Pelatih memiliki peranan yang amat penting bagi keberlangsungan sebuah klub sepakbola. Selain sebagai peramu taktik, seorang pelatih juga bertugas sebagai motivator bagi anak asuhnya. Namun, tidak semua pelatih mampu bertahan lama di sebuah kesebelasan, banyak faktor yang membuat karirnya singkat di klub barunya, seperti dipecat akibat kinerja yang kurang memuaskan ataupun mengundurkan diri.
Berikut ini Starting Eleven Story sajikan 10 pelatih yang masa jabatan di klub barunya sangat singkat !!!
Leroy Rosenior (Torquay: 10 menit, 2007)
Sampai sekarang, Rosenior tercatat dalam sejarah sebagai pelatih sepak bola profesional dengan masa jabatan paling cepat atau terpendek sedunia. Rosenior telah ditunjuk kembali jadi pelatih klub League One, Torquay
itu pada 17 Mei 2007.
Akan tetapi, sekitar 10 menit kemudian, rapat konsorsium yang baru saja mengambil alih kepemilikan klub memecatnya dan mempekerjakan pelatih baru lagi, Paul Buckle.
Marcelo Bielsa (Lazio: 2 hari, 2016)
Marcelo Bielsa punya garansi mentereng sebagai salah satu pelatih terbaik di dunia. Lazio mengira mereka telah mendapatkan pria tepat untuk bangkit di Serie A dan kompetisi antar klub Eropa.
Meski begitu pada kenyataannya, mimpi muluk itu berubah jadi mimpi buruk ketika Bielsa mengundurkan diri hanya 48 jam sejak memutuskan setuju jadi pelatih Lazio, I Biancocelesti pun menuntut ganti rugi kepadanya senilai 43 juta Paun atau sekitar Rp 732 Miliar.
Dave Basset (Crystal Palace: 4 hari, 1984)
Dave “Harry” Bassett selamanya akan dikagumi oleh para penggemar Wimbledon karena membawa tim kecil London Selatan itu dari tingkat keempat sampai ke liga papan atas di tahun 1980-an.
Tetapi di tengah-tengah tugasnya bersama Wimbledon, pada Juni 1984 Harry pergi untuk bergabung dengan Crystal Palace. Namun, setelah empat hari, ia berubah pikiran dan kembali ke Wimbledon. “Saya memikirkannya dengan serius, tetapi pada akhirnya itu tidak terasa benar. Kami memiliki urusan yang belum selesai, dan saya tidak benar-benar ingin meninggalkan di sini,” katanya. (Dikutip dari Bleacherreport)
Joey Berger (Arminia Bielfield: 5 hari, 2009)
Jorg Berger pernah menjalankan 21 peran yang berbeda di klub-klub Jerman selama 39 tahun sebagai manajer. Klub terakhir yang ia tangani adalah Arminia Bielefeld, klub yang sedang menghindari degradasi musim 2008/09 padahal tinggal satu pertandingan tersisa.
Laga terakhir melawan Hannover itu berkesudahan 2-2 yang membuat Arminia Bielefeld terdegradasi dan Berger dipecat setelah baru lima hari berada di klub tersebut, yang lebih miris setahun kemudian Berger meninggal dunia.
Kevin Cullis (Swansea City: 7 hari, 1996)
Saat itu, Swansea yang masih bermain di Divisi III, punya kebiasaan mempekerjakan sekaligus memecat pelatih seenaknya. Walau namanya kurang familiar, Cullis ditunjuk sebagai pelatih pada tahun 1996. Pada pertandingan keduanya, The Swans kalah 0-4.
Menurut buku sejarah Swansea City, Cullis bahkan ditulis hanya menangani satu setengah pertandingan. Sebab, para pemain tak menghiraukan Cullis pada babak kedua pertandingan terakhirnya. Para pemain telah membantah perintahnya dan mengatur diri mereka sendiri. Cullis pun harus bernasib sial.
Giovanni Bosi (Palermo: 7 hari, 2016)
Bosi menjadi salah satu manajer yang dipecat pemilik Palermo dalam kontroversi terheboh musim 2015/16. Palermo sampai berganti manajer sebanyak delapan kali, meski nama yang terlibat tidak sampai delapan.
Bosi tercatat sebagai salah satu manajer yang paling cepat dipecat karena hanya menangani pertandingan sekali. Palermo kalah dari Torino 3-1 dan Bosi pun langsung dicopot jabatannya.
Martin Ling (Cambridge: 9 hari, 2009)
Martin Ling diberi pekerjaan manajer di Cambridge pada Juli 2009, tetapi sebelum melakoni satu pertandingan Ling mengundurkan diri. Menurut BBC, Ling mengundurkan diri karena perbedaan pendapat dengan presiden klub, George Rolls.
Namun, Rolls meninggalkan perannya sebagai presiden di klub tak lama setelah itu, di mana Ling setuju untuk kembali. Ling sekali lagi menjadi manajer hanya 16 hari setelah penunjukan awal dan tinggal selama satu setengah musim.Â
Micky Adams (Swansea: 13 hari, 1998)
Micky Adams punya karier cukup sial ketika menjadi manajer. Tiga klub ia tangani pada musim 1997/98. Setelah dipecat Fulham, Adams direkrut Swansea. Di sana ia hanya punya waktu 13 hari sebelum memutuskan untuk pergi dari klub asal Wales itu. Selama 13 hari, tiga partai ia tangani dan semua berakhir dengan kekalahan.
Paul Hart (QPR: 28 hari, 2009)
Pelatih ini datang ke Loftus Road untuk menggantikan Jim Magilton, setelah pendahulunya itu terlibat perseteruan dengan pemain QPR. Ternyata Hart juga sama saja, namun dengan pemain lain, yaitu Adel Taarabat.
Hart hanya memenangkan satu pertandingan dari lima yang dijalaninya, sehingga Flavio Briatore, pemilik QPR ketika itu lalu memutus kontrak Paul Hart setelah hampir satu bulan berada di QPR.
Steve Coppel (Manchester City: 33 hari, 1996)
Mantan manajer Crystal Palace ini akhirnya menjabat posisi serupa di klub asal London itu. Tapi di Manchester City, Coopel hanya kebagian jatah memimpin tim pada enam pertandingan. Coppel mengaku dia
kewalahan dengan tekanan yang dialamatkan pada dirinya sendiri saat itu.
Itulah Footballovers, karir pelatih yang sangat singkat di klub barunya. sangat menyakitkan bagi mereka yang dipecat oleh manajemen klub, tapi terasa menyakitkan bagi klub yang ditinggal pelatih barunya kurang dari satu bulan.