Halo football lovers, jumpa lagi dengan kami yang akan terus memberikan informasi dan kisah menarik seputar dunia sepakbola.
Buat kamu yang gak mau ketinggalan info dan kisah menarik dalam dunia sepakbola, jangan lupa untuk klik tombol subscribenya ya..
Pada pembahasan kali ini, kami akan mengajak kalian untuk lebih mengenal sosok Adrien Rabiot. Pasti pada tau kan siapa pemain itu? Nah, Rabiot ini merupakan pesepakbola asal Prancis yang memang mencintai olahraga mengolah si kulit bundar sejak kecil.
Alkisah, ayah Rabiot yang bernama Michel adalah seorang penggemar berat sepakbola. Dia selalu nonton pertandingan sepak bola hingga nularin kecintaannya itu kepada Rabiot kecil.
Nah, pas usianya udah menginjak 6 tahun, Rabiot dianggap memiliki permainan yang matang, sampai diterima di akademi muda Creteil. Akademi itu menjadi tempat belajar Rabiot selama kurang lebih enam tahun.
Karena dianggap sebagai pemain paling menonjol di akademinya, Rabiot sampai dapet tawaran dari Manchester City. Setelah sempat main di akademi City, Rabiot akhirnya bertemu dengan PSG. Dan klub inilah yang pada akhirnya membuat namanya melambung.
Pas udah resmi berprofesi sebagai pemain profesional, Rabiot menggandeng sang ibunda, Veronique, buat jadi agennya. Jadi, ibunya ini bertanggung jawab penuh atas keuangan, karier, dan berbagai detail kepentingan Rabiot.
Sekali lagi, karena punya potensi luar biasa, Rabiot hanya butuh waktu selama dua tahun untuk menembus skuat B Paris Saint Germain, sebelum masuk ke tim utama.
Rabiot dikenal sebagai bintang anyar kota mode. Kemampuan olah bola yang berpadu sempurna dengan visi bermain jempolan membuat Rabiot cukup layak dikatakan sebagai seorang gelandang kelas atas.
Sempat meredup hingga ditawar oleh beberapa klub termasuk FC Barcelona, Rabiot putuskan bertahan di Prancis. Hal itu jelas berkaitan dengan hengkangnya dua kompetitornya di lini tengah, yakni Blaise Matuidi dan Grzegorz Krychowiak. Perginya dua kompetitor itu praktis membuat Rabiot menjadi penguasa di lini tengah PSG.
Setelah nyaman mengisi pos lini tengah PSG, Rabiot bisa dibilang bener-bener memanfaatkan kesempatan dengan baik. Kenapa? meski berposisi sebagai seorang gelandang, Rabiot sering hadir di depan gawang lawan.
Dalam beberapa pertandingan, ia bernafsu untuk melepas tembakan dan pengen banget mencetak gol. Meski begitu, Rabiot gak lupa sama peran aslinya. Doi ini bisa mendikte tempo permainan dengan jangkauan yang luas.
Selain menjadi gelandang box-to-box nih guys, doi juga jago banget menggantikan peran Veratti pas lagi absen, yaitu bertindak sebagai deep-lying playmaker.
Satu yang jadi senjata mematikan Rabiot adalah umpan yang sangat akurat. Dalam satu pertandingan aja, doi bisa ngirim umpan sampai 85 kali dengan presentase sukses sebesar 94%.
Bahkan pernah dalam lebih dari 10 pertandingan, Rabiot bisa ngirim umpan sampai 1113 kali dimana umpan suksesnya mencapai 1041 operan. Wih keren banget kan?!
Gak sampai disitu guys, dalam satu pertandingan, Rabiot juga bisa melakukan tekel sampai 2,3 per laga! Kalo disimpulkan, dia ini termasuk kedalam tipe gelandang elegan, kuat, dan bertehnik.
Buat ngebuktiin kejeniusan Rabiot, kami ambil dari laga waktu PSG menang melawan Barcelona. Ya meskipun pada akhirnya kena comeback menyakitkan, permainan PSG waktu ngebantai Barcelona bener-bener keren banget.
Yang jadi sorotan tentu Rabiot. Meski gak sampai nyetak gol, pemain ini bisa ngasih dampak luar biasa buat Paris Saint Germain.
Duet bareng Veratti, Rabiot sukses melakukan 3 tekel, 4 intersep, dan 1 clearances. Rabiot juga menjadi pemain yang paling banyak melakukan operan di pertandingan yang didominasi Barcelona dari sisi penguasaan bola itu! Tercatat nih ya, doi sukses melakukan 55 operan dengan akurasi di angka 87,3 %! Gimana? Gokil kan?!
Hebatnya lagi, Rabiot juga sukses melakukan satu tembakan kegawang, plus satu operan kunci.
Ya meskipun gak ngilang-ngilangin penampilan impresif pemain PSG lainnya, permainan Rabiot waktu itu bener-bener keren banget.
Selama ngebela PSG, Rabiot udah ngasih beberapa trofi bergengsi seperti 6 gelar Ligue One, 5 Piala Liga, dan 5 Piala Super Prancis.
Tapi, kehebatan dan kualitasnya diatas lapangan gak bisa diimbangi dengan sikap yang baik pula. Ia bahkan sampai dicap bandel karena cenderung memakai pendekatan kontroversial dalam menyikapi situasinya.
Di Timnas Prancis sendiri, doi pernah secara sepihak meminta pelatih Didier Deschamps untuk mencoretnya dari daftar pemain “waiting list” timnas Prancis, untuk Piala Dunia 2018. Ya meski niatnya adalah untuk menggambarkan sikap kompetitif, tetep aja banyak yang menyesalkan sikap Rabiot. Fans Prancis sampai menuding kalau doi gak pantes ngebela Timnas!
Rabiot yang sadar akan potensi luar biasanya pun mulai terlihat angkuh. Doi juga sering meminta klub untuk menjualnya. Bahkan nih, Rabiot kerap secara terang-terangan berkata di media kalau udah gak betah main di PSG.
Karena keinginannya gak dipenuhin sama PSG, Rabiot mulai berulah dan menjadi seorang pembangkang. Doi sering nolak perpanjangan kontrak dan secara paksa meminta PSG buat bener-bener ngelepasnya. Hmm parah juga ya, football lovers..
Sikap berontak dan pembangkang Rabiot ini akhirnya terlanjur membuat situasinya di PSG menjadi rumit. Karena, doi terancam “dibekukan” dari tim utama sebagai hukuman atas ulahnya.
Nah bener aja kan, doi dibekukan dari tim utama PSG karena pihak manajemen udah habis kesabaran. Tercatat sejak pergantian tahun 2019 lalu, Rabiot sama sekali belum pernah dikasih kesempatan main. Wow!
Perlu kalian ketahui juga football lovers, situasi ini sempat membuat ibunya stress. Ibunya gak tega ngelihat Rabiot yang secara gak langsung menjadi seorang tahanan di PSG.
Tapi bukannya memberi rasa hormat kepada sang ibunda, Rabiot malah melakukan hal gila!
Jadi waktu itu, Rabiot memecat ibunya yang berperan sebagai agennya setelah gagal mengamankan transfer ke Barcelona. Kabarnya nih, PSG sempat menerima tawaran 40 juta euro dari Barcelona. Tapi, ibunya gak mengevaluasi tawaran itu dan malah ngebiarin tawaran dari klub impiannya lewat gitu aja. Nah, hal itulah yang diduga membuat Rabiot kesal sampai memecat ibunya.
Tepat setelah memecat ibunya, Rabiot langsung nunjuk orang baru buat jadi agennya.
Hmm gimana nih menurut kalian? Keterlaluan gak sih?
Setelah sempat dikaitkan sama beberapa tim termasuk Manchester United dan Barcelona, Rabiot akhirnya gabung sama klub Serie A, Juventus, secara gratis. Kabarnya, doi bakal menetap di Turin selama lima tahun kedepan.
FYI aja nih guys.. Karena kontraknya bareng PSG udah habis, Rabiot bertolak ke Juve dengan status free agent, alias gratis tanpa biasa sepeser pun. Rabiot sendiri jadi pemain gratis berkualitas ke 9 yang digaet Juventus, setidaknya sejak tahun 2009.
Sebelumnya, Juve pernah ngerekrut pemain-pemain seperti Fabio Cannavaro, Andrea Pirlo, Paul Pogba, Fernando Llorente, Kingsley Coman, Sami Khedira, Dani Alves, sampai Emre Can, tanpa ngeluarin duit sedikitpun.
Nah gimana nih menurut football lovers? Kira-kira, Rabiot bakal bisa ngulangin performa gemilangnya di Juventus atau malah melempem? Tulis komentar kalian dibawah ya. Jangan lupa untuk like dan share~