Dalam perebutan tiket semifinal Liga Champions Eropa yang dihelat beberapa waktu lalu, FC Barcelona menjamu Manchester United di Stadion Camp Nou. Laga tersebut berjalan cukup ketat.
Namun, MU tampak kesulitan untuk menembus pertahanan el Barca. Benar saja, anak asuh Ole Gunnar Solskjaer dibabat habis dengan skor telak 3-0. Lionel Messi menjadi bintang kemenangan Barcelona dengan mencetak dua gol di babak pertama. Satu gol lainnya diciptakan Philippe Coutinho di paruh kedua laga.
Pada pertandingan itu, ada kejadian yang cukup mencuri perhatian publik. Selebrasi Philippe Coutinho selepas mencetak gol dianggap sebagai hal yang kontroversial.
Setelah mencetak gol, Coutinho menghadap ke arah para suporter Barcelona, menutup telinga dengan jari dan memejamkan mata. Gestur tersebut bisa bermakna bahwa dirinya tak mau mendengar omongan mereka yang menganggap performanya tidak konsisten bersama Barcelona.
Setelah dihujani kritik bertubi-tubi, Valverde turun tangan. Dia membela anak asuhnya yang dianggap melakukan hal kontroversi. Ia membela Coutinho dengan mengatakan,
“Dia menunjukkan sebuah gestur setelah mencetak gol. Namun yang membuat aku terkejut adalah mereka justru lebih banyak membicarakan itu daripada gol hebatnya.”
“Menurutku, itu bukan bentuk tidak respek pada siapa pun. Ketika seorang pemain mencetak gol, dia memiliki kepercayaan diri yang kurang pada dirinya di saat-saat lain.”
“Kami selalu terbuka terhadap segala kritikan, dan kami bersedia menghadapinya.”
Tak hanya Valverde, rekan setimnya pun ikut membela aksi Philippe Coutinho. Clement Lenglet dan Sergio Busquets misalnya, kedua pemain itu menganggap jika selebrasi yang dilakukan Coutinho merupakan hal wajar.
Banyak pemain yang akan melakukan itu jika sedang mengalami kondisi seperti apa yang dirasakan Coutinho.
Lebih lanjut, Lenglet tak terlalu mempedulikan selebrasi Coutinho. Ia hanya fokus dengan gol spektakuler yang dicetak pemain asal Brasil itu.
“Aku tidak peduli dengan selebrasi Coutinho. Yang aku lihat hanyalah gol yang ia cetak. Coutinho adalah pemain yang sangat luar biasa.”
Lantas apa makna dibalik selebrasi yang ramai dibicarakan itu?
Coutinho memang belum mendapatkan kepercayaan penuh dari pelatih Ernesto Valverde di skuat inti Barcelona. Meski begitu, Coutinho telah mengemas 11 gol plus lima assist dalam 47 penampilan di seluruh kompetisi musim ini.
Coutinho pun akhirnya menanggapi kritik terhadap selebrasi golnya itu.
“Kita tidak seharusnya mendengarkan orang-orang yang akan melemahkan motivasi, karena omongan mereka hanya akan menyesatkan kita dari fokus nyata yang seharusnya dilakukan,”
“Tidak pernah dalam hidupku aku menghina siapapun, di dalam atau di luar sepakbola.”
Selebrasi itu dimaksudkan untuk tidak mendengar segala hinaan yang pada akhirnya hanya akan melemahkan. Ia percaya bahwa butuh waktu untuk beradaptasi. Meski musim ini belum maksimal, Coutinho akan terus berusaha untuk mengembangkan potensinya.
Ia punya tekad kuat untuk bermain lebih baik dan mencoba untuk merubah segala anggapan negatif.
Meski apa yang dimaksudkan Coutinho bisa diterima. Namun mantan pemain FC Barcelona, Rivaldo, tetap tidak setuju dengan sikap yang ditunjukkan Coutinho.
Menurut Rivaldo, Coutinho hanya akan membuat suporternya lebih marah.
“Bukan gestur yang bagus. Dia memang mencetak sebuah gol hebat, tapi jangan pernah melakukan hal seperti itu kepada fans. Mereka akan mengkritiknya karena mereka tahu dia harus memberikan lebih,”
“Aku tidak tahu apa yang terjadi dengannya sepanjang pekan, apa yang dia baca di koran-koran atau yang ia lihat di televisi, tapi kalian harus tetap bekerja dan memikirkan tentang pertandingan berikutnya dan mencetak banyak gol.”
Perkataan sang legenda nampaknya benar. Hal itu terbukti pada pertandingan FC Barcelona melawan Real Sociedad.
Seolah masih segar dalam ingatan para fans, mereka yang datang ke Stadion Camp Nou menyoraki Coutinho dengan nada mengejek. Coutinho mendapat olokan setelah datang sebagai pemain pengganti di menit ke 72.
Menanggapai hal itu, Valverde sebenarnya sudah menghimbau para penggemar untuk tidak lagi membahas selebrasi tersebut. Akan tetapi beberapa supporter tampak masih kesal.