Di bawah Sir Alex Ferguson, Manchester United menjadi salah satu tim yang paling ditakuti di seluruh Eropa bahkan dunia. Mereka kejam dalam melakukan serangan, disiplin dalam bertahan, dan memiliki mental juara hingga membuat klub memenangkan piala yang tak terhitung jumlahnya.
Dengan nama-nama seperti Ronaldo, Giggs, Rooney, Scholes hingga Ferdinand, setan merah menjadi kelompok paling ditakuti di dunia.
Namun saat ini, jangankan mendapat prestasi, memiliki pemain-pemain yang cukup bertalenta saja tidak. Bayangkan saja, klub yang dulunya dijaga oleh pria setangguh Rio Ferdinand dan Nemanja Vidic, kini hanya punya nama Phil Jones dan Chris Smallling yang kerap menjadi bahan candaan di dunia maya.
Disisi sayap, nama Cristiano Ronaldo juga hanya digantikan oleh Alexis Sanchez yang benar-benar memainkan musim yang sangat buruk.
Selain hal tersebut, beberapa situasi berikut ini juga juga bisa menjadi alasan mengapa Manchester United sudah tidak layak disebut sebagai salah satu tim paling menakutkan di dunia.
Mulai dari David Moyes hingga Louis van Gaal, keduanya gagal meneruskan tongkat kesuksesan Fergie dan malah menerapkan pola permainan yang sulit untuk dipahami. Lalu, keputusan klub untuk menunjuk The Special One, Jose Mourinho, juga terbilang gagal.
Mourinho yang dipaksa untuk membangun sisa-sisa keruntuhan United dibawah Moyes dan Van Gaal tidak bisa berbuat banyak. Meski dirinya telah menghabiskan banyak uang untuk membeli pemain yang diinginkan, United belum juga bangkit dari keterpurukan.
Setelah dibebas tugaskan per November 2018 lalu, MU akhirnya menunjuk Ole Gunnar Solskjaer sebagai pelatih sementara. Sempat menjalani masa-masa yang begitu luar biasa, Ole justru loyo saat resmi ditunjuk sebagai pelatih permanen.
Manchester United kembali gagal berkembang dan mental pemain pun kembali ke periode dimana mereka kerap melakukan kesalahan-kesalahan fatal hingga berujung kekalahan.
Alasan berikutnya adalah kurangnya kepemimpinan.
Tidak bisa disangkal jika suksesnya sebuah tim tak lepas dari sosok pemimpin diatas lapangan. Yang pasti sosok tersebut harus disegani seluruh pasukan, termasuk staf manajerial dan tentunya para pemain.
Jika melihat pada era Ferguson, kita akan menemukan nama-nama seperti Rio Ferdinand, Nemanja Vidic, Roy Keane, hingga Eric Cantona. Para pemain tersebut jelas memiliki kharisma sebagai seorang pemimpin.
Namun jika membandingkan skuat United saat ini, tidak ada pemain yang menyamai kualitas para legenda. Jangankan menyamai, mendekati kualitas para pemain tersebut pun sulit untuk diidentifikasi.
Untuk sekarang, Ashley Young mungkin menjadi satu-satunya kandidat yang tersedia. Namun tetap saja, United harus mencari sosok pemimpin yang melebihi itu.
Alasan terakhir adalah tentang manajemen kontrak yang kurang jeli.
Salah satu masalah besar Manchester United beberapa tahun belakangan adalah mereka tidak terlalu jeli dalam membeli dan memperpanjang kontrak pemain.
Sebagaimana diketahui, klub yang bermarkas di Old Trafford beberapa kali melakukan pembelian gagal. Padahal beberapa dari mereka dibeli dengan harga yang tidak sedikit. Lalu, mereka juga kerap melakukan pepanjangan kontrak yang kurang jeli.
Saat ini, United memberi kontrak jangka panjang kepada nama-nama seperti Phil Jones dan Chris Smalling. Disisi lain, mereka malah tidak mengusahakan perpanjangan kontrak pemain seperti David de Gea, Ander Herrera, hingga Juan Mata, yang notabene lebih pantas menerima penawaran lebih.
Beberapa alasan itulah yang menyebabkan Manchester United mengalami keterpurukan hingga tidak lagi layak disebut sebagai tim terkuat saat ini. Jika mereka terus mengambil langkah semacam itu, maka bukan tak mungkin posisi keenam akan menjadi favorit dalam beberapa tahun kedepan.