David de Gea merupakan pemain sepakbola asal Spanyol yang kini membela klub asal Inggris, Manchester United. Sejak bergabung dengan kubu setan merah, de Gea menjelma menjadi salah satu penjaga gawang terhebat di dunia. Lantas seperti apa kisah perjalanan hidupnya, simak ulasannya sebagai berikut ya.
David de Gea lahir pada 7 November 1990 di Madrid, Spanyol. Dia lahir dari pasangan Jose De Gea dan Marivi Quintana. Kedua orang tuanya sudah lama menikah sebelum akhirnya dikaruniai oleh anak satu-satunya, yaitu David de Gea.
Ayahnya merupakan seorang mantan penjaga gawang dan ibunya merupakan ibu rumah tangga. De Gea lahir dari keluarga yang cukup kaya, sangat wajar jika kebutuhannya sehari-hari tercukupi.
Semasa kecil, De Gea sudah sangat mencintai olahraga. Perlahan tapi pasti, sepakbola menjadi olahraga paling dicintai De Gea. Sang ayah yang merupakan mantan kiper memberi inspirasi bagi anaknya itu. De Gea mulai belajar bagaimana cara menjadi kiper dengan ditemani sang ayah.
Akan tetapi, saat mulai masuk kedalam sekolah sepakbola, De Gea dinilai lebih pandai dalam bermain sebagai gelandang. Pelatihnya saat itu menyebut bahwa saat menjadi gelandang, De Gea terlihat lebih agresif.
Mulai saat itu, ia bermain sebagai gelandang di tim sekolahnya. Ia sangat hebat saat bermain pada posisi tersebut. Hingga pada usia 14 tahun, De Gea mencoba untuk menjadi seorang kiper.
Setelah mencoba, ternyata dirinya juga pandai dalam hal menangkap bola. Kemampuannya sebagai penjaga gawang semakin berkembang dan ia memutuskan untuk sepenuhnya mempelajari bagaimana cara menjadi kiper yang tangguh.
Bergabung dengan Atletico…..
Setelah itu, ia bergabung dengan akademi Atletico Madrid pada tahun 2003, yang mana menjadi awal karir sepakbolanya. Karena memiliki kemampuan lebih, setahun kemudian ia memperkuat timnas spanyol u-15. Dan pada tahun 2007 ia menjadi bagian penting dari timnas spanyol u-17 yang menjuarai piala eropa.
Hingga kemampuannya terus meningkat, De Gea akhirnya disodorkan kontrak resmi oleh pihak Atletico Madrid pada usianya yang baru menginjak 17 tahun. Namun ia harus bermain terlebih dahulu di Atletico Madrid B.
Di Atletico madrid B, De Gea berhasil membuktikan kualitasnya sebagai penjaga gawang terbaik. Hingga akhirnya ia dipromosikan ke tim utama. Di musim debutnya pada 2009/10, ia berhasil menerima dua penghargaan man of the match.
Akan tetapi, awal karirnya tak benar-benar mulus, Pada 30 september 2009 saat melawan FC Porto diajang liga Champions, dirinya kebobolan dua gol di menit-menit akhir yang membuat Atletico kalah. Jelas, hal tersebut memberi sedikit pengalaman buruk bagi David de Gea.
Seiring berjalannya waktu, penampilan dan kualitasnya semakin meningkat. Di La Liga sendiri, ia menjadi salah satu penjaga gawang yang layak diperhitungkan.
Di musim 2010/11, karir nya melesat tajam, ia tampil brilian sehingga mampu membawa Atletico Madrid menjuarai UEFA Super Cup. Mulai saat itu, pemandu bakat Manchester United mulai mengikutinya. Kemampuan dan kualitas yang dimiliki De Gea benar-benar dipelajari oleh tim setan merah.
Direkrut MU…….
Hingga pada akhirnya kontrak resmi diajukan kepada kiper berbakat tersebut. Tak berlangsung lama, tepatnya pada musim panas tahun 2011, David de Gea bergabung dengan Manchester United. Kepindahannya ke MU mematahkan kabar jika ia ingin tetap tinggal di Atletico.
Di tahun yang sama, kualitas De Gea semakin terlihat. Dirinya berhasil membawa Timnas Spanyol u-21 dalam memenangi gelaran Piala Eropa sekaligus mengonfirmasi kepindahannya ke Manchester United. David de Gea diboyong menuju Old Trafford dengan biaya transfer sekitar 18,9 juta poundsterling atau sekitar Rp 330 Miliar.
Dan pada 23 Juli 2011, ia memulai debutnya bersama Manchester United saat berhadapan dengan Chicago Fire di laga uji coba.
Lalu ia melakukan debut kompetitifnya melawan Manchester City di ajang Community Shield pada 7 Agustus 2011. Seminggu kemudian, ia melakukan pertandingan pertama di liga primer saat melawan West Bromwich Albion.
Di musim pertamanya, de Gea langsung mendapat banyak kritik menyusul kekalahan kandang melawan Manchester City dengan skor 6-1 pada bulan oktober 2011. Selain menjadi catatan rekor buruk baginya, kekalahan itu juga merupakan yang terbesar bagi United sejak terakhir mereka alami pada tahun 1955. Dan hal itu juga pertama kalinya United kebobolan enam gol di kandang sejak 1930.
Beberapa pertandingan berikutnya, ia tak terlalu dipercaya oleh manajemen. Musim pertama bersama United, tak berjalan mulus bagi De Gea.
Hingga pada tahun 2013, ia mulai menemukan momentum, dirinya beberapa kali melakukan penyelamatan penting bagi United. Dan di tahun yang sama, ia masuk kedalam PFA Premier League Team Of The Year. De Gea menutup musim tersebut dengan mengantongi 11 clean cheets.
Pada musim tersebut, De Gea juga mengantarkan Manchester united meraih gelar liga primer.
Dua musim kemudian, karir De Gea semakin meningkat. Saat itu juga, ia menobatkan diri sebagai salah satu kiper terbaik dunia. Di musim 2014/15, De Gea memenangkan gelar Player Of The Year dan Save Of The Season. Dan pada musim berikutnya, yakni 2015/16, ia kembali memenangkan gelar Player Of the Year.
Setahun berselang, tepatnya pada April 2017, De Gea kembali masuk kedalam PFA Player Of The Year. Karirnya bersama Manchester Merah pun terlewati begitu indah. Karena di musim tersebut ia berhasil mengantarkan united merebut trofi piala liga dan Liga Europa.
Hingga sekarang, Dea Gea masih dipercaya sebagai penjaga gawang setan merah.
Selain memiliki karir cemerlang bersama Man United, De Gea juga berhasil masuk kedalam skuat senior Timnas Spanyol. Ia melakukan debut untuk La Furia Roja pada 8 juni 2014 saat melawan El Salvador.
Namun di awal karinya bermain untuk tim nasional spanyol, dirinya masih di bawah bayang-bayang Iker Casillas. Hingga pada akhirnya di turnamen piala eropa 2016 dan piala dunia 2018 ia menjadi kiper utama spanyol.
Meski gagal memberi kenangan manis bagi tim matador, De Gea tetap menjadi kiper yang melakukan banyak penyelamatan bagi Spanyol di ajang Internasional. Kini ia telah tampil sebanyak 39 kali bersama tim matador.
Dan tahukah kalian, dibalik karir gemerlap kekasih Edurne Garcia Almagro itu, ia menderita penyakit rabun jauh. Untuk menolong penglihatanya, De Gea menggunakan lensa kontak.
Kehidupan pribadi nya juga diisi dengan dentuman musik-musik metal. De Gea merupakan penggemar musik cadas sebagai obat penenangnya. Tak jarang, ia pernah menghadiri konser musik metal yang digelar di Manchester.
Kini, David de Gea menjadi salah satu kiper andalan Timnas Spanyol. Masa depan Tim Matador, ada dalam genggamannya.
Nah itu lah footballovers, kisah perjalanan hidup David De Gea….