Jordan Brian Henderson lahir pada 7 juni 1990 di Sunderland, Inggris, dari pasangan Brian Henderson dan Liz Henderson. Jordan berasal dari keluarga kelas menengah, ayahnya adalah seorang pensiunan polisi yang pernah bermain untuk klub sepakbola polisi. Sementara ibunya bekerja sebagai pelatih kebugaran. Sang ibu berperan penting dalam masa pertumbuhan Jordan. Jordan memiliki adik laki-laki bernama Jody Henderson.
Jordan kecil bersekolah di Farringdon Community Sports College, dan di usia enam tahun Jordan bergabung dengan akademi Sunderland. Baik Jordan ataupun orang tuanya merupakan penggemar fanatik klub tersebut.
Pada usia 7 tahun Jordan kerap bermain di posisi sayap maupun striker, hingga kemudian beralih menjadi seorang gelandang hingga sekarang. Jordan telah menghabiskan 10 tahun karirnya bersama tim muda Sunderland. Jordan pernah membawa Sunderland U18 meraih juara liga secara dua musim berturut-berturut.
Saat remaja Jordan pernah bertemu dengan Ryan Giggs di sebuah pantai di spanyol, ia juga mengaku mengidolakan mantan pemain sayap MU tersebut. Meski begitu dalam perjalanan karirnya Jordan pernah berseteru dengan Giggs di lapangan.
Pada 2008 Jordan ditawari untuk menandatangani kontrak profesional pertamanya dan ia menerima tawaran itu di akhir tahun yang sama dengan bergabung dengan tim utama Sunderland. Jordan tidak membuat banyak penampilan di musim pertama dan itulah alasan ia dipinjamkan.
Jordan dipinjamkan ke klub Championship, Coventry city selama beberapa bulan. Disana Jordan hanya tampil sebanyak 13 kali. Setelah sempat mengalami cedera patah tulang metatarsal, Jordan kembali ke Sunderland pada april 2009.
Jordan mulai lebih sering di mainkan, pada musim 2009/10 dan di musim selanjutnya, total Jordan bermain 79 pertandingan dan mencetak 5 gol bersama Sunderland. Pada 2010 Jordan menerima penghargaan sebagai pemain muda terbaik Sunderland. Gelar yang ditahun selanjutnya juga ia raih.
Pada 2011, klub Inggris Liverpool menawarkan sekitar 20 juta paun atau setara Rp 346 Miliar untuk gelandang muda tersebut. Jordan akhirnya resmi berlabuh di Anfield tepat pada Juni 2011.
Jordan melakukan debutnya di pertandingan pertama Liverpool di Liga Premier 2011/12 , imbang 1-1 melawan mantan klubnya Sunderland di mana ia sempat dicemooh oleh penggemar Sunderland.
Beberapa hari kemudian, Jordan mencetak gol pertamanya untuk Liverpool dalam pertandingan Liga Premier melawan Bolton Wanderers di stadion Anfield.
Musim pertamanya bersama The Reds, Jordan tampil dalam 48 pertandingan di semua ajang dan mencetak dua gol. Namun ia lebih sering turun dari bangku cadangan. Di musim itu juga Jordan dinobatkan sebagai pemain muda terbaik Liverpool.
Hal yang sama terjadi di musim 2012/13, walaupun Jordan tampil sebanyak 44 kali dan membuat enam gol, namun ia belum mampu menjadi pilihan utama di lini tengah Liverpool.
Untuk menerobos menjadi anggota tim utama saja pastinya sudah banyak menguras fisik dan mental. Hal ini tidak diketahui banyak orang, bahwa Jordan harus berurusan dengan tekanan keluarga yang besar juga.
Pada November 2013, ketika Liverpool sedang di atas angin untuk mengejar gelar Liga Primer, ayahnya didiagnosa menderita kanker. Namun, agar tidak menambah beban tekanan anaknya, Brian menjaga kerahasiaan penyakitnya sampai awal tahun 2014 ketika ia harus menjalani operasi untuk mengangkat kanker dari tenggorokannya.
Jordan mulai bermain reguler bersama Liverpool mulai musim 2013/14, Pada 29 September, Jordan membuat penampilan ke-100 untuk klub saat Liverpool menang 3-1 di kandang Sunderland.
Jordan mengawali musim dalam kondisi yang baik, memberikan dua assist dalam tiga pertandingan awal Liverpool di liga primer, dan dinobatkan sebagai wakil kapten klub setelah kepergian Daniel Agger.
Pada 29 November 2013, Jordan tampil sebagai kapten untuk pertama kalinya bagi Liverpool di Liga Premier melawan Stoke City saat Steven Gerrard berada di bangku cadangan. Di musim ketiganya, Jordan membukukan 40 penampilan dan mencetak 5 gol.
Setelah kepergian Steven Gerrard pada Juni 2015, Jordan diangkat menjadi kapten utama Liverpool. Namun penampilannya di musim berikutnya terganggu oleh cedera. Ia sempat absen membela si merah selama kurun tiga bulan akibat cedera lamanya, Pada musim 2015/16 Jordan hanya tampil dalam 26 laga di semua kompetisi.
Jordan memulai musim 2016/17 dengan penampilan reguler di starting eleven dan pada 16 September mencetak gol spektakuler dari jarak 25 meter ke gawang Chelsea di Stamford Bridge. Dalam laga tersebut Liverpool menang 2-1, dan atas gol itu membuatnya mendapatkan penghargaan Goal of the Month Liga Premier untuk bulan September 2016.
Di musim itu, Jordan kembali harus berurusan dengan masalah cedera sehingga ia hanya tampil satu kali lebih banyak dari musim sebelumnya. Pada 2018 Jordan menandatangani kontrak baru dengan Liverpool dan membawa klub melaju hingga ke final liga champions untuk kali pertama dalam satu dekade terakhir. Namun sayang, mereka harus takluk dari Real Madrid.
Musim berikutnya, Jordan kembali tampil sebagai pemain inti Liverpool, yang mana pada musim tersebut Liverpool bermain sangat apik di bawah arahan Juergen Klopp, Jordan membantu Liverpool menjadi Runner up liga primer dan juara liga champions, setelah kalahkan Spurs 2-0, Jordan pula lah yang mengangkat trofi si kuping besar.
Di pentas Internasional, dari 2009 hingga 2010, Jordan bermain 18 kali untuk tim nasional Inggris U-19, U-20 dan U-21 dan menyumbang empat gol. Pada tahun 2010 Jordan diundang ke timnas senior. Debutnya terjadi pada 17 november melawan Prancis dalam laga uji coba.
Pada 2012 Jordan memperkuat inggris di ajang piala eropa untuk menggantikan Frank Lampard yang cedera. Hingga kini, pemain yang sudah berusia 29 tahun telah bermain sebanyak 51 penampilan di semua ajang. Jordan telah rasakan tampil di dua edisi piala dunia serta piala eropa.
Dalam Gaya main, Jordan bermain sebagai gelandang box-to-box,meskipun di bawah Jürgen Klopp ia sebagian besar telah digunakan sebagai gelandang bertahan. Jordan secara umum dianggap sebagai pemain yang bekerja keras dan membawa energi ke tim.
Dalam kehidupan pribadinya, Jordan tidak merokok, minum-minuman keras atau main perempuan. Jordan telah jatuh cinta dengan wanita satu-satunya yaitu Rebbeca Burnet. Hubungan keduanya dikaruniai anak bernama Elexa henderson.
Selain sepakbola, Jordan juga hobi bermain bulutangkis dan Tennis meja. Tak jarang pula Jordan kerap mengendarai mobil sport saat masa mudanya. Kini Jordan Henderson bersiap untuk menjadi legenda Anfield, selama hampir 9 tahun membela the kop, Jordan telah catatkan 329 penampilan dan cetak 25 gol.