Cristiano Ronaldo dos Santos Aveiro atau yang lebih dikenal dengan nama Cristiano Ronaldo adalah pesepakbola yang lahir di Funchal, Madeira, Portugal. Ronaldo merupakan anak dari pasangan Jose Dinis Aveiro dan Maria Dolores do Santos. Sebelum Ronaldo lahir, pasangan Dinis dan Dolores sudah memiliki tiga orang anak. Mereka adalah Hugo, Elma dan Katia.
Ronaldo lahir di Rumah Sakit the Cruz de Carvalho pada 5 Februari 1985, pukul 10.20 pagi waktu setempat. Ia lahir dengan panjang 52 cm dan berat 4,5 kg. Karena jarak yang sangat dekat antara kelahiran Katia dan Ronaldo itulah, Dinis dan Dolores sempat kebingungan memberikan nama untuk anak keempatnya ini.
Lantas, karena Dinis yang bekerja sebagai petugas taman di balai kota, dan Dolores yang berprofesi sebagai juru masak begitu kagum dengan Presiden Amerika Serikat periode 1981-1989, Ronald Reagan, muncullah nama Ronaldo.
Pada hari itu juga, Ronaldo langsung dibaptis di Gereja Santo Antonio. Saat itu, ayah Ronaldo meminta kapten klub CF Andorinho, sebuah klub amatir di Portugal, yakni Fernao Barros Sousa untuk menjadi ayah baptis bagi sang anak.
Bisa dibilang, masa kecil Ronaldo tidak seberuntung anak kecil lainnya. Kisah pilunya dimulai saat ia hampir saja mati dalam kandungan. Hal itu terungkap setelah sang ibu berniat menggugurkannya saat masih belum menghirup udara dunia.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh ibunda dari Ronaldo, Dolores, yang mengaku hampir saja menggugurkan anaknya itu saat masih berada di dalam kandungan. Seperti diketahui, Ronaldo berasal dari keluarga yang kurang mampu.
Menurutnya, melahirkan Ronaldo justru akan menambah beban keluarga. Meski begitu, Dolores nyatanya tak sanggup menjalankan niatnya untuk menggugurkan Ronaldo. Pada akhirnya, ia tetap merawat kandungannya dan melahirkan calon bintang dunia.
Pada tahun 2005, ayahnya meninggal akibat terlalu sering mengkonsumsi alkohol. Dua tahun setelahnya, ibu Ronaldo juga menderita kanker payudara, namun dirinya terus berjuang hingga berhasil sembuh.
Saat ayahnya meninggal akibat terlalu banyak mengonsumsi alkohol, Ronaldo merasa sangat sedih. Kehilangan ayah yang dikenal gemar banting tulang karena berasal dari keluarga pas-pasan pada usia 20 tahun, membuatnya tidak ingin mengulang kesalahan bodoh sang ayah.
Karena itu, CR7 menghindari minuman alkohol dengan alasan tidak ingin rasa traumatiknya terulang gara-gara ditinggalkan ayah tercintanya.
Ronaldo kecil hidup dengan penuh keterbatasan. Kedua orang tuanya bahkan tak mampu membelikan Ronaldo sebuah mainan murah. Ronaldo memulai pendidikan sekolah dasarnya di Escola Basica e Secundaria Goncalves Zarco. Saat menimba ilmu di bangku sekolah, Ronaldo tidak tertarik dengan bidang akademik. Ia lebih suka berada diluar ruangan dan bermain bola.
Karena benar-benar tak suka dengan sekolah, Ronaldo bahkan tidak pernah mengerjakan pekerjaan rumahnya. Ia lebih memilih untuk mengembangkan bakatnya dalam mengolah si kulit bundar.
Mengetahui bakat dan minat sang anak, ayahnya saat itu mendaftarkan Ronaldo ke sekolah sepakbola Andorinha di Funchal, dimana sang ayah juga bekerja sambilan sebagai seorang kitman di klub tersebut.
Tepat di usia delapan tahun, Ronaldo mulai bermain untuk tim muda Andorinha. Dia dijuluki sebagai bocah yang ambisius dan rapuh karena sering menangis ketika timnya kalah.
Pada usia 14 tahun, Ronaldo dikeluarkan dari sekolah setelah mendapat insiden dengan gurunya. Ketika itu, Ronaldo melempar kursi ke arah sang guru setelah mendapat perlakuan yang tidak semestinya. Ronaldo menganggap bahwa gurunya itu tidak menunjukkan sikap menghargai dan mengejeknya yang memiliki cita-cita menjadi seorang pemain sepak bola.
Pasca insiden tersebut, Ronaldo benar-benar tidak melanjutkan pendidikannya dan lebih memilih untuk fokus mendalami ilmu sepak bola. Ronaldo berlatih keras dan ingin membuktikan pada gurunya bahwa ia bisa sukses dengan sepakbola.
Namun setelah menjalani latihan yang terlalu berlebihan, Ronaldo sempat menderita penyakit serius. Perjalanan kariernya nyaris berhenti di usia 15 tahun karena ia harus naik ke meja operasi. Ketika itu, Ronaldo mengalami penyakit tachycardia, di mana denyut jantungnya berdetak lebih dari 100 denyut per menit.
Ibu Ronaldo, Maria Dolores, menceritakan bagaimana ia begitu mencemaskan hidup putra kesayangannya itu ketika divonis mengidap kelainan jantung. Kecemasan Dolores bukan tanpa alasan. Penyakit jantung memang kerap menjadi petaka bagi pesepakbola di belahan dunia.
Yang meredakan kecemasan Dolores adalah sikap pantang menyerah Ronaldo. Ia justru tidak menanggapi serius penyakit jantungnya meski orang-orang di sekelilingnya amat cemas.
Benar saja, semesta sungguh mengasihi Ronaldo. Setelah menjalani perawatan intensif, Ronaldo akhirnya sembuh dan bisa menjalani aktivitas olahraganya dengan normal.
Pada tahun 1995, Ronaldo bergabung dengan klub lokal, Nacional, yang terletak di daerah tempat tinggalnya, Madeira. Setelah dianggap sebagai bakat luar biasa, Ronaldo menjalani pelatihan selama tiga hari di raksasa Portugal, Sporting Lisbon, yang kemudian klub tersebut tertarik untuk merekrutnya.
Perjalanan Ronaldo untuk bisa direkrut Sporting Lisbon terbilang unik dan mengharukan. Adalah Albert Fantrau. Kabarnya, Fantrau dan Ronaldo merupakan dua teman dekat yang memiliki kemampuan ciamik mengolah si kulit bundar. Ia disebut berjasa membuka jalan bagi CR7 untuk masuk seleksi di akademi klub Sporting Lisbon.
Awal cerita bermula ketika pemandu bakat datang ke acara kompetisi junior, di sana bermain pula Fantrau dan Ronaldo yang berada dalam satu tim.
Pantauan pemandu bakat itu pun mengerucut ke dua nama, Ronaldo dan Fantrau. Sang pelatih lantas menjanjikan hanya akan memilih satu pemain untuk masuk akademi Sporting Lisbon. Syaratnya pemain itu harus mencetak gol lebih banyak ke gawang lawan.
Ronaldo mencetak gol pertama, kemudian Fantrau mencetak gol kedua. Kisah yang cukup menggugah banyak orang adalah gol penutup kemenangan 3-0 tim duet penyerang itu.
Fantrau saat itu mendapat kesempatan emas mencetak gol dan hanya tinggal berhadapan dengan kiper lawan. Tak jauh dari posisinya ada Ronaldo yang berlari bebas.
Bukannya menendang bola ke gawang, Fantrau malah mengoper bola kepada Ronaldo. Gol ketiga pun dicetak pemain kelahiran Kepulauan Madeira itu.
Ronaldo mencetak dua gol dan Fantrau hanya satu. CR7 pun akhirnya direkrut ke akademi Sporting Lisbon sesuai janji pelatih.
Ketika ditanya mengapa ia rela melakukan hal itu adalah karena Fantrau percaya bahwa Ronaldo punya kemampuan yang melebihi dirinya.
Dengan begitu, Ronaldo berhasil masuk ke tim dan memulai debut pada 1997.
Setelah berhasil masuk ke tim utama, penampilannya semakin gemilang. Ronaldo mengesankan banyak pihak tak terkecuali klub raksasa asal Inggris, Manchester United.
Saat Sporting Lisbon berhadapan dengan Manchester United di tahun 2003, Sir Alex Ferguson sangat terkesan dengan penampilan Ronaldo. Tanpa pikir panjang, Fergie langsung merekrut bocah ajaib tersebut di tahun yang sama.
Ronaldo sendiri pun mengaku, Sir Alex Ferguson punya peran penting dalam kepindahannya ke Old Trafford.
Permainan Ronaldo kali pertama dilihat Ferguson saat Manchester United melakoni laga persahabatan melawan Sporting Lisbon pada musim panas 2003. Pada laga itu, Ronaldo membawa Sporting menang 3-1 atas The Red Devils.
Yang mengejutkan, Ronaldo menjadi masalah utama bagi barisan belakang Manchester United, terutama John O’Shea yang ditugaskan untuk mengawalnya. Pada saat turun minum, O’Shea dikabarkan sampai muntah di ruang ganti karena kelelahan mengawal Ronaldo dan harus mendapat perawatan tim medis.
Sejak bergabung dengan Manchester United, nama Ronaldo perlahan mulai dikenal publik. Pemain asal Portugal itu menjadi pemain penting MU ketika itu.
Di tahun pertamanya bersama Manchester United, Ronaldo sukses mencetak gol dan membawa United memenangi laga final Piala FA.
Selama berseragam Manchester United, Ronaldo mejelma menjadi pemain terbaik dunia dan berstatus sebagai ikon klub.
Dalam 196 penampilannya bersama setan merah, Ronaldo telah mengemas 84 gol dan sukses menyumbangkan 3 gelar Premier League, 1 trofi Liga Champions Eropa, hingga 1 Piala Dunia Antar Klub. Berlabel pemain terbaik dunia dengan segudang prestasi, Ronaldo menarik minat raksasa Spanyol, Real Madrid.
Namun perlu diketahui bahwa sebelum resmi merapat ke Old Trafford, Ronaldo hampir berseragam Liverpool. Bahkan, CR7 mengaku kalau dirinya bisa sangat mudah pergi ke Anfield pada 2003 silam.
Ronaldo mengaku sangat mengagumi Liverpool. Baginya, The Reds merupakan tim tersukses di Inggris. Akan tetapi Gerard Houllier yang menangani Liverpool saat itu menolak untuk mendatangkan Ronaldo ke Anfield.
Dia tidak terlalu yakin apakah Ronaldo yang saat itu masih berusia 19 tahun bisa memberikan dampak signifikan terhadap permainan Liverpool.
Setelah mengarungi musim demi musim luar biasa bersama Manchester United, tepat di tahun 2009, dirinya diboyong el Real dengan status sebagai pemain termahal di dunia.
Bersama klub asal kota Madrid, penampilannya jauh berkembang.
Ronaldo menjadi andalan tim di segala kompetisi dan sukses mencetak ratusan gol. Tak hanya itu, deretan trofi bergengsi juga sukses ia sumbangkan untuk tim yang bermarkas di Santiago Bernabeu. Diantaranya, La Liga, Copa del Rey, Piala Super Spanyol, Liga Champions Eropa, Piala Super Eropa, hingga trofi Piala Dunia Antar Klub.
Lalu, Ronaldo juga sukses mengoleksi berbagai gelar individu. Yang paling mencolok tentunya gelar Ballon D’or.
Tak hanya sukses di level klub, Ronaldo juga berjaya saat berlaga bersama tim nasional Portugal. Mengikuti beberapa turnamen akbar, Ronaldo akhirnya berhasil menyumbangkan trofi Piala Eropa bagi Portugal di tahun 2016 dan UEFA Nations League di tahun 2019.
Selain itu, Ronaldo juga tercatat sebagai pemain yang masih aktif yang mampu mencetak 100 gol untuk tim nasionalnya. Prestasi itu terasa luar biasa mengingat tidak banyak pemain kelas dunia yang mampu mencapai angka tersebut.
Sukses diatas lapangan tak lantas membuat Ronaldo besar kepala. Ia masih rutin mendonorkan darahnya untuk orang yang membutuhkan dan tak jarang mengirim bantuan ke Negri yang sedang membutuhkan bantuan.
Ronaldo tercatat pernah menyumbang sebagian hartanya untuk korban tsunami Aceh. Bencana Tsunami di Aceh memberikan arti tersendiri dalam kehidupan Ronaldo. Tragedi yang terjadi pada Desember 2004 itu benar-benar membuat Ronaldo lebih peka untuk membantu sesama.
Saat itu, Ronaldo tergugah melihat seorang anak yang selamat dari bencana. Martunis, nama anak itu, tengah mengenakan jersey tim nasional Portugal. Ronaldo kemudian menyempatkan diri datang ke Indonesia pasca bencana yang menelan ratusan ribu korban itu.
Kedatangannya saat itu sekaligus untuk mengumpulkan dana bantuan. Pemain kelahiran Madeira tersebut ingin turut serta membantu rehabilitasi para korban dan pembangunan kembali Aceh.
Pada awal Februari 2013, Ronaldo bahkan bersedia untuk menjadi duta Save the Children. Organisasi itu aktif bergerak membantu kehidupan anak-anak di berbagai belahan dunia. Ronaldo menjadi ujung tombak untuk memerangi kelaparan dan mengampanyekan aktivitas, serta pola makan yang sehat untuk anak-anak.
Yang terbaru, ia disebut memberikan sumbangan sebesar 1,5 juta USD atau setara 21 miliar rupiah kepada para warga Palestina, terutama di jalur Gaza, selama bulan Ramadan.
Sumbangan itu diklaim sebagai bentuk bantuan kemanusiaan kepada orang-orang Palestina di jalur Gaza.
Sumbangan untuk warga di jalur Gaza sendiri bukan yang pertama bagi Ronaldo. Pada November 2012 lalu ketika Gaza dibombardir Israel, CR7 dikabarkan telah memberi bantuan kemanusiaan kepada warga Palestina. Sumbangan itu sendiri berasal dari lelang Sepatu Emasnya. Pemain asal Portugal itu pun disebut lebih berpihak kepada Palestina dibandingkan Israel.
Apalagi pada 2013, Ronaldo tertangkap kamera pernah menolak bertukar kaus dengan salah satu pemain timnas Israel pada laga kualifikasi Piala Dunia 2014 zona Eropa.
Setelah sukses bersama el Real, Ronaldo mencari tantangan baru dengan terbang ke Italia untuk bergabung dengan Juventus. Dinilai tak mampu bersinar, Ronaldo malah tampil luar biasa dengan sukses menyumbang gelar Serie A dan Piala Super Italia bagi Si Nyonya Tua di musim pertamanya.
Sebagai pemain yang super populer, Ronaldo sudah memiliki banyak usaha sampingan. Ia juga memiliki sebuah hotel dan museum yang dikhususkan untuk memamerkan segala hal tentang dirinya.
Bahkan, Ronaldo akan membuka hotel terbarunya di Maroko, Afrika Utara. Tepatnya di kawasan elit M Avenue, yang berada di Marrakesh. Rencananya, pembangunan hotel tersebut berlangsung di tahun 2019 dan selesai pada 2020. Kabarnya, hotel itu bakal memiliki 168 kamar, 2 restoran, pusat kebugaran, kolam renang dan spa.
Tidak disebutkan berapa banyak biaya yang dihabiskan CR7 untuk membangun hotelnya. Namun yang pasti, hotel yang juga akan dinamai Pestana CR7 itu akan bertema Maroko dan kebudayaan Afrika yang terkenal begitu kental.
Tercatat sebagai salah satu atlit terkaya. Ronaldo sudah menjalin kerjasama dengan berbagai produk kenamaan dunia. Kekayaaan Ronaldo ditaksir mencapai 614 juta USD atau sekitar 8,4 triliun rupiah.
Kekayaan tersebut tentu tak lepas dari beberapa produk yang memakai jasanya. Ada total sekitar 31 produk yang pernah atau masih mensponsori Ronaldo saat ini, dengan Nike dikabarkan sebagai penyumbang terbesar, yakni sekitar 412 miliar per tahunnya.
Dalam kehidupan pribadinya, Ronaldo sempat menjalin hubungan dengan beberapa wanita, termasuk model ternama asal Russia, Irina Shayk. Namun hubungan keduanya kandas setelah Irina dikabarkan tidak menunjukkan sikap hormat kepada ibunda Ronaldo.
Dengan begitu, Ronaldo akhirnya memadu kasih dengan wanita seksi bernama Georgina Rodriguez. Hingga kini, Ronaldo telah dikaruniai empat orang anak bernama Cristiano Ronaldo Jr, Alana Martina dos Santos Aveiro, Eva Maria Dos Santos, dan Mateo Ronaldo.