Footballovers, pada musim panas 2019 Real Madrid secara resmi mendatangkan bek kiri Lyon, Ferland Mendy, dengan nilai transfer mencapai 47,1 juta paun atau sekitar Rp 814 Miliat. Mendy yang berusia 24 tahun, menandatangani kontrak selama enam tahun bersama Los Blancos.
Kini namanya bakal kerap menjadi pembicaraan seiring dengan kepindahannya ke Santiago Bernabeu. Namun tahukah kamu footballovers, bahwa Ferland Mendy pernah mengalami kisah tragis saat masa kecilnya.
Ferland Mendy lahir pada 8 juni 1995 di Meulan-en-Yvelines,sebelah utara kota Paris, dari pasangan imigran. Ibunya berasal dari Guinea dan ayahnya merupakan pendatang dari Senegal. Ia dibesarkan di lingkungan yang keras di luar Paris.
Ketika kecil, Mendy memiliki cita-cita untuk jadi pesepak bola andal. Alhasil, pada usia 7 tahun Mendy bergabung ke klub Ecquevilly EFC, dan pada usia 9 tahun ia memutuskan mendaftar ke akademi Paris Saint-Germain. Lokasinya memang tidak jauh dari tempat tinggalnya.
Kisah Menyedihkan Ferland Mendy dimulai ketika usianya 11 tahun. Dalam usia yang masih sangat muda, Mendy sudah dihadapkan dengan kenyataan pahit, ia kehilangan ayahnya yang meninggal dunia.
Kehilangan sosok ayah yang menjadi tumpuan hidup keluarga jelas tak mudah dihadapi bocah seusia Mendy. Pada akhirnya, ia merasa bahwa sepak bola adalah satu-satunya jalan untuk membantu memperbaiki ekonomi keluarga.
Beberapa tahun belajar mengolah si kulit bundar di akademi PSG, bukannya ilmu sepak bola yang didapat. Ia malah terkena cedera pinggul yang membuatnya menderita radang sendi pinggul. Radang sendi yang ia derita disebabkan bakteri, virus, atau fungus, yang masuk lewat aliran darah atau luka yang terbuka tapi tak diobati.
Mendy menghabiskan waktu satu tahun jauh dari sepak bola, tiga bulan pertama ia mengenakan spica agar bisa berjalan, kemudian ia diharuskan menjalani perawatan di rumah sakit Necker-Enfants Malades di mana dokter mengatakan kepadanya bahwa dia tidak akan pernah bermain sepak bola lagi. Kemudian Mendy pun diharuskan memakai kursi roda. Di usia yang masih muda, rintangan berat sudah mengadang Mendy.
“Ketika berumur 15 tahun, saya menjalani operasi dan dokter bilang saya tak bisa bermain sepak bola lagi,” kenang Mendy. (Dikutip dari Independent).
Namun, Ferland Mendy mampu menunjukkan semangat juang yang tak umum bagi anak seusianya. Ia yakin bahwa cita-citanya menjadi pemain sepakbola masih bisa digapai. Melalui rehabilitasi yang intensif, Mendy mulai belajar berjalan normal lagi.
“Saya bergantung kepada kursi roda dan melalui 6 sampai 7 bulan menjalani rehabilitasi di rumah sakit supaya bisa berjalan lagi,” ujarnya lagi (Dikutip dari The Sun)
Ferland Mendy berhasil membuktikan bahwa vonis dokter salah, ia akhirnya bisa sembuh dan kembali memulai petualangannya untuk menjadi pesepakbola profesional. Saat di vonis sembuh, harapan mulai terbit lagi di dalam diri Ferland Mendy. Namun, Tuhan berencana lain. Mendy kembali harus menerima kenyataan pahit.
Berita sedihnya yaitu pada usia 17 tahun, ia dilepas oleh Akademi PSG. Mimpinya untuk bisa jadi pesepakbola profesional seperti sahabat dan rekan setimnya, Presnel Kimpembe, mulai memudar. Padahal, Mendy merupakan salah satu anggota akademi terbaik saat itu. Cedera justru membuatnya terlupakan.
Untuk kembali menaruh harapan menjadi pemain profesional, Mendy lalu bergabung dengan FC Mantois pada tahun 2012 dan bermain di divisi empat, performa Mendy bersama FC Mantois dilirik oleh Le Havre, hingga pada juni 2013 ia direkrut oleh Le Havre.
Hal itu adalah langkah maju untuk remaja yang mulai kembali belajar keahliannya di salah satu akademi muda terbaik di sepakbola Prancis – yang telah menghasilkan pemain seperti Benjamin Mendy , Riyad Mahrez, Lass Diarrá, Paul Pogba, Dimitri Payet, Steve Mandanda dan Pierre-Emerick Aubameyang.
Merintis karier lagi dari Le Havre B, Ferland Mendy mengalami kemajuan pesat. Puncaknya pada musim 2016/17, ketika ia tampil 38 laga serta cetak 2 gol bersama tim utama Le Havre dan menjadi bek sayap terbaik di Ligue 2.
Performa apik Mendy mampu menarik minat raksasa Prancis, Olympique Lyon. Mendy akhirnya diboyong ke Lyon dengan menandatangani kontrak lima tahun hanya dengan biaya transfer 5 juta euro atau sekitar Rp 80 Miliar pada Juni 2017.
Bersama Lyon, Mendy menjelma menjadi salah satu bek kiri terbaik di dataran Prancis. Selama dua musim membela Lyon, Mendy mencatatkan penampilan 79 kali dengan torehan 3 gol.
Ferland Mendy telah mengalami perubahan nasib yang dramatis dalam dua musim terakhir, Ia seperti tak pernah mengalami cedera parah yang pernah menimpanya. Mendy kini bermain untuk klub raksasa sekaligus peraih trofi liga champions terbanyak, Real Madrid.
Di pentas Internasional, Mendy melakukan debut untuk Prancis pada november 2018 saat melawan Belanda dan kini ia telah membuat empat penampilan bersama Les Bleus. Sekarang mimpinya bersama Real Madrid ia mulai dan berjuang keras demi menorehkan prestasi terbaik.