Halo football lovers, berjumpa lagi dengan kami yang akan terus memberikan informasi dan kisah menarik seputar dunia sepakbola. Buat kamu yang gak mau ketinggalan info dan kisah menarik dalam dunia sepakbola, jangan lupa untuk klik tombol subscribenya ya..
Footballoverz, masih ingatkah dengan Yugoslavia ? Negara yang pernah menjadi kekuatan sepakbola dunia. Walaupun belum pernah menjuarai ajang bergengsi seperti piala eropa maupun piala dunia, namun kekuatan negara yang terletak di tenggara eropa itu tidak boleh dianggap remeh.
Tahukah kamu footballoverz, bahwa sejak awal berdirinya pada tahun 1918, Yugoslavia sejatinya adalah negara yang berbentuk kerajaan sebelum kemudian pada tahun 1945 berubah menjadi negara republik. Namun pada kesempatan kali ini kami tidak akan membahas Yugoslavia dari sisi bentuk pemerintahan. Melainkan dari sisi sepakbola. Setuju kan Footballoverz ?
Yugoslavia tim yang disegani……..
Di kancah Sepakbola internasional, Nama Yugoslavia cukup diperhitungkan lho. Pada zamannya negara tersebut menjadi pesaing utama tim-tim kuat dunia seperti Brazil, Uni soviet, Jerman Barat, italia, Argentina dan Inggris. Negara Balkan tersebut bahkan sempat dijuluki Brazilians Of Europe atau Brazilnya Eropa. Karena visi bermain mereka yang taktis dan mematikan layaknya Brazil. Tak mengherankan karena Brazil merupakan kekuatan terbesar sepakbola dunia dengan segudang prestasi yang dimilikinya termasuk lima trofi piala dunia.
Awal kiprahnya di dunia sepakbola…..
Yugoslavia mengawali kiprahnya di jagat sepakbola dunia saat tampil di Olimpiade 1920, waktu itu mereka di hajar 7-0 oleh Cekoslowakia. Mereka kemudian bangkit dan 10 tahun kemudian mampu tampil gemilang di pagelaran akbar piala dunia di uruguay. Di motori oleh Blagoje Marjanovic dan Aleksandar Tirnanic, Tim berjuluk Plavi (Pasukan Biru) itu menempati peringkat ke empat, sebelumnya mereka mengalahkan Brazil di pertandingan pertama dengan skor 2-1. Pada dua gelaran piala dunia selanjutnya mereka tak berpartisipasi.
Pada pagelaran olimpiade musim panas tahun 1948 mereka berhasil mencapai babak final, namun sayang perlawanan luar biasa mereka dikalahkan oleh Swedia, dan harus puas meraih medali perak. Bahkan mereka kembali meraih medali perak pada ajang yang sama tahun 1952 dan 1956. Namun mereka membayar tuntas tiga kegagalan tersebut pada olimpiade 1960 dengan meraih medali emas.
Masa keemasan Yugolavia, muncul di era 1960-an. Kala itu, tim yang berkostum warna biru tersebut menjadi salah satu tim terbaik saat itu, berkat keunggulan fisik yang dipadukan dengan kualitas teknik mumpuni yang mereka punya. Dengan dimotori secara bergantian oleh Drazan Jerkovic tahun 1960-1964, dan Dragan Dzajic tahun 1964-1978, timnas Yugoslavia sukses mencapai posisi 4 besar Piala Dunia 1962 di Chile.
Selain itu di ajang piala eropa mereka menjadi runner up pada tahun 1960 dan 1968. Di piala eropa 1960 yang merupakan edisi perdana mereka takluk dari uni soviet yang waktu itu kipernya adalah Lev Yashin, masih ingat kan footballloverz ?, di laga itu Yugoslavia harus mengakui keunggulan lawan dengan skor 2-1. Kemudian di final piala eropa 1968 mereka sempat menahan imbang italia 1-1, sebelum takluk 0-2 di laga ulangan.
Setelah era terbaik tersebut, Yugoslavia tak mampu lagi mencapai final di ajang bergengsi selanjutnya. Prestasi terbaik mereka hanyalah menempati peringkat empat piala eropa 1976 di negeri sendiri dan medali perunggu Olimpiade 1984 di Los Angeles.
Juara piala dunia u-20 1987….
Sementara di usia junior, tim yugoslavia berhasil menciptakan sejarah dengan menjuarai ajang FIFA World Cup u-20 tahun 1987 yang dihelat di Chili. Mereka tampil brilian hingga mencapai babak final, di partai puncak mereka mengalahkan Jerman Barat yang dilatih Berti Vogts lewat adu penalti dengan skor  5-4 setelah sebelumnya bermain imbang 1-1 dalam waktu 120 menit. Beberapa pemain muda yang tampil pada saat itu diantaranya adalah Predrag Mijatovic, Robert Prosinecki, Darko Pancev, Robert Jarni, dan Zvonimir Boban.
Kondisi Negara mulai tidak stabil…..
Kehebatan Yugoslavia sebagai negara yang diperhitungkan di olahraga sepakbola mulai terkikis sejak tahun 1980-an, Kematian sang presiden Joseph Broz Tito yang mampu mempersatukan Yugoslavia dengan kediktatorannya dari tahun 1943 hingga tahun 1980 tak mampu diteruskan oleh penerusnya.
Di akhir tahun 1980 negara yugoslavia juga mengalami krisis ekonomi. Selain itu, pada masa itu lah kondisi politik di Yugoslavia juga tidak stabil, dan tentu saja hal ini berdampak pada bidang-bidang yang lain termasuk sepakbola.
Awal kehancuran sepakbola Yugoslavia terjadi pada awal 1990-an, meletusnya Perang Balkan pada 1992 menjadi bom waktu bagi persepakbolaan Yugoslavia. Perang yang dicetuskan oleh Slobodan Milosevic selaku pemimpin tertinggi Yugoslavia saat itu menghancurkan semua sektor dan mendorong terjadinya genosida terhadap etnis Muslim Bosnia, masyarakat Kroasia dan Slovenia yang mengakibatkan pecahnya Yugoslavia menjadi beberapa negara sesuai karakteristik budaya, agama dan etnisnya.
Dalam bidang sepakbola, PBB melarang partisipasi olahragawan asal Yugoslavia dalam semua kejuaraan internasional. Hal inilah yang mengakibatkan mereka gagal tampil pada putaran final Piala Eropa 1992 di Swedia akibat situasi politik yang tidak stabil dan rusuhnya suporter Yugoslavia kala mendukung tim mereka.
Puncak dari perang tersebut yang terjadi pada 1991-1992 ketika Kroasia, Slovenia, Makedonia, dan Bosnia-Herzegovina memproklamasikan kemerdekaan. Hal ini pula yang mengakibatkan terpencarnya anggota generasi emas sepakbola Yugoslavia.
Sebagian memilih untuk membela negara-negara pecahan layaknya Zvonomir Boban di tim nasional Kroasia, Srecko Katanec di tim nasional Slovenia dan Hasan Salihamidic di tim nasional Bosnia-Herzegovina. Namun beberapa pemain masih bertahan bersama Yugoslavia.
Tetap berprestasi walau dilanda krisis….
Namun walaupun negara sedang di landa kondisi yang tidak baik pada era 80-an, tim nasional Yugoslavia tetap tampil menjanjikan di kualifikasi Piala Dunia 1990 dan mampu finis sebagai juara grup, kemudian Yugoslavia pergi ke putaran final di Italia dengan membawa pemain berpengalaman serta beberapa pemain muda yang tampil apik di piala dunia u-20 1987.
Namun, Yugoslavia tidak menyertakan pemain pentingnya, Zvonimir Boban, yang dipandang sebagai pesepakbola paling berbakat di negara itu, Boban tidak dimasukkan karena insiden yang terjadi sebelum pertandingan antara Dinamo Zagreb vs Red Star Belgade dua bulan piala dunia. Di piala Dunia Italia 1990 Yugoslavia mencapai babak 8 besar.
Selain itu, klub kebanggaan yugoslavia juga pernah mencatatkan diri sebagai juara liga champions eropa pada musim 1990/91 setelah mengalahkan Olimpic Marseile lewat adu penalti 5-3.
Akibat perang yang terjadi Yugoslavia pun pecah menjadi beberapa negara, tercatat ada negara Slovenia, Kroasia, Bosnis Herzegovina, Serbia, Kosovo, Montenegro, dan Makedonia.
Pertandingan terakhir yugoslavia…..
Timnas Yugoslavia melangsungkan pertandingan terakhirnya pada 21 November 2002 kala ditekuk prancis dengan skor 3-0. Dalam sejarah timnas yugoslavia, Dragan Džajić memegang rekor sebagai pengoleksi caps terbanyak dengan 85 kali antara rentang waktu 1964 sampai 1979. Sementara Pencetak gol terbanyak adalah Stjepan Bobek dengan 38 gol antara tahun 1946 hingga 1956.
Kini Yugoslavia hanya tinggal kenangan, mereka akan selalu diingat sebagai negara yang pernah berjaya dalam dunia sepakbola. Negara-negara pecahannya pun sudah mulai berprestasi di ajang piala eropa atau piala dunia, seperti Kroasia yang mampu finis 3 besar piala dunia 1998 berkat aksi dari ‘mantan’ pemain yugoslavia seperti Boban dan Robert Prosinecky, selang 20 tahun kemudian mereka menjadi runner up piala dunia.
Itulah kisah Yugoslavia, Negara yang pernah jadi simbol sepakbola dunia. Buat kamu yang memiliki fakta-fakta lain mengenai sepakbola yugoslavia silakan tulis di kolom komentar ya, dan jangan lupa like dan subscribe..
