Halo footballovers, berjumpa lagi bersama kami yang akan terus memberikan informasi dan kisah menarik seputar dunia sepakbola. Buat kamu yang gak mau ketinggalan info dan kisah menarik dalam dunia sepakbola, jangan lupa untuk klik tombol subscribenya ya..
Footballoverz pasti kenal kan dengan Edinson Cavani ? Pemain tim nasional uruguay tersebut saat ini menjadi salah satu penyerang terbaik yang ada di dunia. Seperti apa kisah perjalanan hidup Cavani ? Footballoverz penasaran ? mari simak ceritanya berikut ini.
Edinson Roberto Cavani Gomez, lahir di hari valentine yaitu pada 14 Februari 1987 di Salto, Uruguay. Cavani merupakan putra dari pasangan Luis Cavani dan Berta Gomez. Dia adalah anak terakhir dari tiga bersaudara. Kedua kakaknya juga berprofesi sebagai pemain sepak bola. Cavani merupakan seorang kristen evengelis yang berbakti.
Ayah Cavani merupakan mantan pesepakbola amatir. Ayahnya selalu bekerja keras untuk bisa menghidupi keluarga. Cavani merupakan anak yang paling dekat dengan sang ayah. Mereka sering pergi berburu dan memancing. Bahkan hingga kini saat Cavani pulang ke kampung halamannya, keduanya selalu menyempatkan waktu untuk memancing bersama.
Sementara sang ibu juga merupakan seorang pekerja keras yang selalu mendukung cita-cita anaknya. Ibunya bahkan pernah bercerita tentang hari dimana seluruh anggota keluarganya kesulitan untuk makan. Butuh perjuangan keras untuk bisa makan besama.
Berkat kedekatannya dengan sang ayah, Cavani kecil mulai mencintai sepak bola. Ayahnya selalu mendorong dan melatih Cavani bagaimana cara bermain bola. Mulai tumbuh, Cavani dianggap sebagai bocah yang memiliki potensi besar. Dirinya kerap bermain dengan orang-orang yang lebih tua darinya.
Karir junior bersama Danubio…….
Ketika masuk ke usia belasan, Cavani mulai diterjunkan ke program akademi sepak bola. Dia berhasil membuktikan kualitasnya berkat dukungan dari keluarga, terutama sang ayah. Berkat kemampuan spesialnya itu, Cavani diterima di akademi Danubio, sebuah akademi sepak bola ternama yang terletak di Montevideo pada tahun 2000. Akademi itu sudah melahirkan pemain-pemain hebat seperti Alvaro Recoba dan Diego Forlan.
Setelah selama kurang lebih lima tahun bermain untuk tim junior, Cavani lolos ke tim senior pada tahun 2005. Cavani baru memulai debut profesionalnya pada tahun 2006. Di tahun yang sama klub yang ia bela menjadi juara liga apertura Argentina dan ia mencetak 9 gol di musim debutnya.
Karena terus bermain apik dan mencetak banyak gol, bakat Cavani mulai tercium hingga ke benua biru. Kala itu ada tim-tim seperti AC Milan dan Juventus yang menginginkannya. Namun dirinya justru memilih Palermo sebagai persinggahan pertamanya di Eropa.
Berlabuh di Palermo..
Tepat pada 9 januari 2007 , Dengan biaya sekitar 4,5 juta euro atau sekitar Rp 72 Miliar, Cavani resmi mendarat di Stadion Renzo Barbera. Bersama Palermo, Cavani melakukan debut pada 11 maret 2007 kala timnya melawan Fiorentina di Serie A. Ia kemudian terus menunjukkan penampilan gemilang dan Gol demi gol ia torehkan. Pada musim 2008/09, Cavani bahkan sukses mencetak 14 gol dan mendapat julukan sebagai ‘El Matador.’
Musim 2009/10, performanya semakin menanjak, dirinya bahkan sukses membawa Palermo lolos ke kompetisi Eropa. Tiga setengah musim bersama Palermo Cavani sukses membukukan penampilan sebanyak 117 laga dengan mencetak 37 gol di semua kompetisi.
Bermain bersama Napoli…………
Musim panas 2010 dirinya di pinjam oleh klub sesama Italia, Napoli. Bersama Napoli, penampilannya terus konsisten. Dirinya berhasil mencetak gol di empat pertandingan pertamanya di Serie A. Pada bulan januari 2011 Cavani sukses mencetak hattrick pada dua laga Napoli saat melawan Juventus dan Sampdoria. Cavani mengakhiri musim tersebut dengan mencetak 26 gol di seria A. Karena dianggap memberi dampak yang cukup signifikan, Napoli mempermanenkan status Cavani. Tepat pada 9 Mei 2011, Cavani menandatangani kontrak dengan Napoli selama lima musim ke depan.
Pada musim 2011/12, Cavani berhasil mencetak hattrick ke gawang Milan dan menyelesaikan musim tersebut dengan torehan 23 gol di serie A. Setelah itu, Cavani berhasil mencetak gol di laga final Coppa Italia melawan Juventus dan sekaligus membawa Napoli menjadi juara. Musim berikutnya, Cavani sukses mencetak 29 gol di serie A dan menjadi top skor di musim tersebut.
Direkrut PSG……
Di akhir musim 2012/13, beberapa rumor tentang dirinya mulai mencuat. Ia dikabarkan akan keluar dari Napoli karena sudah ada beberapa tim besar yang siap meminangnya. Napoli dan Cavani sendiri sempat membantah beberapa rumor yang beredar. Namun tepat pada 16 Juli 2013, Napoli telah menjalin kontak dengan PSG. Kedua tim menyetujui proses transfer sang striker.
Dengan biaya sekitar 64 juta euro atau sekitar Rp 1,024 triliun, Cavani resmi mendarat di kota mode. Ia melakukan debut pada 9 agustus 2013 saat masuk sebagai pemain pengganti melawan Montpellier. Pada tahun 2014 saat menjalani laga final Coupe de la Ligue melawan Lyon, Cavani sukses bermain apik dan membawa PSG juara. Di musim pertamanya bersama el Parisians, ia berhasil mencetak 25 gol dari 43 penampilan di semua ajang.
Musim-musim selanjutnya, Cavani terus bermain cemerlang dan berhasil menyumbangkan gelar liga Prancis berturut-turut.
Musim 2016/17, Cavani bahkan sukses mencetak 14 gol dari 14 penampilannya di ligue 1, 8 gol dari 8 penampilannya di liga champions, serta berhasil mencetak gol pada laga pamungkas Coupe de la Ligue. Dengan total 35 gol, Cavani menyabet gelar pemain terbaik Liga Perancis.
Karir Bersama Timnas…..
Tak hanya bersama klub yang dibelanya, Cavani juga rutin tampil bersama Uruguay. Ia sempat bermain untuk u-20 tahun 2007, dan setahun kemudian ia melakukan Debutnya bersama timnas senior pada 26 februari 2008 saat menghadapi Kolombia yang berakhir seri 2-2, ia juga mencetak gol dalam laga tersebut.
Cavani terus memperlihatkan penampilan apiknya bersama tim tanah kelahirannya, tahun 2010 ia menjadi bagian di piala dunia dan berhasil mencetak 1 gol serta 1 assist. Di bulan oktober, bersama Uruguay Cavani sempat singgah di Jakarta untuk bermain melawan Indonesia dalam laga uji coba, pada pertandingan tersebut uruguay mengalahkan indonesia dengan skor 7-1 dan cavani sukses mencetak hattrick.
Puncak prestasinya bersama Timnas terjadi pada ajang Copa America 2011, kala itu ia berhasil membawa negaranya keluar sebagai juara setelah mengalahkan paraguay dengan skor 3-0. Di laga final ia bermain selama 27 menit.
Setelah menjadi juara di copa america, ia kerap tampil di ajang bergengsi yang lain, tercatat ia juga menjadi bagian dari skuad uruguay di olimpiade 2012, piala konfederasi 2013, piala dunia 2014, copa america 2015 dan 2016. Bahkan sejak piala dunia 2014 ia selalu menjadi striker andalan bersama Suarez untuk mencetak gol.
Dalam kualifikasi piala dunia 2018 zona conmebol dirinya juga menjadi topskor dengan torehan 10 gol. Bersama Uruguay sejauh ini ia telah tampil sebanyak 112 laga dan mencetak 47 gol. Terakhir ia juga menjadi bagian di Russia 2018 dan menjadi bintang Uruguay dengan 2 gol nya kala menyingkirkan portugal di babak 16 besar. Namun sayang perjalanan Uruguay di Russia terhenti oleh Prancis di Perempat final.
Kehidupan Pribadi….
Namun tahukah kamu footballoverz bahwa hubungan asmara Edinson Cavani tak seindah performanya diatas lapangan. Cavani pernah menikah dengan seorang wanita bernama Marria dan telah di karunia dua anak. Namun hubungan keduanya tidak berlangsung lama karena pada 2013 mereka resmi bercerai. Perceraian tersebut di duga hubungan Cavani yang selingkuh dengan wanita asal italia bernama Maria Rosaria Ventrone.
Sang istri Cavani menyelesaikan perceraian dalam pengadilan. Di dalam pengadilan Sang istri, Maria, berhasil memenangkannya dan putusan hakim pun menjatuhi hukuman kepada cavani berupa denda sebesar 25 ribu euro atau sekitar Rp 400 juta tiap bulan yang harus di berikan kepada mantan istrinya guna menghidupi anak-anaknya.
Setelah menjalin hubungan dengan Maria Rosaria Ventrone. Kini, Cavani menjadi kekasih dari seorang model dan penari asal Uruguay, Jocelyn Burgardt.
Selain bermain sepakbola, Cavani juga memiliki hobbi lain, yaitu berburu babi hutan. Ia pernah berburu bersama ayahnya di dalam hutan pada waktu tengah malam.
Prestasi Individu….
Walaupun Cavani kerap mengalami hubungan tidak baik dengan beberapa wanita, Namun hal itu tidak membuatnya turun performa. Bahkan prestasinya di lapangan hijau semakin banyak. berbagai gelar ia persembahkan untuk klub yang dibelanya dan gelar-gelar individu pun ia raih di antaranya seperti topskor serie A, Topskor coppa italia, topksor copa de ligue dan copa de france, serta ligue 1 player of the year.
Itulah kisah perjalanan hidup edinson cavani,, kira-kira menurut kamu footballoverz striker di Indonesia yang penampilannya mirip dengan cavani siapa ya?? tulis dikolom komentar ya..