Pernah merumput bersama pemain-pemain kelas wahid di FC Barcelona, Victor Valdes menyebut kalau Ronaldinho masih lebih baik dari Lionel Messi.
Menurut Valdes, Ronaldinho merupakan pemain dengan talenta terhebat yang pernah dilihatnya. Ronaldinho dianggapnya telah mengubah sejarah klub Catalan.
“Dia merupakan pemimpin dari tim yang mengubah sejarah kami,” kata Valdes (dikutip dari football-espana)
Pernyataan Valdes memang tidak berlebihan. Selain menjadi salah satu maestro lapangan hijau terbaik sepanjang sejarah, Ronaldinho telah memberi banyak cerita bagi para penggemar sepakbola, utamanya untuk klub FC Barcelona.
Saat ini, boleh dibilang Barcelona menjadi salah satu tim yang paling konsisten. Mereka mampu bercokol di tangga teratas dalam beberapa tahun belakangan. Dan, prestasi yang mereka kumpulkan pun tak hanya sebatas gelar lokal.
Namun sebelum ini, Barcelona hanya tim yang sebatas menjadi pesaing Real Madrid di kompetisi La Liga. Ada batasan era yang cukup jelas. Barcelona yang dulunya hanya tim-tim biasa saja, sempat terangkat menjadi jawara Eropa kala Johan Cruyff menginjakkan kaki di Katalan. Berkat filosofi luar biasanya dalam meracik tim, Cruyff dinilai sebagai salah satu pelatih terbaik sepanjang sejarah FC Barcelona .
Cryuff bukan saja menyumbangkan empat gelar La Liga, gelar Liga Champions pertama, Piala Winners, Copa Del Rey, Piala Super Eropa, dan Piala Super Spanyol, namun juga membentuk perspektif sepakbola yang akan menjadi cikal bakal Barcelona yang kita kenal sekarang.
Namun bak roda yang terus berputar, Barcelona kembali temui musim paceklik. Tepat ditahun 1999 Barcelona alami krisis gelar sampai paling tidak tahun 2003.
Kedatangan Frank Rijkaard untuk gantikan peran Radomir Antic yang gagal sumbangkan gelar menjadi awal dari kebangkitan Barcelona. Namun, bukan itu poinnya.
Di tahun tersebut, Barcelona berhasil membawa pemain yang sangat gemilang pada gelaran Piala Dunia 2002 bersama Timnas Brasil. Pria murah senyum dengan skill gocek tak tersentuh bernama Ronaldinho menjadi awal dari segala kucuran trofi el Barca.
Ronaldinho memang tak tampil sampai laga final 2002 karena akumulasi kartu. Namun gol spektakulernya ke gawang Inggris menjadi satu dari sekian bukti bahwa namanya memang layak melambung tinggi.
Paris Saint Germain yang menjadi pelabuhan Eropa pertama Ronaldinho dianggap terlalu mungil. Dirinya pun lalu diminati oleh dua raksasa Eropa, yakni Manchester United dan FC Barcelona.
Saat itu, persaingan ketat antara Barca dan MU untuk dapatkan Ronaldinho sangat terasa. MU yang baru saja kehilangan David Beckham “dipaksa” untuk datangkan ikon baru di Old Trafford. Sementara Barcelona, mereka sudah berjanji akan obati kekecewaan penggemar yang dikhianati oleh Luis Figo yang membelot ke Real Madrid.
Awalnya, Barcelona mengincar David Beckham, namun karena kalah cepat dengan Florentino Perez, mereka pun alihkan pandangan ke Ronaldinho. Degan segala upaya dan rencana matang yang sudah disiapkan, manajemen Barca sukses kalahkan Sir Alex Ferguson yang sudah rela terbang ke Prancis hanya untuk datangkan pemain berjuluk “The Smiling Player”.
Meski kecewa, patah hati MU terhadap penolakan agen Ronaldinho tak terlalu membekas. Pasalnya mereka sukses datangkan bocah ajaib asal ibukota Portugal.
Ronaldinho, pada 2003, resmi mendarat di Camp Nou. Musim pertama Ronaldinho di Barcelona tidaklah begitu lancar. Namun kedatangan Edgar Davids kala itu sukses memberikan dampak yang cukup signifikan untuk Ronaldinho dalam kembangkan bakatnya.
Hanya berselang setahun sejak kedatanganya, Ronaldinho sukses mengantar Barcelona meraih gelar juara Liga Spanyol selama dua musim beruntun, serta sekali menjadi jawara Liga Champions. Penampilan apiknya itu pun berbuah pada gelar pemain terbaik dunia FIFA selama dua tahun berturut-turut.
“Kami belum memenangi gelar apa pun selama bertahun-tahun, lalu ia tiba dan membuat Barcelona menjadi klub yang dikenal di seluruh dunia. Dan itu saja alasan untuk berterima kasih kepadanya,” ujar Valdes. (dikutip dari football-espana)
Ronaldinho benar-benar menjadi sosok yang mengangkat keterpurukan Barcelona sepeninggal Johan Cryuff. Harus diakui tanpa kehadirannya di Barcelona pada musim panas 2003, bukan tidak mungkin kita akan gagal menjadi saksi sebuah tim yang bisa begitu dominan selama satu dekade ke belakang.
Selain merubah dan memberi banyak gelar bagi FC Barcelona, Ronaldinho juga memberi peran besar lainnya bagi klub tersebut, yaitu membuat Lionel Messi merasa nyaman berada di tim utama.
Messi mengakui kalau Ronadinho adalah pemain yang mau mengajaknya bicara diruang ganti. Pemain asal Brasil itu disebutnya sebagai sosok yang selalu mengajarkan tentang kepercayaan diri. Hasilnya, suntikan moral dari Ronaldinho berhasil membuat Messi menjadi pemain yang amat disegani. Ia tampil luar biasa diluar lapangan. Bahkan kini, ia mampu memimpin rekan-rekannya diatas lapangan.
Kembali ke tentang bagaimana Ronadinho merubah sejarah FC Barcelona, pria samba itu juga mengakui hal tersebut. Ronaldinho mengungkapkan kepada The Players’ Tribune bahwa momen paling membanggakan dalam kariernya adalah membantu mengubah Barcelona lewat gaya bermainnya.
“Yang paling membuat aku bangga adalah membantu mengubah sepak bola di Barcelona lewat gaya bermainku,”
“Ketika aku tiba, Real Madrid adalah adidaya sepak bola Spanyol. Sampai aku pergi (meninggalkan Barcelona), anak-anak memimpikan bermain dalam ‘Gaya Barcelona’. Peranku di sini akan lebih besar ketimbang apa yang aku lakukan di lapangan.”
Dengan senyum yang terus menggores di pipi, tarian samba disetiap sudut lapangan, dan gocekan yang tak jarang lewati sela kaki pemain lawan, Ronaldinho akan selalu dikenang sebagai salah satu seniman terbaik lapangan hijau.