalian masih ingat, Eto’o pernah meraih treble winners ketika masih memperkuat Barcelona, setahun kemudian ia meraih treble bersama Inter Milan.
Sebelum menginjakkan kakinya di benua biru, pemain kelahiran Douala, Kamerun pada 10 maret 1981 ini terlebih dahulu bergabung dengan klub lokal, Akademi Olahraga Kadji. Lalu pada tahun 1996 ia memutuskan bergabung bersama akademi La Fabrica di Madrid, spanyol.
Setelah setahun berlatih di akademi real madrid, Eto’o dipromosikan ke tim senior pada tahun 1997. Karena dalam menjalani kompetisi membutuhkan para pemain yang sudah berpengalaman, tak ayal hal itu membuat kesempatan pemuda berusia 17 tahun kurang mendapat kesempatan.
Tercatat Eto’o hanya bermain sebanyak tiga kali bersama tim utama real madrid sebelum akhirnya di pinjamkan ke beberapa klub. Madrid meminjamkan Eto’o ke Leganes, Espanyol dan Real Mallorca.
Tepat pada tahun 2000, Eto’o resmi menandatangani kontrak dengan klub spanyol, Real Mallorca. Selama empat musim ia mencetak 70 gol dari 165 pertandingan di semua kompetisi saat membela Los Bermellones.
Setelah menjalani beberapa musim yang begitu baik bersama Mallorca, Eto’o hijrah ke klub raksasa spanyol, Fc Barcelona. Tak perlu waktu lama baginya untuk mencuri perhatian pelatih Barcelona saat itu, Frank Rikjaard. Ia langsung jadi pilihan utama untuk mengisi posisi penyerang El Barca.
Di musim pertamanya, Eto’o menciptakan 29 gol dalam 45 laga di seluruh kompetisi. Di musim itu juga ia membawa La Blaugrana menjuarai La Liga. Musim selanjutnya penampilannya masih stabil, hingga puncaknya ketika ia mencetak gol ke gawang Arsenal di final dan membawa Blaugrana juara liga champions 2006.
Setelah kedatangan Pep Guardiola sebagai pelatih Barca pada tahun 2008, Eto’o masih kerap dipercaya tampil. Kita semua tahu bahwa Barcelona dibawah asuhan Pep Guardiola menjadi klub yang bergelimang prestasi saat itu.
Di musim pertamanya menangani El Barca, Guardiola langsung mempersembahkan Treble winner, tentunya Eto’o menjadi bagian di dalamnya.
Jika bicara Treble Winners, hingga kini sudah banyak pesepakbola yang pernah merasakan manisnya meraih tiga gelar juara dalam semusim. Stevie Chalmers dan kawan-kawan adalah yang pertama. Saat itu mereka membawa Glasgow Celtic menjadi kampiun Liga Skotlandia, Piala Liga Skotlandia dan Piala Champions musim 1966/67.
Setelah Celtic, Beberapa tim lain kemudian merasakan Treble Winners, seperti Ajax Amsterdam pada musim 1971/71, Manchester united 1998/99, hingga Barcelona yang meraih treble winner pada musim 2014/15.
Treble winner Barcelona pada musim 2014/15 itu bukanlah yang pertama. Sebelumnya pada musim 2008/09, Barcelona racikan pep Guardiola juga meraih treble winner yaitu trofi Liga Spanyol, Copa del Rey dan Liga Champions.
Selain Lionel Messi, Xavi Hernandez dan Andres Iniesta, Samuel Eto’o bisa dibilang salah satu bintang keberhasilan Blaugrana saat meraih tiga gelar di musim tersebut. Sepanjang musim 2008/09, Eto’o mengemas 36 gol dari 52 pertandingan di semua ajang.
Pada musim itu, Eto’o menjadi pemimpin dari trisula ofensif yang mematikan, Ia menempati peran penyerang tengah sementara Thierry Henry dan Lionel Messi sebagai penyerang sayap.
Pada akhir Oktober 2008, Eto’o memecahkan rekor hattrick tercepat Barcelona, ia mencetak tiga gol dalam waktu 18 menit saat meraih kemenangan 5-0 di kandang Almeria. Dua minggu kemudian,ketika bermain di Camp Nou, Eto’o merajalela dengan mencetak empat gol di babak pertama ke gawang Real Valladolid hanya dalam waktu 32 menit.
Nah Footballovers, Seperti yang sudah kami sampaikan sebelumnya bahwa Samuel Eto’o adalah pemain yang spesial. Ia meraih Treble Winner bersama dua klub berbeda.
Bersama El Barca pada 2008/09 ia menjalani musim yang sempurna, tiga gelar berhasil ia raih. Ia juga menjadi salah satu bintang kemenangan El Barca atas Man United pada final liga champions yang di gelar di Stadion Olimpico, Roma.
Memanfaatkan Assist dari iniesta, Eto’o berhasil mencetak gol pertama ke gawang Edwin van der sar. Barcelona kemudian menggandakan keunggulan melalui gol Lionel Messi. Hingga usai skor 2-0 bertahan, Barcelona pun meraih juara liga champions.
Gelar liga champions tersebut menjadi tambahan setelah sebelumnya menjadi juara La Liga dan meraih trofi Copa Del Rey.
Di musim itu, Eto’o mencatat penampilan terbanyak dengan 52 kali tampil di semua kompetisi, Berada diatas kiper Victor Valdés yang bermain 49 kali, kapten Carles Puyol 45 kali, dan Lionel Messi sebanyak 51 kali.
Sukses bersama Barcelona, Eto’o hengkang ke Inter Milan pada musim panas 2009. Beberapa media menyebutkan jika kehadiran Eto’o di Giuseppe Meaza adalah ditukar dengan penyerang Nerrazzuri, Zlatan Ibrahimovic, yang akhirnya berlabuh di Barcelona.
Bersama Inter, penyerang berpaspor Kamerun itu mengulangi kesuksesan seperti yang ia lakukan di Barcelona. I Nerazzurri, racikan Jose Mourinho dibawanya meraih tiga gelar yaitu Juara Serie A, Coppa Italia dan Liga Champions Eropa Musim 2009/10.
Lebih hebatnya lagi, Eto’o menjadi salah satu aktor di balik terciptanya gol inter pada final liga champions saat bersua Bayern Munchen di Santiago Bernabeu. Kala itu, ia mengirim umpan kepada Diego Milito, dengan skill individu, milito mencetak gol kedua Nerrazuri ke gawang Hans Jorg Butt.
Di sepanjang musim tersebut, Eto’o mengemas 16 gol dari 46 penampilan di semua ajang. Dengan perincian 12 gol di Liga Italia, dua gol di Liga Champions dan masing-masing satu gol di Coppa Italia dan Piala Super Italia.
Atas hasil itu, membuat Eto’o mencatatkan sebuah rekor. Ia menjadi pesepakbola pertama yang meraih treble winner beruntun bersama dua klub yang berbeda.
Bersama Inter, Eto’o hanya bermain selama dua musim, pada musim keduanya, pria afrika ini lebih tajam dengan mencetak 37 gol di semua kompetisi.
Nah itulah Footballovers, Kisah Samuel Eto’o yang meraih treble winner selama dua musim berturut-turut bersama dua klub berbeda.
