Gonzalo Higuain lahir di Brest, Prancis pada 10 desember 1987. Ia dilahirkan dari pasangan Jorge Higuain dan Nancy Zacarias. Ayahnya merupakan mantan pesepak bola, sedangkan ibunya merupakan seorang seniman yang terkenal. Pada usia 10 bulan, Higuain dibawa orang tuanya pindah ke Argentina.
Higuain berasal dari keluarga kaya yang orang tuanya mempunyai prestasi dalam bidang masing-masing, ia juga merupakan anak ketiga dari empat bersaudara yang semuanya laki-laki.
Sang ayah yang merupakan pesepak bola populer pernah memperkuat River Plate, di mana ketika meraih gelar juara, tak jarang membawa anak-anaknya untuk larut dalam perayaan.
Lahir dari keluarga pesepak bola, membuat Higuain juga secara tak langsung selalu terlibat dengan yang namanya si kulit bundar. Bersama dengan kakaknya, Federico, Higuain lantas mengikuti jejak ayahnya menjadi pesepak bola.
Keduanya memulai karir di klub junior River Plate pada 1997. Setelah delapan tahun bermain di tim junior. Higuain lalu melakukan debutnya bersama tim utama pada 29 mei 2005, dalam kekalahan 2-1 melawan Gimnasia y Esgrima.Â
Pada 12 Februari 2006, Higuain mencetak gol pertama dalam karir profesionalnya. Ia lalu mengakhiri musim 2005/06 dengan 5 gol dalam 12 penampilan. Kemampuannya sebagai striker kala itu dianggap sebagai calon pemain hebat di masa depan.
Bakat dan potensi yang dimiliki Higuain membuat Real Madrid memboyongnya pada desember tahun 2006. Bulan berikutnya Higuain menjalani debut bersama si putih kala bertemu Real Betis di ajang Copa Del Rey.
Pada 24 februari 2007, Higuain mencetak gol pertamanya untuk Madrid dalam laga yang berakhir 1-1 melawan Atletico. Musim pertamanya, Higuain menimbulkan keraguan karena tak banyak berkontribusi banyak untuk Madrid.
Pada musim berikutnya, Higuain seperti belum bisa beradaptasi dengan sepak bola Spanyol. Meskipun ia menyelesaikan musim dengan 9 gol dari 34 laga di semua ajang dan membawa Madrid juara Liga.
Baru pada musim 2008/09, Higuain menjadi pilihan utama Madrid setelah Ruud van Nistelrooy mengalami cedera. Tampil 44 laga, ia mencetak 24 gol di semua kompetisi.
Pada musim-musim berikutnya, Higuain semakin menunjukan permainan terbaiknya, ia mencetak banyak gol dan membantu Madrid memenangkan Copa Del Rey 2010/11 dan La Liga musim 2011/12. Higuain kala itu juga harus berbagi peran dengan Karim Benzema.
Selama enam setengah musim membela Los Blancos, Higuain mencatatkan 121 gol dari 264 pertandingan di semua kompetisi. Penampilan gemilangnya di Liga Spanyol, membuatnya menarik minat Arsenal dan Napoli.
Hingga di musim panas 2013, Napoli lah yang berhasil mendapatkan tanda tangan penyerang Argentina tersebut dengan biaya transfer 40 juta Euro. Berperan sebagai nomor sembilan, Higuain menjelma menjadi ujung tombak andalan Napoli.
Ia memulai debutnya sebagai pemain Napoli dengan mencetak dua gol di pertandingan melawan Benfica pada 10 Agustus 2013. Dua minggu kemudian, ia mencatatkan debutnya di Serie A saat Napoli bersua Bologna.
Higuain terus menunjukan tajinya di San Paolo, gol demi gol kembali ia ciptakan, termasuk hattrick saat Napoli menang 4-2 atas Lazio. Musim pertamanya di Napoli diraih dengan sukses, ia mempersembahkan trofi Coppa Italia, dirinya juga membukukan total 24 gol dari 46 penampilan.
Pada 26 Oktober 2014, Higuain mencetak tiga gol liga pertamanya musim 2014/15 dalam kemenangan kandang 6–2 atas Hellas Verona. Dua bulan kemudian, ia menjadi aktor penting dalam keberhasilan Napoli merengkuh Piala super Italia setelah mengalahkan Juventus di Doha, Qatar.
Pada 8 november 2015, Higuain mencetak gol ke-200 dalam karirnya di level klub, saat ia membobol gawang Udinese. Gol terus mengalir melalui kaki dan kepala Higuain sepanjang musim ketiganya bersama Napoli. Hingga puncaknya ia dinobatkan sebagai topskor berkat torehan 36 gol Serie A. Ini merupakan catatan gol terbaik sepanjang kariernya di sepakbola, bahkan rekor di Italia.
Higuain sempat ingin memutuskan berhenti dari sepak bola ketika ibunya menderita sakit keras, ia mengaku akan merawat ibunya. Tapi Ibunya melarangnya untuk pensiun lebih cepat. Dan Higuain pun memutuskan untuk melanjutkan karir.
Setelah menjalani tiga musim dengan penuh kesuksesan bersama Napoli, Higuain berlabuh ke Juventus pada juli 2016. Kepergiannya ke Turin sempat di cap penghianat oleh para pendukung klub yang berbasis di kota Naples tersebut.
Pasalnya, Higuain sudah dianggap legenda dan pahlawan bagi pendukung Napoli. Bahkan rasa sayang mereka kepada Higuain sudah hampir sama seperti kepada Diego Armando Maradona.Â
Higuain lalu mencatatkan debutnya saat Juventus mengalahkan Fiorentina 2-1 pada 20 Agustus, yang mana ia mencetak gol kemenangan dalam pertandingan tersebut.
Ketajaman Higuain sama sekali tidak menurun meski saat itu ia dianggap tambun. Ia menjadi pemain pertama yang mencetak lebih dari 20 gol di musim debutnya bersama Juventus sejak John Charles dan Omar SĂvori berhasil melakukan hal yang sama pada musim Serie A 1957/58.
Pada awal musim 2017/18, nama Higuain sempat tenggelam karena performa cemerlang yang ditunjukkan Paulo Dybala. Sejumlah hasil positif yang dituai I Bianconeri baik saat mentas di Serie A maupun Liga Champions, saat itu acapkali ditentukan oleh gol-gol Dybala yang sedang on fire.
Namun seiring berjalannya waktu dan keran gol Dybala mulai sedikit macet, nama Higuain kembali muncul sebagai mesin gol yang keberadaannya sangat dibutuhkan oleh Massimiliano Allegri, pelatih Juventus.
Higuain kembali membuktikan ketajamannya kepada publik dengan terus menceploskan gol yang membantu Juventus meraup hasil-hasil penting dalam kampanye musim tersebut.
Bahkan, pada 28 oktober 2017, ia mencetak golnya yang ke-100 di Serie A. Membuatnya menjadi pemain kedua setelah Zlatan Ibrahimovic yang mencetak lebih dari 100 gol di dua liga top Eropa dalam 20 musim terakhir.Â
Setelah membantu Juventus mempertahankan gelar Serie A dan Coppa Italia, Higuain dipinjamkan ke AC Milan untuk musim 2018/19, Sayang performanya di Milan tidak terlalu baik. Hanya mencetak 8 gol dari 22 penampilan.
Pada awal tahun 2019, ia dipinjamkan ke Chelsea hingga akhir musim. Bersama The Blues ia meraih trofi Liga Eropa. Setelah menjalani peminjaman di dua klub berbeda, ia kembali ke Si Nyonya Tua untuk musim 2019/20.
Dalam pentas Internasional, HiguaĂn sempat menolak panggilan dari Perancis dan Argentina karena pada saat itu ia ragu-ragu tentang negara mana yang akan ia wakili, namun pada akhirnya ia memilih bermain untuk Timnas Argentina.
Pada bulan Februari 2008, ia tampil di pertandingan persahabatan melawan Guatemala dimana ia berhasil mencetak dua gol. Pertandingan tersebut berakhir dengan skor 5-0, kemenangan untuk Argentina.
Setelah menjalani beberapa laga di kualifikasi, ia kemudian tampil di ajang piala dunia 2010. Ia mencetak hat-trick pertamanya di pertandingan grup kedua melawan Korea Selatan dan menjadi pemain Argentina ketiga yang berhasil mencetak hat-trick di Piala Dunia, setelah Guillermo Stabile pada tahun 1930 dan Gabriel Batistuta pada tahun 1994 dan 1998.
Setelah penampilannya di Afrika Selatan, Higuain terus membuktikan diri sebagai bomber utama La Albiceleste di beberapa turnamen seperti piala dunia maupun Copa America. Hingga pada maret 2019, ia memutuskan untuk pensiun dari timnas setelah menjalani 75 laga dan mencetak 31 gol.
Dalam kisah asmaranya, Higuain tercatat pernah menjalin percintaan dengan lima wanita berbeda selama kurun lima tahun sebelum ia menjalin kesetiaan dengan Lara Wechsler, seorang model yang berusia lima tahun lebih muda darinya.
Diluar sepak bola, Higuain akan banyak menghabiskan waktu dengan bermain Tenis. Ia merupakan sosok penggemar Roger Federer, Rafael Nadal, dan Martin Del Potro.
Seperti kebanyakan anak yang manja pada ibunya, sosok Higuain juga mempunyai karakter demikian. Pria berusia 32 tahun itu mengaku makanan favoritnya adalah pizza. Akan tetapi, pizza tersebut bukanlah sembarang pizza. Melainkan pizza buatan sang ibu.
Higuain memiliki pengikut di Twitter sebanyak 6,8 juta, ia merupakan salah satu pesepak bola terpopuler di media sosial. Penyerang yang juga hobi bermain video game ini juga suka jalan-jalan.
Julukan “El Pipita” yang tersemat kepada Higuain berasal dari ayahnya yang dijuluki “El Pipa” saat masih bermain sepak bola dulu. Julukan tersebut diberikan oleh penggemar setelah mengamati permainan Higuain yang dianggap mewarisi ayahnya seperti keberanian, kepribadian dan fisik.