FC Barcelona telah mengubur mimpinya dalam-dalam untuk meraih treble musim ini. Setelah takluk dari Liverpool di ajang Liga Champions Eropa, kini Barcelona kembali tersungkur oleh perlawanan Valencia di final Copa del Rey 2018/19.
Dalam laga yang dihelat di Estadio Villamarin, Los Murcielagos menang dengan skor 2-1 berkat gol Kevin Gameiro dan Rodrigo Moreno.
Dengan hanya meraih titel La Liga, Gerard Pique menyebut kalau Barcelona telah menutup musim dengan sangat mengecewakan.
“Ini adalah tahun yang baik karena liga dimenangkan, tetapi harapan beberapa minggu lalu adalah untuk membuat tahun yang lebih baik,”
“Kami pergi dengan rasa pahit yang semestinya jauh lebih baik.”
Kegagalan Barcelona musim ini tampak begitu jelas. Mereka rapuh di beberapa lini. Hanya mengandalkan Lionel Messi juga menjadi alasan mengapa klub asal Catalan begitu melempem dibawah arahan Ernesto Valverde.
Seperti diketahui, Valverde merupakan sosok pelatih tanpa solusi. Ia kerap menjadi sasaran kritik atas ketidakjeliannya dalam membaca pertandingan. Yang paling kentara jelas saat Barcelona menelan kekalahan telak dari Liverpool.
Susunan pemain hingga ketidakjelasan dalam pergantian menjadi masalah klasik pelatih 55 tahun itu.
Selain faktor pelatih, Barcelona musim ini juga dianggap sebagai tim yang minim karakter. Kurangnya karakter menjadikan tim semakin rapuh saat dalam keadaan tertinggal. Mereka tak benar-benar tahu apa yang harus dilakukan dan tidak paham bagaimana cara mengatasi permainan lawan yang lebih menjanjikan.
Lagi-lagi, menjadikan Lionel Messi sebagai tumpuan benar-benar sebuah kesalahan besar. Nama-nama seperti Coutinho, Ousmane Dembele, hingga Luis Suarez belum juga ‘mandiri’ untuk bisa menyelamatkan tim saat dalam keadaan genting.
Meski faktor ini tak lepas dari peran pelatih, tetap saja, Barcelona harus mencoba untuk keluar dari bayang-bayang Messi agar bisa lebih berkembang.
Selain Messi, tak kunjung matangnya permainan Coutinho juga menjadi masalah serius bagi FC Barcelona. Mereka yang resmi mendaratkan sang pemain dengan biaya besar tak mampu memanfaatkan potensinya.
Bukannya menjadikan kekuatan Barcelona semakin besar, pemain asal Brasil ini malah terus melakukan hal kontroversial hingga dibenci para penggemar.
Bahkan karena kontribusinya yang terbilang minim, Coutinho pantas disebut sebagai salah satu pemain terburuk el Barca musim ini.
Krisis yang dialami peraih dua kali treble ini juga tak luput dari semakin menurunnya peran jendral lapangan tengah. Saat ini, baik Sergio Busquets maupun Ivan Rakitic tak lagi mampu menjadi ancaman serius.
Mereka beberapa kali melakukan kesalahan dan tak cukup baik untuk mengawal lini tengah. Dalam hal ini, pembelian Frankie de Jong untuk mengisi lini tengah La Blaugrana pun benar-benar harus dimanfaatkan.
Jika sudah seperti ini, siapa yang patut disalahkan?
Sebetulnya, seluruh komponen tim wajib bertanggung jawab atas keterpurukan Barcelona saat ini. Jika melihat sang pelatih, jelas taktik yang dimainkan Ernesto Valverde banyak mengundang kritik.
Selain pelatih, para pemain juga tidak bisa lari begitu saja. Mental pemain el Barca saat ini jelas bukan seperti apa yang telah dibangun oleh para pendahulunya.
Sekarang ini, Barcelona belum tentu memenangkan pertandingan meski sudah unggul banyak gol. Padahal beberapa tahun lalu, lawan Blaugrana justru yang belum tentu menang meski sudah unggul gol dalam jumlah yang tak sedikit dari Barcelona.
Lalu, Pep Segura sebagai direktur olahraga juga layak dikambing hitamkan setelah ia menjadi orang yang paling terlibat dalam penandatanganan pemain seperti Arturo Vidal , Clement Lenglet , Malcom dan Arthur Melo. Memang tidak semua gagal, namun nama Malcom dan Arthur Melo menjadi yang paling disayangkan.
Datang dengan segudang harapan cerah, kedua pemain tersebut justru tak mendapat banyak menit bermain hingga dikabarkan hengkang dari Camp Nou musim panas ini.
Apalagi, nama seperti Kevin Prince Boateng. Datang sebagai status pemain pinjaman, Boateng dianggap tidak memberi andil apapun bagi tim.
Dan yang tidak boleh ketinggalkan adalah nama sang presiden, Jose Maria Bartemou. Bartemou bisa disalahkan karena ia terus memberi kepercayaan kepada Valverde yang bahkan sudah dianggap beberapa pihak tidak layak menukangi Barcelona.
Dukungannya kepada sang pelatih nyatanya malah membuat tim yang penuh dengan filosofi ini lenyap ditelan bumi.