Barcelona merupakan salah satu klub terbaik di dunia. Kesebelasan yang bermarkas di Camp Nou telah terbitkan banyak pemain berkelas. Barcelona memang dikenal sebagai tim yang banyak mengorbitkan pemain-pemain muda.
Hingga kini, akademi FC Barcelona yang bernama La Masia dianggap sebagai salah satu yang terbaik di dunia. Melalui akademi tersebut, sudah banyak sekali pemain muda yang sukses menjadi bintang.
Untuk membuktikannya, starting eleven akan coba merangkum 10 lulusan terbaik La Masia.
Pedro
Pada musim 2008/09, Pedro dimasukkan ke tim utama FC Barcelona. Saat Barcelona raih trebel, Pedro tercatat telah tampil sebanyak 14 kali. Di musim berikutnya, keberadaan Pedro semakin berdampak pada tim.
Dalam 34 pertandingan La Liga, ia sukses cetak 12 gol. Di semua ajang, Pedro berhasil cetak 23 gol. Setelah itu, torehan golnya bisa dibilang konsisten. Dalam empat musim, Pedro menjadi bagian penting dari klub berjuluk La Blaugrana, dimana ia telah sumbangkan 5 gelar La Liga, 3 Liga Champions Eropa, dan 12 trofi lainnya.
Kini, ia tercatat sebagai pemain Chelsea dan berhasil sumbangkan sejumlah trofi bergengsi, termasuk Liga Primer Inggris.
Guillermo Amor
Pemain serba bisa untuk lini tengah Barcelona, Guillermo Amor pertama kali dapat menembus skuat senior pada tahun 1988. Melihat penampilannya yang mengalami peningkatan, akhirnya membuat Amor terus bermain secara reguler.
Pemain yang kini berusia 51 tahun itu, berada di Camp Nou selama sepuluh tahun dengan menghasilkan berbagai trofi bergengsi seperti La Liga, Copa del Rey, dan Liga Champion.
Gerard Pique
Setelah masuk ke La Masia pada 1997, Gerard Pique bermain untuk tim junior Barcelona selama 7 tahun sebelum pindah ke Manchester United pada 2004. Pemain yang berposisi sebagai bek tengah ini tampil dalam 28 laga bersama Setan Merah pada musim 2007-2008. Dia juga turut membantu MU meraih trofi Premier League dan Liga Champions.
Namun, jarang mendapatkan kesempatan untuk bermain membuat Pique memutuskan pulang ke Barcelona pada 2008. Bersama El Barca, Pique sukses mengangkat 28 gelar juara, termasuk La Liga dan Liga Champions Eropa.
Pique tercatat telah tampil sebanyak lebih dari 500 laga, dan masih menjadi andalan FC Barcelona di lini pertahanan.
Cesc Fabregas
Cesc Fabregas, sebenarnya sudah menunjukkan bakatnya saat berada di La Masia pada tahun 1997 sampai 2003. Kendati begitu, dirinya justru hijrah ke Arsenal dan terus mengembangkan bakatnya bersama klub asal kota London.
Bersama The Gunners, Fabregas mencetak 35 gol dan memberikan gelar Piala FA Cup musim 2004/05. Ketika bermain untuk Arsenal pada musim 2006/07, dia berhasil mencetak 16 assist di semua kompetisi.
Pada 15 Agustus 2011, Fabregas pulang ke Barcelona. Tampil dalam 151 pertandingan dan mencetak 42 gol, Fabregas turut membawa el Barca meraih enam gelar juara.
Pep Guardiola
Nama Pep Guardiola mulai dikenal luas ketika dirinya membela Ba​rcelona pada tahun 1990 hingga 2001. Selama 11 musim di sana, Guardiola membantu Barca mendapatkan enam gelar La Liga, satu Copa del Rey, empat Piala Super Spanyol, satu Liga Champions, satu UEFA Cup Winners’ Cup, dan satu UEFA Super Cup.
Saat bertindak sebagai pelatih, Guardiola juga sempat membesut FC Barcelona. Ia menjadi juru taktik tim saat Blaugrana meraih enam gelar bergengsi dalam satu musim kompetisi.
Sergio Busquets
Baru semusim membela ​Barcelona B, Sergio Busquets dapat menembus skuat utama satu tahun kemudian, tepatnya di musim 2008/09. Sergio merupakan anak dari legenda kiper Barcelona, Carles Busquets.
Terhitung sejak musim 2010/11, Sergio Busquets menjadi bagian penting dari tim Katalan. Ia menjadi salah satu pemain penting dari gaya permainan yang diusung manajer Pep Guardiola.
Selama membela el Barca, total 29 trofi termasuk 8 La Liga dan 3 Liga Champions berhasil ia sumbangkan.
Carles Puyol
Salah satu pemain bertahan terbaik yang pernah dimiliki ​Barcelona, Carles Puyol nyatanya mengawali karier sepakbola menjadi penyerang. Namun di tahun 1995, dirinya memutuskan untuk menjadi bek.
Hal itupun menjadi sebuah keputusan bersejarah bagi Puyol. Dia menjadi palang pintu el Barca dan menjabat sebagai kapten untuk waktu yang lama yakni 10 tahun, dari 2004 sampai 2014. Tidak hanya menjadi kapten di Barcelona, Puyol juga bermain untuk timnas Spanyol dalam waktu yang lama. Dia menjadi satu dari 13 pemain timnas Spanyol yang sudah mencapai 100 caps.
Xavi
Mantan pemain Barcelona yang sekarang menjabat sebagai pelatih Al Sadd, Xavi Hernandez, dipromosikan ke tim senior Barcelona pada 1998 setelah enam tahun menimba ilmu di La Masia.
Bersama Iniesta, pria yang kini berusia 39 tahun tersebut berhasil memanjakan sektor penyerangan melalui umpan-umpannya. Total selama 17 musim memperkuat Azulgrana, Xavi sudah mencatatkan 767 pertandingan dan 85 gol.
Selain itu ia juga berhasil kumpulkan trofi bergengsi, diantaranya 2 Piala Dunia Antarklub, 4 trofi Liga Champions, 2 Piala Super Eropa, 8 trofi juara La Liga, 3 Copa del Rey, dan 6 Piala Super Spanyol.
Andres Iniesta
Rekan duet Xavi Hernandez, Andres Iniesta bergabung dengan La Masia pada usia 12 tahun, dan memperkuat tim senior Barcelona pada 2002. Memperkuat B​arca sampai 2018 lantaran hengkang ke Vissel Kobe, dirinya menutup kariernya di Camp Nou dengan mengoleksi 674 pertandingan dan 57 gol.
Selain di level klub, Iniesta juga memiliki prestasi gemilang ketika memperkuat timnas Spanyol. Dia berhasil membawa La Roja menjuarai Piala Dunia 2010, dan Piala Eropa 2008 serta 2012.
Lionel Messi
Salah satu pemain terbaik di dunia, Lionel Messi sudah berhasil menembus skuat utama ​Barcelona di tahun 2004. Mempunyai kemampuan di atas rata-rata, menjadikan La Pulga secara cepat mendapatkan menit bermain regulernya.
Sejak masuk ke tim utama, Messi benar-benar menjadi dewa di skuat el Barca. Dirinya yang masih memperkuat Barca sampai saat ini, sudah mendulang banyak prestasi seperti menjuarai sepuluh gelar La Liga, enam Copa del Rey, delapan Piala Super Spanyol, empat Champions League, tiga UEFA Super Cup, dan tiga Club World Cup.
Bahkan, ia baru saja menyabet rekor sebagai pemain dengan penghargaan Ballon D’or terbanyak.