Cesc Fabregas, siapa yang tak kenal pria yang satu ini. Ia adalah seorang pesepakbola asal Spanyol yang sudah malang melintang di persepakbolaan Eropa. Fabregas dikenal sebagai gelandang kreatif yang mampu mengirim umpan-umpan akurat ke daerah pertahanan lawan.
Lalu bagaimana kisah perjalanan hidupnya, simak ulasannya sebagai berikut ya footballovers.
Francesc Fabregas Soler lahir pada 4 Mei 1987 di Arenys de Mar, Spanyol. Dirinya lahir dari pasangan Francesc Fabregas Sr. dan Nuria Soler. Ayahnya bekerja sebagai pengusaha properti, sedangkan sang ibu bekerja sebagai pengusaha kue. Fabregas lahir dari latar belakang keluarga yang sederhana.
Saat itu, ayahnya merupakan pengusaha properti yang cukup terkenal. Dirinya banyak terlibat dalam konstruksi modern di kota Barcelona. Perlu dicatat bahwa ayah Fabregas juga pernah menjadi pemain sepakbola.
Sedangkan ibunya, memiliki usaha kue yang terus berkembang. Sama dengan ayah Fabregas, ibunya juga merupakan pengusaha kue yang dikenal di Barcelona. Usahanya berkembang hingga mampu menjual bahan-bahan untuk membuat kue. Tetapi sebelum jadi pengusaha kue, sang ibu lebih dulu berbisnis katering makanan yang biasa dipesan oleh para penonton di stadion Camp Nou.
Fabregas hidup di daerah yang masih sering terjadi pertunjukkan banteng di sekitarnya. Namun, hidupnya tak benar-benar bahagia karena kedua orang tuanya memutuskan untuk bercerai.
Selepas bercerai, kedua orang tua Fabregas tetap menjalin komunikasi yang baik. Fabregas sendiri memiliki saudara perempuan yang bernama Carlota Fabregas. Keduanya membantu sang ibu untuk mengembangkan usaha kue nya.
Meski kedua orang tuanya bercerai, kecintaan Fabregas terhadap sepak bola terus ia kembangkan.
Awal karirnya bermain Bola…….
Awal karir sepak bolanya ia mulai pada tahun 1995. Saat itu Fabregas bergabung dengan akademi pertamanya, CE Mataro. Dua tahun menimba ilmu disana, Fabregas kemudian bergabung dengan akademi La Masia.
Di La Masia, ia rutin berlatih satu hingga dua kali dalam seminggu. Perlu diketahui, Fabregas menimba ilmu di Barcelona bersama dengan Lionel Messi dan Gerard Pique.
Fabregas yang saat itu berposisi sebagai gelandang bertahan sukses menyarangkan 30 gol dalam satu musim. Namun, saat bermain kandang, dirinya jarang mendapat kepercayaan penuh dari pelatih.
Bergabung dengan Arsenal…..
Setelah menimba cukup ilmu di akademi La Masia, Fabregas terbang ke Inggris untuk bergabung dengan tim muda Arsenal.
Awal karirnya di Arsenal, Fabregas sempat sulit beradaptasi karena kemampuannya dalam berbahasa inggris masih kurang. Namun hal itu tidak jadi persoalan karena di Arsenal ia memiliki teman yang juga berasal dari Spanyol, Philipe Senderos.
Hingga pada akhirnya tanggal 23 Oktober 2003, fabregas memulai debutnya di tim utama Arsenal saat berhadapan dengan Rotherham United diajang piala liga. Kala itu, Fabregas berhasil menjadi pemain termuda yang memulai debut bersama Arsenal di usia 16 tahun 177 hari.
Tak lama kemudian, Fabregas kembali mengukir rekor bersama Arsenal. Ia menjadi pencetak gol termuda The Gunners saat berhadapan dengan Wolverhampton Wanderers. Di pertandingan tersebut, Arsenal berhasil melumat The Wolves dengan skor 5-1.
Terus menunjukkan penampilan gemilang bersama klub London, Fabregas kemudian menandatangani kontrak pada September 2004.
Di musim 2004/05, saat Arsenal tampil di kompetisi Liga Champions, Fabregas menjadi pencetak gol termuda kedua sepanjang sejarah Liga Champions. Arsenal yang saat itu berhadapan dengan Rosenborg berhasil menang dengan skor 5-1.
Titel pertama Fabregas bersama Arsenal hadir pada 21 Mei 2005. The Gunners berhasil menumbangkan perlawanan Manchester United lewat drama adu penalti pada perebutan Piala FA di Cardiff.
Setahun berselang, Fabregas memperpanjang kontrak bersama Arsenal selama lima tahun kedepan.
Selama itu, ia berhasil meraih berbagai prestasi. Diantaranya, UEFA Team of the Year 2006, Premier League Player of the Month January 2007, Arsenal Player of the Season tahun 2007, PFA Young Player of the Year, hingga PFA Team of the Year.
Dan pada bulan Mei 2008, Fabregas masuk dalam acara TV bersama kedua orang tuanya, seorang komedian bernama Matt Lucas, beberapa rekan setimnya, hingga sang manajer Arsene Wenger. Acara tersebut bernama The Cesc Fabregas Show: Nike Live.
Pada 24 november 2008, Fabregas didapuk sebagai kapten Arsenal dengan menjadi suksesor William Gallas. Bermain bersama tim Meriam London Fabregas telah bermain selama delapan musim dan main 303 kali serta mencetak 57 gol di semua kompetisi.
Bergabung dengan El Barca……..
Berkat penampilan luar biasanya bersama Arsenal. Fabregas kemudian ditarik kembali oleh Barcelona tepat pada Agustus tahun 2011. Pria Spanyol itu dihargai senilai 35 juta euro atau sekitar Rp 560 Miliar.
Bersama Barcelona, Fabregas tak kalah tangguh. Penampilannya terus konsisten. Tahun 2011 Fabregas menjalin kerjasama dengan Puma dan berbagai brand ternama lainnya.
Di musim 2011/12, ia menjuarai Piala Supercoppa, FIFA Club World Cup dan Copa del Rey, Ia juga menerima penghargaan sebagai gelandang terbaik.
Setelah sukses di Barcelona, Fabregas melanjutkan karirnya dengan kembali ke Inggris. Namun kali ini ia bergabung dengan Chelsea. Tepat pada 12 juni 2014 ia menandatangani kontrak bersama the blues dengan durasi kontrak 5 tahun. Di Chelsea ia mengenakan kostum nomor empat.
Ia memulai debut kompetitifnya bersama The Blues pada 18 Agustus 2014 saat melawan Burnley di laga pembuka liga primer.
Permainan konsisten Fabregas membawanya menuju berbagai gelar prestisius. Termasuk ia telah memenangkan gelar Liga Primer di musim 2014/15 dan 2016/17. Selama kurang lebih 5 tahun membela The Blues ia telah tampil 198 kali dan mencetak 22 gol di semua kompetisi.
Bersama tim nasional……..
Selain sukses bersama klubnya, prestasi Fabregas bersama timnas Spanyol juga tak boleh dianggap remeh. Ia memulai debutnya di tim nasional Spanyol U-16, U-17, hingga mampu menembus skuat senior.
Bahkan saat membela la furia roja di turnamen piala dunia u-17 2003 yang dihelat di Finlandia ia meraih dua penghargaan sekaligus yaitu sebagai pemain terbaik dan pencetak gol terbanyak. Namun sayang ia gagal membawa negaranya jadi juara karena dikalahkan oleh Brasil di partai final.
Setahun berselang ia dan tim matador kembali menjadi runner up di ajang piala eropa u-17. Lagi-lagi tim matador kalah di final.
Pada 2 maret 2006, Fabregas menjadi pemain termuda yang bermain di skuat utama timnas Spanyol mengalahkan rekor Sergio Ramos di pertandingan persahabatan melawan Pantai Gading.
Puncak permainan Fabregas bersama tim nasional spanyol, saat ia berhasil memenangkan Piala Eropa tahun 2008 dan 2012 hingga Piala Dunia bersama tim matador di tahun 2010.
Pada piala dunia 2018, namanya tak masuk ke dalam 23 pemain yang di bawa tim matador ke rusia. Akhirnya Fabregas memilih untuk menjadi pandit untuk BBC bersama Rio Ferdinand, Alan Shearer dan Gary Lineker selama Piala dunia 2018 berlangsung.
Kini ia telah bermain sebanyak 110 kali dan mencetak 15 gol bersama la furia roja.
Kehidupan Pribadi…….
Di dalam kehidupan pribadinya, berbekal wajah tampan yang ia miliki, tak begitu sulit bagi fabregas untuk menaklukkan hati wanita. Ia sempat berpacaran dengan Carla Garcia sejak usia 16 tahun, namun setelah 7 tahun pacaran, hubungan mereka kandas di tahun 2011.
Fabregas kemudian berpacaran dengan Daniele Semaan, tak perlu waktu lama, mereka berdua akhirnya menikah. hasil pernikahan mereka di karuniai tiga orang anak.
Saat ini, Fabregas masih terus melanjutkan perjalanan luar biasanya. Ia bergabung dengan klub Prancis, AS Monaco pada awal 2019. Disana, ia bereuni dengan rekan setimnya dulu saat di Arsenal, Thierry Henry. Namun bedanya, Henry berposisi sebagai pelatihnya saat ini.
Itulah kisah perjalanan hidup Cesc Fabregas……