Footballovers, Euro 2004 adalah sebuah pagelaran akbar turnamen sepakbola antar negara di eropa. Dilangsungkan di negara yang dijuluki samba eropa, portugal pada 12 juni hingga 4 juli 2004. Turnamen edisi ke 12 ini memunculkan juara baru, siapa lagi kalau bukan Negeri para dewa, Yunani.
Tentunya kesuksesan Yunani tersebut tak disangka-sangka oleh banyak kalangan. Karena semua pihak tahu bahwa Yunani itu bukan tim besar yang ada di eropa, kualitas sepakbola disana sangat jauh dari negara spanyol atau Jerman.
Jika ditanya mengenai klub sepakbola yang ada di Yunani, kami yakin footballoverz hanya mampu menyebutkan beberapa klub saja seperti Olimpiakos, Panathinaikos, dan AEK Athens. Maklum, hal itu karena sangat sedikit klub yunani yang berkiprah di kompetisi antar klub eropa.
Ajang piala eropa 2004 adalah sebuah keberuntungan bagi Yunani, polesan tangan dingin Pelatih Otto Rehagel membuat Theoderos Zagorakis.Dkk menyabet trofi Henry Delaunay yang sangat diidam-idamkan oleh banyak negara eropa tersebut.
Di partai final, Mereka menang tipis satu nol atas portugal. Pahlawan kala itu memang Angelos Charisteas yang mencetak gol penentu lewat sundulan, Namun peran lain juga dilaksanakan dengan baik oleh sang penjaga gawang Antonios Nikopolidis.
Ketika Yunani dianggap oleh semua orang telah memainkan sepakbola negatif karena cara bermain mereka yang sering bertahan. Tetapi dengan cara seperti itulah Yunani mampu keluar sebagai juara, dengan salah satu andalan di bawah mistar gawang yaitu Nikopolidis.
Hmmm, Ngomongin tentang Antonios Nikopolidis, sebenarnya siapa sih dia footballovers ? Mau tau gak ?
Jadi, Antonios Nikopolidis itu adalah kiper kelahiran 14 januari 1971 di kota Arta, Yunani. Berbeda dengan kebanyakan pemain lain yang melakukan debut di usia muda. Bersama negeri para dewa, Nikopolidis melakukan debutnya pada 18 Agustus 1999 saat melawan El salvador, disaat debut usianya sudah menginjak 28 tahun.
Nikopolidis mengawali karirnya bersama klub Annagenessi Artas di tahun 1987, kemudian ia tergabung bersama Panathinaikos sejak tahun 1989 hingga 2004. Karirnya justru melesat saat bermain di klub tersebut, ia digadang-gadang bakal menjadi kiper masa depan Yunani. Dan rupanya itu memang menjadi kenyataan.
Di panathinaikos, Ia telah menyumbangkan 5 gelar liga yunani serta 5 gelar piala super yunani. Bisa dibilang ia merupakan salah satu legenda klub.
Bermain bersama Timnas adalah hal yang sangat luar biasa bagi Nikopolidis. Ia menjadi salah satu pahlawan Yunani di piala eropa 2004. Berlaga di pertandingan pembuka pada 12 juni, tim yunani yang diprediksi akan kalah justru menampilkan permainan terbaiknya.
Tim samba eropa yang menjadi lawan waktu itu di grup A dibuat menderita dengan kekalahan 1-2. Tentu saja Nikopolidis bermain gemilang di bawah mistar gawang. Berbagai penyelamatan ia lakukan.
Setelah itu, giliran Spanyol yang ditahan imbang 1-1. Padahal ketika itu, Spanyol diperkuat pemain-pemain kelas dunia seperti Raul Gonzales, Iker Casillas, Xavi Hernandes, dan Fernando Morientes. Namun sayang, di partai ketiga Yunani harus mengakui keunggulan Rusia 1-2.
Hasil-hasil itu membuat Yunani lolos ke putaran selanjutnya dengan status runner-up grup A, di bawah Portugal.
Di perempat final Yunani bertemu prancis, lagi-lagi sektor pertahanan menjadi kekuatan mereka, Nikopolidis tampil apik sebagai kiper, termasuk menggagalkan tendangan henry dari luar kotak penalti.
Dalam laga semifinal, tim yunani bertemu dengan Republik Ceska, Pertandingan yang berlangsung di estadio do dragao, Porto tersebut, kedua tim saling menunjukkan kehebatannya. Jika Ceska lebih banyak menyerang maka Yunani hanya sesekali melakukan serangan balik.
Beberapa kali pula kiper Nikopolidis menyelamatkan gawangnya dari serbuan pemain republik ceska, semacam milan baros, pavel nedved, vladimir smicer, jan koller maupun jankulovski.
Laga berakhir imbang hingga waktu normal, kedua tim harus berjibaku di perpanjangan waktu. Pada babak inilah, Yunani mampu membuat pendukung Ceska terdiam setelah Traianos Dellas sukses mencatatkan namanya di papan skor pada menit ke-105. Gol itu memastikan langkah Yunani ke partai puncak. Tercatat Nikopolidis mampu membuat penyelamatan gemilang sebanyak 5 kali dalam laga itu.
Yunani kembali bersua Portugal pada laga puncak Piala Eropa 2004. Meski mampu menang di pertandingan pembuka, mereka diprediksi tetap akan dikalahkan tim berjuluk Selecao das Quinas itu. Setidaknya itu terlihat pada babak pertama ketika Portugal tak lagi kebobolan cepat seperti pada laga pembuka.
Namun dibabak kedua, Yunani mampu menggetarkan gawang Ricardo, bermula dari sepak pojok, charisteas mampu memanfaatkannya menjadi sebuah gol. Skor 1-0 untuk Yunani bertahan hingga akhir. Yunani pun meraih trofi piala eropa di partisipasi keduanya. Dan hal ini membuat portugal harus menelan pil pahit, sang wonderkid portugal waktu itu, Cristiano Ronaldo pun tak bisa menahan air matanya.
Dalam laga final tersebut, Portugal lebih menguasai jalannya pertandingan dengan 58% penguasaan bola. Bahkan portugal unggul dalam segala hal, termasuk jumlah tembakan, Tim samba eropa mampu melepaskan 16 tembakan yang 5 diantaranya mengarah ke gawang dan berhasil di mentahkan oleh Nikopolidis. Salah satunya tendangan ronaldo dari jarak 20 meter.
Penjaga gawang yang identik dengan rambut putihnya ini mampu mencatatkan clean shet sebanyak tiga kali, dan itu semua terjadi di babak knock out. Sedangkan selama turnamen nikopolidis kemasukan empat gol yang terjadi di fase grup.
Bersama dengan kiper republik ceska, Peter Cech, dirinya masuk dalam susunan tim terbaik euro 2004 yang dibentuk oleh UEFA. Pada tahun 2008 Nikopolidis menjalani laga terakhirnya dengan timnas yunani, tepatnya di ajang piala eropa melawan spanyol. Bersama negeri para dewa, ia telah bermain sebanyak 90 kali.
Setelah piala eropa 2004 Nikopolidis bermain untuk rival dari panathinaikos yaitu olimpiakos, Kepindahannya ke Olimpiacos membuat para pendukungnya di Panathinaikos membencinya.
Merasa dibenci, Nikopolidis tak mempedulikan itu. Bahkan ketika pertama kali diperkenalkan oleh Olimpiacos, dia mengatakan bahwa Panathinaikos tidak memperlakukannya secara profesional. Ia tak menyesali kepergiannya dari Pananthinaikos.
Meski cukup dibenci, tapi Nikopolodis adalah penjaga gawang terbaik sepanjang masa yang dimiliki Yunani. Nikopolidis adalah pemain pertama dalam sejarah sepakbola Yunani yang memenangkan tiga gelar ganda domestik berturut-turut dan melakukannya dengan dua tim berbeda. Nikopolidis memenangi 11 gelar Liga Yunani, 9 Piala Yunani,dan 3 Piala Super Yunani.
Pada Januari 2011, IFFHS merilis daftar kiper terbaik pada dekade pertama, dan Nikopolidis masuk ke dalam daftar tersebut. Dia juga ada dalam daftar dengan kiper terbaik tahun 1987-2011. Berkat kehebatannya, ia pernah meraih gelar sebagai kiper terbaik Yunani selama enam kali berturut-turut dari tahun 2004 hingga 2009.
Ia termasuk ke dalam kiper yang penampilannya masih konsisten walaupun sudah berusia kepala tiga. Diantara kiper yang masuk kategori tersebut tentu saja ada Gigi Buffon dan Petr Cech.
Itulah cerita Antonios Nikopolidis, kiper gaek yang membawa yunani meraih gelar juara eropa. Ia akan selamanya dikenang sebagai penjaga gawang terbaik yang pernah dimiliki yunani.