Mantan bintang tim nasional Swedia yang sekarang memperkuat LA Galaxy, Zlatan Ibrahimovic belum lama ini mengkritik keras sistem liga Amerika serikat atau Major League Soccer. Menurutnya sistem di MLS sangat kacau.
“Saya pikir sistemnya kacau. Bagaimana kamu bisa belajar mental jika kamu hanya perlu mencapai babak playoff?” Ujar Ibra.
Selain itu, Ibra juga menyebut sistem play-off yang berlaku di MLS, sampah. Menurut Ibra sistem yang selama ini berlaku tidak adil, terutama untuk tim-tim papan atas.
Penentuan juara MLS ditentukan lewat final play-off. Ibra merasa perjuangan tim yang berada di peringkat tertinggi terasa tidak berguna karena pada akhirnya, mereka kembali di adu dengan tim peringkat bawah.
“Anda hanya perlu memenangkan play-off, dan hanya itu. Hasil di setiap pertandingan penting, tetapi di sini, jika Anda berada di tempat ketujuh, Anda membuat playoff dan menang, Anda adalah juara,”
“Bagi saya, mentalitasnya adalah setiap hari, melatih cara Anda bermain. Namun dengan sistem MLS, bagaimana Anda membuat mentalitas itu berada di jari kaki Anda 24 jam? Ini sangat sulit,” Ibra Menambahkan (Dikutip dari lama Goal)
Pernyataan atau ucapan kontroversial tidak hanya kali ini saja diutarakan Ibrahimovic, Pemain yang satu ini memang kerap kali mengucapkan kata-kata pedas, bahkan dirinya tak mengapa jika harus di beri sanksi atas sebuah pernyataannya.
Sebelumnya, mantan penyerang MU ini juga sering melontarkan kata-kata kontroversial. Baik itu mengenai dirinya pribadi maupun terhadap sesuatu yang dianggap tidak masuk akal baginya.
Menilik ke masa lalu, Ibra memiliki koleksi pernyataan-pernyataan kontroversial yang cukup banyak. Bahkan, beberapa tokoh terkenal dalam sepak bola turut menjadi bahan ungkapan kontroversial pemain jangkung ini.
Beberapa waktu lalu Ibra juga pernah mengucapkan perkataan yang tidak mengenakan. Ia tak terima dibandingkan dengan pemain Los Angeles FC, Carlos Vela, Ibra kemudian menyamakan dirinya dengan mobil Ferrari.
Perkataan sombong itu ia katakan kepada wartawan yang menghampirinya usai mengemas hattrick di laga pekan ke-21 MLS Wilayah Barat melawan Los Angels FC. Ibra membawa timnya unggul 3-2 atas tim tamu, sementara dua gol lawan disarangkan Carlos Vela.
Salah satu wartawan kemudian meminta tanggapan Ibra terkait prestasi dan pencapaian Carlos Vela, yang belakangan disebut-sebut sebagai calon kuat pemain terbaik MLS musim ini.
Namun striker berusia 37 tahun itu justru mengaku dialah pemain terbaik MLS dan menyamakan dirinya dengan mobil Ferrari, sementara Vela dan pemain lainnya hanyalah setara dengan pabrikan Fiat.
“Saya ibarat mobil Ferrari yang berada di antara Fiat,” ucap Ibrahimovic kepada wartawan.
Jika melihat statistik musim ini di MLS, Carlos Vela memang lebih unggul dari Ibra baik dari segi jumlah gol maupun Assist.
“Hanya karena Vela berada di puncak prestasi, berapa umurnya? Carlos Vela bermain di MLS ketika dia berada di masa jayanya. Ketika saya berusia 29 tahun, saya bermain di Eropa, itu perbedaan besar” cetus Ibra (Dikutip dari laman ESPN).
Pada tahun lalu, Ibra juga mengeluarkan pernyataan kontroversial terkait Premier League. Kasta teratas di Liga Inggris itu disebut Ibra sebagai kompetisi yang terlalu dilebih-lebihkan oleh banyak orang.
“Antusiasnya sangat tinggi, sangat intens, kecepatannya tinggi, itu bagus, tapi kualitasnya terlalu dilebih-lebihkan. Berlebihan dalam sudut pandang teknis. Tapi itu memiliki kecepatan tinggi dan juga intens. Jika Anda tak bisa mengatasi itu, maka Anda tak akan selamat,” Ucap Ibra di kutip dari Fox Sports.
Pada tahun yang sama, ibra juga mengeluarkan kata-kata yang menyombongkan dirinya, ia berbicara bahwa Piala dunia tanpanya tidak menarik untuk di tonton.
“Satu hal yang pasti, Piala Dunia tanpa saya tak menarik untuk ditonton jadi tak ada artinya menunggu ajang tersebut,” kata Ibra (Dikutip dari laman AS)
Kalimat tersebut muncul menyusul dirinya yang tak dipanggil oleh tim nasional Swedia yang akan berlaga di ajang Piala dunia 2018 di Rusia.
Dua tahun sebelumnya, tepatnya pada mei 2016. Ibra juga mengeluarkan pernyataan yang cukup kontroversial.
“Saya datang sebagai raja, lalu pergi sebagai seorang legenda,” (Dikutip dari laman Telegraph).
Kalimat tersebut muncul setelah dirinya mengakhiri karir bersama Paris Saint Germain. Pada musim tersebut, ia menjalani musim keempatnya di PSG dan secara impresif mencetak 38 gol di Ligue 1. Selama empat musim membela PSG sejak 2012, Ibra total telah mencetak 156 gol dari 180 laga di semua kompetisi.
Saat baru menginjakan kaki di kota Paris pada tahun 2012, Ibra juga sesumbar,
“Kami sedang mencari apartemen. Jika tak ada, kami akan membeli hotel,” kata Ibra saat itu (Dikutip dari laman France 24)
Pernyataan kontroversial yang lain juga diungkapkan Ibra pada tahun 2010, Kalimat itu muncul dari Ibra yang tak menyukai masa baktinya di Barcelona. Di mana dia tak sejalan dengan pelatihnya waktu itu, Josep Guardiola.
“Jika Anda membeli saya, itu berarti Anda membeli sebuah Ferrari dan saat mengemudikannya, Anda harus mengisinya dengan bensin premium. Pep Guardiola seperti mengisinya dengan solar. Ia seharusnya membeli Fiat saja,” ucap Ibra. (Dikuti dari Esquire)
Eric Cantona memang dijuluki Raja Manchester, bahkan hingga dia gantung sepatu. Sebagai legenda MU, Cantona ketika itu senang dengan kedatangan Ibrahimovic ke Old Trafford. Namun, Cantona tidak ingin julukan Raja Manchester diambil Ibrahimovic.
Cantona pun buru-buru memperingatkan Ibrahimovic mengenai sebutan Raja Manchester. Ibrahimovic bereaksi atas pernyataan Cantona mengenai klaim Raja Manchester.
“Saya mengagumi Cantona dan saya dengar apa yang dia katakan. Saya tidak akan jadi Raja Manchester. Saya akan menjadi Dewa Manchester.”
Komentar itu muncul dari mulut Ibra saat dirinya didatangkan oleh Manchester United dari PSG tahun 2016.
Nah itulah Footballovers, serangkaian ucapan kontroversial dari mulut Zlatan Ibrahimovic, tentunya masih banyak lagi pernyataan pedas dari mulut sang legenda Swedia itu.