Allison Ramses Becker lahir pada 2 oktober 1992 di Rio Grande Do Sul, Brasil. Ia dilahirkan dari pasangan Jose Agostinho Becker dan Magali Rilo De Souza. Allison berasal dari keluarga menengah, Ayahnya merupakan seorang pengusaha properti, sementara sang bunda hanya sebatas ibu rumah tangga.
Bersama dengan kakak laki-lakinya, Muriel, Allison dan seluruh keluarga besarnya lahir dari kepercayaan agama kristen. Selain itu, sedari kecil, Allison sudah menunjukan minatnya terhadap sepakbola.
Minat sang anak rupanya didengar oleh orang tua. Setelah mengetahui pentingnya sepakbola di Brasil, orang tua Allison memiliki niat untuk melibatkan anak-anak mereka dalam permainan sepakbola. Baik Allison dan kakaknya yang lebih tua enam tahun memilih menjadi seorang kiper sejak awal karirnya.
Bagi orang tua Allison, akademi klub sepakbola Internacional adalah tempat terbaik bagi mereka untuk memulai karir sebagai pesepakbola, sang kakak, Muriel adalah produk akademi Internacional selama empat tahun pada awal 2000-an.
Sementara, Allison sudah bergabung dengan akademi Internacional sejak usia 10 tahun.
Setelah berkembang bersama akademi Internacional, Allison tampil secara rutin dengan tim u-23 Internacional. Ia kerap bersaing dengan kakaknya, Muriel yang juga bermain di klub yang sama. Diantara saudara-saudaranya, Allison lah yang mempunyai tekad kuat untuk mewujudkan mimpinya.
Pada 2008 saat sang kakak cedera, Allison menggantikan perannya sebagai kiper utama tim muda Internacional. Penampilan apik Allison di bawah mistar membuat sang kakak harus berlabuh ke klub lain dengan status pinjaman pada tahun 2009.
Allison kemudian melakukan debut bersama tim utama pada 17 Februari 2013, saat meraih hasil imbang 1-1 melawan Cruzeiro di ajang Campeonato Gaúcho. Sementara debutnya di liga Brasil terjadi enam bulan kemudian ketika bermain melawan Goiás.
Namun di awal karirnya bergabung bersama tim utama, Allison harus bersaing secara serius dengan kiper legendaris Brasil, Nelson Dida. Saat Dida pensiun pada akhir musim 2014/15 dan Alisson sudah cukup mendapatkan ilmu dari mentornya itu.
Allison pun lalu menjadi kiper utama Internasional pada musim selanjutnya dan mengemas 57 pertandingan dalam seluruh ajang pada musim 2015/16. Penampilannya itu menarik perhatian AS Roma sehingga pada April 2016, Allison mengklaim sudah menjalani kesepakatan dengan kesebelasan tersebut.
Selama empat tahun bersama tim senior Internacional, Alisson membuat lebih dari 100 penampilan di semua kompetisi dan memenangkan gelar Campeonato Gaúcho di setiap musim.
Pada Juli 2016, Alisson resmi menyelesaikan kepindahannya ke ASÂ Roma dengan biaya transfer 7 juta euro atau sekitar Rp 110 Miliar. Ia lalu melakukan debut untuk klub pada 17 Agustus 2016, dimulai dengan hasil imbang 1-1Â melawan FC Porto di Liga Champions Eropa.
Namun sayangnya, pada musim pertamanya, yaitu 2016/17 di AS Roma, Allison harus rela menjadi kiper cadangan, ia berada di bawah bayang-bayang Wojciech Szczęsny. Akhirnya kiper Brasil ini hanya membuat 15 penampilan di semua kompetisi.
Pada musim itu, Allison hanya diberi kesempatan untuk unjuk gigi dipertandingan Liga Champions dan Copa Italia. Beberapa kesempatan dalam satu musim itu pun cukup bagi Allison untuk membuat AS Roma mempertahankannya dan merelakan Szczesny pergi ke Juventus.
Kepergian Szczesny itu pun memberikan Allison mendapatkan panggung utama di AS Roma. Ia kemudian menjadi kiper inti AS Roma baik di Serie-A maupun Liga Champions. Debutnya di Serie A dimulai dengan kemenangan 1-0 atas Atalanta di awal musim 2017/18.
Allison kemudian membuat penampilan pertamanya di Derby della Capitale pada 18 November, saat menang 2-1 atas rival sekota, Lazio. Di musim itu Allison mendapat pujian berkat penampilan gemilangnya di Liga Champions. Ia membawa AS Roma melaju hingga ke babak semifinal.
Saat Allison Bermain, AS Roma tidak kebobolan satu gol pun selama pertandingan liga Champions yang di selenggarakan di Stadion Olimpico hingga fase perempat final. Allison tampil sebanyak 49 laga dan membuat total 22 clean sheet di musim tersebut. Dirinya juga terpilih sebagai kiper terbaik Serie A.
Performa gemilang Allison bersama AS Roma membuat beberapa klub top eropa kepincut, salah satunya Liverpool. Pada 19 Juli 2018, Liverpool secara resmi mengonfirmasi penandatanganan Alisson dengan biaya 72,5 juta euro atau sekitar Rp 1,1 Triliun, yang menjadikannya penjaga gawang termahal sepanjang masa, melampaui transfer Ederson Moraes dan Gigi Buffon.
Namun Rekor itu tak bertahan lama setelah Chelsea memboyong Kepa Arrizabalaga dengan biaya 80 juta euro dari Athletic Bilbao.
Bersama The Reds, Allison melakukan debut pada 12 agustus melawan Wes Ham United dalam kemenangan 4-0. Di awal musim penampilannya telah menuai banyak pujian. Dengan Alisson berada di gawang, Liverpool menjalankan 20 pertandingan tak terkalahkan di liga primer sejak awal musim.
Pada akhir musim, Alisson mempertahankan total 21 clean sheet di Liga Premier, dan mendapat penghargaan sebagai kiper terbaik. Allison juga berperan penting di ajang Liga Champions yang mana The Reds Berhasil meraih gelar juara setelah menundukan Totenham Hotspurs di partai final.
Sementara di pentas Internasional, Allison melakukan debut bersama tim nasional Brasil U-17 pada tahun 2009, setelah itu berlanjut memperkuat Brasil U-21. Bersama tim senior, Allison melakukan pertandingan pertama melawan Venezuela di ajang kualifikasi piala dunia pada 13 oktober 2015, yang mana tim samba menang 3-1.
Setahun kemudian, Allison menjadi kiper utama Brasil dalam turnamen Copa America Centenario. Namun sayang ia gagal membawa Brasil lolos dari fase grup. Pada piala dunia 2018, ia menjadi pilihan pertama dan selalu main di setiap pertandingan yang dijalani Brasil.
Puncak prestasi Allison bersama skuad samba terjadi di Copa America 2019, ia membantu tim merengkuh trofi, dirinya juga di nobatkan sebagai kiper terbaik turnamen. Sejauh ini, Allison telah mengoleksi 42 penampilan.
Dalam kehidupan pribadi, Selain oleh kecekatannya, Alisson juga dikenal karena ketampanannya. Lalu, ia pun punya seorang istri yang cantik bernama Natalia Loewe. Sang istri merupakan seorang dokter anak lulusan Universitas Katolik Pelotas.
Akan tetapi, karena saat Allison digaet AS Roma pada 2016, Natalia tak bisa meneruskan pekerjaannya di Brasil. Dia memutuskan pindah ke Roma untuk menemani sang suami. Keduanya menikah pada 2015 setelah tiga tahun pacaran. Kini, mereka sudah dikaruniai seorang anak perempuan bernama Helena. Allison juga memiliki seekor anjing di rumahnya, yang mana ia kerap bermain dengannya.
Kini, namanya sering di elu-elukan oleh pecinta sepakbola dunia, khususnya pendukung Liverpool dan publik sepakbola Brasil. Kemampuannya masih sangat di butuhkan untuk meraih berbagai prestasi tertinggi.