• About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact
Monday, March 1, 2021
  • Login
  • Home
  • Story
  • Football Stories
No Result
View All Result
FOOTCHAMPION
  • Home
  • Story
  • Football Stories
No Result
View All Result
FOOTCHAMPION
No Result
View All Result
Home CERITA

Sepp Maier dan Para Pewarisnya Yang Mengguncang Dunia

Akhairul Anwar by Akhairul Anwar
September 25, 2019
in CERITA
0 0
0
Sepp Maier dan Para Pewarisnya Yang Mengguncang Dunia
Share on FacebookShare on Twitter

Di akhir 1960-an dan awal 1970-an, sepak bola Jerman Barat merupakan salah satu yang terkuat di dunia. Di era tersebut, mereka raih juara dunia 1974 yang dihelat dikandang sendiri. Selain itu, Bayern Munchen juga meraih trofi liga champions dalam tiga musim berturut-turut pada 1974 hingga 1976.

Sejumlah pemain tampil untuk FC Bayern dan tim nasional Jerman, dua nama yang paling terkenal adalah Franz Beckenbauer dan Gerd Müller. Namun, jangan pernah lupakan Sepp Maier, pemilik sarung tangan besar dan celana pendek yang khas.

Penjaga gawang yang memiliki nama lengkap Josef-Dieter Maier merupakan salah satu kiper terhebat yang pernah di miliki Jerman. Ia tidak hanya salah satu penjaga gawang yang luar biasa di generasinya, tetapi juga pemain yang sangat penting untuk klub maupun tim nasional yang berlaga di era 70-an.

Sepp Maier sering dipuji karena sikap kepeloporannya dan aksi-aksi lincahnya di bawah mistar. Berkat kelincahannya tersebut yang membuatnya dijuluki si kucing dari Anzig.

Sepp Maier lahir di kota kecil Metten, Jerman, pada 28 Februari 1944. Sejak kecil ia sudah jatuh cinta terhadap permainan sepak bola. Di usianya yang baru delapan tahun, ia bergabung dengan klub olahraga lokal TSV Haar, di mana kemampuannya semakin berkembang sebagai seorang penjaga gawang.

Maier lalu mengawali perjalanan karirnya bersama FC Bayern pada awal 1958. Ia mulai mengasah diri hingga akhirnya menembus skuat utama FC Bayern di awal musim 1962/63.

Maier hanya mencatatkan empat penampilan di musim perdananya, tetapi fc Bayern terus memberikan kesempatan hingga akhirnya ia jadi pilihan utama di musim 1965/66.

Maier terus menunjukan penampilan yang cemerlang bersama FC Bayern, Beberapa aksi menggagalkan peluang lawan pun ia sajikan dengan gemilang, bahkan dalam beberapa kesempatan yang mustahil.

DFB Pokal 1966 menjadi gelar perdana yang ia menangkan, membuatnya dipanggil ke dalam skuat Jerman Barat di Piala Dunia 1966. Sayang, Maier tak mencatatkan penampilan di kompetisi yang dimenangkan Inggris itu.

Trofi DFB Pokal tersebut seakan-akan menjadi permulaan bagi trofi-trofi lain yang di dapatkan di kemudian hari. Karena setelahnya, Maier mengangkat 4 trofi Bundesliga, 4 titel DFB Pokal, tiga liga champions, sebuah gelar piala winners, dan satu buah piala interkontinental.

Bersama timnas Jerman Barat, Maier tampil dalam 95 pertandingan antara tahun 1966 hingga 1979. Dalam rentang waktu tersebut, Maier membawa Panser rebut trofi piala eropa 1972 dan piala dunia 1974. Ia menjadi penjaga gawang utama dalam dua turnamen tersebut.

Pada 1979, sebuah kecelakaan mobil membuatnya alami cedera dan hal itu pula lah yang jadi sebab dirinya harus mengakhiri karir sebagai pemain sepak bola. Selama menjadi pemain, Maier mencatatkan rekor istimewa di Bundesliga. Dari periode 1966 hingga 1979, si Kucing tidak pernah absen mengawal gawang Bayern Munchen.

Secara keseluruhan, 536 pertandingan ia mainkan tanpa pernah absen di Bundesliga, salah satu faktor mengapa ia memenangkan gelar pemain terbaik Jerman tiga kali – gelar yang biasanya dimenangkan oleh gelandang atau striker.

Atas pencapaian yang mengagumkan, tak heran, Maier turut disandingkan dengan penjaga gawang kelas dunia kala itu, seperti Dino Zoff dan Gordon Banks. Selepas gantung sepatu, Maier menjadi pelatih kiper tim nasional Jerman sejak tahun 1988 hingga 2004 dan beberapa kiper pun pernah ia latih.

Pensiunnya Sepp Maier di akhir 70-an, membuat Jerman harus cari penggantinya, tak butuh waktu lama bagi federasi sepak bola Jerman Barat untuk menemukan suksesor Maier.

Sosok penerus Maier tersebut terdapat dalam diri Harald Schumacher. Schumacher merupakan penjaga gawang utama timnas Jerman di tahun 1980-an. Ia dikenal sebagai seorang kiper yang tangguh, pernah membawa negaranya menjadi juara Piala Eropa 1980.

Meski begitu,ia sangat dibenci masyarakat Perancis karena penampilannya yang kasar dalam pertandingan antara Jerman Barat melawan Perancis di Piala Dunia 1982. Dalam pertandingan tersebut, ia menabrak Patrick Battiston hingga koma dan menyingkirkan timnas Perancis dari turnamen melalui babak adu penalti.

Sepanjang karirnya, Schumacher memenangkan dua gelar Bundesliga bersama FC Koln dan Borussia Dortmund. Dirinya juga mengoleksi 76 caps bersama tim nasional.

Setelah era keemasan Schumacher, Jerman kembali hadirkan kiper berkelas dunia, Bodo Ilgner. Illgner memegang rekor sebagai penjaga gawang pertama yang tidak kebobolan dalam pertandingan final Piala Dunia. Prestasi tersebut ia cetak dalam final Piala Dunia 1990, di mana ia membawa negaranya menjadi juara setelah mengalahkan Argentina.

Sepanjang karirnya, Illgner dikenal sebagai penjaga gawang yang sangat tangguh dalam duel satu lawan satu. Pengoleksi 54 caps bersama timnas ini juga menjalani karir yang sukses bersama Real Madrid dengan memenangkan dua trofi La Liga dan dua gelar Liga Champions.

Andreas Kopke menjadi kiper andalan Jerman berikutnya, ia adalah mimpi buruk bagi timnas Inggris. Kopke tampil sangat tangguh di piala eropa 1996, di mana ia menyingkirkan timnas Inggris dengan menggagalkan tendangan Gareth Southgate dalam babak adu penalti. Ia akhirnya sukses membantu Jerman menjadi juara turnamen tersebut.

Tahta kiper hebat Jerman kemudian di pegang oleh Oliver Kahn, selain di tim nasional, Kahn juga dididik Sepp Maier sewaktu di Fc Bayern. Perlu diketahui bahwa selain jadi pelatih kiper timnas, Maier juga latih kiper FC Bayern dari tahun 1994 hingga 2008.

Kahn dianggap sebagai penjaga gawang di era 90-an yang memiliki skill leadership terbaik. Ia juga mengukir banyak prestasi, baik bersama Bayern Munchen maupun timnas Jerman. Bersama timnas, Kahn tampil gemilang di piala dunia 2002, meski hanya meraih medali perak, namun ia dinobatkan sebagai pemain terbaik turnamen. Dan menjadi satu-satunya penjaga gawang dalam sejarah yang memenangkan gelar Golden Ball di turnamen Piala Dunia.

Penjaga gawang andalan Jerman selanjutnya adalah Jens Lehmann, kiper yang lama merumput bersama Arsenal ini jadi pemain inti Jerman saat tampil di Piala Dunia 2006, yang mana tim panser finis di posisi ketiga. Lehmann sendiri telah koleksi 61 caps.

Manuel Neuer melanjutkan tradisi sebagai kiper tangguh berikutnya, mengawali karir profesional di Schalke 04, Neuer lantas bergabung dengan Bayern Munchen dan selalu jadi pilihan utama sejak 2011. Ia membela timnas Jerman di piala dunia 2010. Prestasinya saat itu adalah peringkat ketiga. Empat tahun kemudian Neuer berjaya mengantarkan panser rebut trofi piala dunia di Brasil.

Akhairul Anwar

Akhairul Anwar

Next Post
News Flash (25/09/19): Ronaldo Layak Dapat Penghargaan, Barca Masih Belum Maksimal, Zidane Dipusingkan Dengan Badai Cedera

News Flash (25/09/19): Ronaldo Layak Dapat Penghargaan, Barca Masih Belum Maksimal, Zidane Dipusingkan Dengan Badai Cedera

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Connect with us

  • 81 Followers
  • 27.7k Followers
  • 103k Subscribers
  • 22.9k Followers
  • Trending
  • Comments
  • Latest

The Biography of Robert Lewandowski

April 2, 2019
Mengapa Hanya Ada Tiga Kali Pergantian Pemain ?

Mengapa Hanya Ada Tiga Kali Pergantian Pemain ?

August 1, 2019

Why Football Players Shave their Leg-hairs

April 25, 2019

Alen Halilovic: Croatian Messi Whose Career Was Ruined due to His Father’s Bodyguard

March 19, 2020

Super Bowl 2017: Here’s How Many People Watched the Super Bowl

0

What is good from Frenkie de Jong?

0

A Life Story of Paulo Dybala

0

Who is actually Ole Gunnar Solskjaer?

0

Super Bowl 2017: Here’s How Many People Watched the Super Bowl

April 15, 2020

Arsenal and Sutton communities teams deepen bonds

April 14, 2020

Lance Armstrong Is Facing a $100 Million Lawsuit From the U.S. Government

April 13, 2020

McLaren’s F1 reboot needs to be successful for the sake of the sport

April 12, 2020

Recommended

Super Bowl 2017: Here’s How Many People Watched the Super Bowl

April 15, 2020

Arsenal and Sutton communities teams deepen bonds

April 14, 2020

Lance Armstrong Is Facing a $100 Million Lawsuit From the U.S. Government

April 13, 2020

McLaren’s F1 reboot needs to be successful for the sake of the sport

April 12, 2020

About Us

We bring you the best Premium WordPress Themes that perfect for news, magazine, personal blog, etc. Check our landing page for details.

Read more

Categories

  • Basketball
  • BERITA BOLA
  • BIOGRAFI
  • Boxing
  • CERITA
  • Cycling
  • Football
  • Football Stories
  • Formula 1
  • Golf
  • Moto GP
  • Story
  • Tennis
  • Uncategorized

Tags

acmilan Ajax argentina Barcelona biography brazil Champions League chelsea filippoinzaghi footballstar Football Stories Football Story intermilan italy juventus liga champions lionelmessi liverpool luissuarez manchester city manchester united manchesterunited mariobalotelli messi MMA MotoGP 2017 mourinho MU neymar pemain terbaik premierleague premier league realmadrid real madrid ronaldinho ronaldo rumor transfer Super Bowl The Presidents Cup UFC US Sports Valentino Rossi worldcup Zlatan Ibrahimovic zlatanibrahimovic

Recent News

Super Bowl 2017: Here’s How Many People Watched the Super Bowl

April 15, 2020

Arsenal and Sutton communities teams deepen bonds

April 14, 2020

© 2021 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

No Result
View All Result
  • Home
  • Story
  • Football Stories

© 2021 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In