Jordi Alba Ramos lahir pada 21 maret 1989 di L’hospitalet, Spanyol, ia lahir dari kelompok etnis katalan oleh Ibunya, Maria Jose dan ayahnya, Alba Miguel.
Dilahirkan di kawasan yang terkenal akan sepak bolanya, secara alami Alba tumbuh sebagai seorang anak yang juga mencintai sepak bola. Alba kecil sering menghabiskan waktu bermain sepak bola bersama saudaranya, David di L’Hospitalet, Barcelona.
Sama seperti anak-anak lainnya, Alba juga mengenyam pendidikan di sekolah dasar. Di sekolah yang berada di Barcelona memungkinkan Alba untuk bermain sepak bola secara kompetifif. Dan benar saja, saat usia 7 tahun, Orang tuanya memutuskan untuk menjadikan Alba sebagai pemain sepak bola.
Pada tahun 1996, Alba mulai menapaki karirnya dengan bergabung ke klub asli Catalonia, Hospitalense. Disana, meskipun bertubuh kecil, Alba di anggap sebagai talenta paling menjanjikan, ia juga di percaya untuk menjabat sebagai kapten.
Mempunyai tradisi untuk membiarkan pemain terbaiknya pergi untuk menimba ilmu di akademi Barcelona. Hospitalense tak ragu untuk melepas pemain bintangnya menjalani trial di La Masia, dan Jordi Alba menjadi salah satu pemain yang diberikan kesempatan.
Meski memiliki postur tubuh kecil, Alba menunjukan kualitas yang tidak kalah dari pemain lainnya. Penampilan apiknya selama menjalani trial membuat atasan La Masia akhirnya membawa Alba masuk akademi.
Di La Masia Alba mampu menikmati awal-awal karirnya, saat itu ia sering bermain di posisi sebagai gelandang kiri. Banyak momen yang didapat Alba di La Masia saat itu, salah satu momen yang mungkin akan selalu dikenang yaitu ketika ia diajak makan malam oleh mantan pelatih Barcelona, Louis Van Gaal. Saat itu, mereka duduk diatas meja makan guna membahas posisi terbaik Alba dalam bermain sepak bola.
Setelah menjalani periode awal yang cukup baik di La Masia, Alba harus alami masalah di tahun-tahun berikutnya, jajaran pelatih La Masia saat itu menganggap Alba miliki postur tubuh yang sangat kecil sehingga pada tahun 2005 Alba diberhentikan dari akademi La Masia.
Berkat motivasi dari orang tua dan kakaknya, Alba memutuskan untuk pindah, ia akhirnya diterima di klub tetangganya, Cornella. Alba sangat termotivasi untuk menunjukan diri bahwa La Masia telah salah membuangnya.
Agar memiliki postur tubuh yang ideal, saat itu Alba sering meminum suplemen pertumbuhan. Dan hasilnya pun tak sia-sia, Postur tubuh yang tadinya kecil semakin alami perkembangan. Performanya di Cornella pun semakin baik.
Setelah dua tahun masa perkembangan di Cornella, Valencia tertarik terhadap bakat dan potensi yang dimiliki Alba. Lalu pada 2007 Alba resmi menjadi pemain Valencia.
Setelah membantu Valencia B promosi ke divisi 3 liga Spanyol. Pada musim 2008/09, Alba dipinjamkan ke Gimnà stic de Tarragona yang bermain di Segunda Division. Setelah satu musim yang baik di Gymnastic, Alba kembali ke Valencia. Ia lalu membuat debutnya di La Liga pada 13 September 2009, dengan kemenangan 4-2 di kandang Real Valladolid.
Seiring dengan cederanya beberapa pemain Valencia di pos bek kiri, Alba kemudian sering mengisi posisi tersebut. Musim pertamanya bersama tim senior Valencia dilalui dengan 26 penampilan dan mencetak 1 gol.
Di musim-musim selanjutnya, kemampuan Alba sebagai pemain bek kiri semakin menjanjikan. Tiga musim membela Valencia, Alba membukukan 110 penampilan dan mencatat 6 gol di semua kompetisi.
Penampilan ciamik Alba membuat Barcelona tertarik untuk membawanya kembali ke Camp Nou. Dan pada 28 Juni 2012, Alba menandatangani kontrak lima tahun bersama Barcelona dengan biaya transfer 14 juta euro atau sekitar Rp 220 miliar.
Alba lalu melakukan debut resminya pada 19 Agustus, bermain 90 menit dalam pertandingan melawan Real Sociedad yang dimenangkan Barca dengan skor 5-1.
Pada 20 oktober, Alba membuat gol pertamanya untuk Blaugrana, saat mencetak gol pembuka dalam kemenangan 5-4 atas Deportivo La Coruna. Alba mengakhiri musim pertamanya di Camp Nou sebagai juara liga, ketika tim Tito Vilanova mendapatkan kembali gelar dari Real Madrid. Di musim itu, Alba tampil dalam 44 pertandingan dan mencetak 5 gol.
Pada Musim 2013/14, Alba hanya menjalani 26 laga di semua kompetisi. Dan pada 2 Juni 2015, Alba memperpanjang kontraknya di Camp Nou. Empat hari kemudian, ia tampil di final Liga Champions, membantu klub meraih trofi dengan mengalahkan Juventus 3-1 di Olympia stadion Berlin.
Alba membuat 38 penampilan di semua kompetisi, dengan mencetak satu gol di musim saat Barca meraih Treble winners. Penampilan cemerlangnya di musim itu membuatnya masuk ke susunan tim terbaik La Liga dan Liga Champions.
Di musim-musim berikutnya, Alba terus menunjukan permainan konsistennya bersama Blaugrana. Pada Mei 2016, ia memenangkan trofi Copa Del Rey kali kedua dalam karirnya, dirinya juga mencetak gol di final ke gawang Sevilla dalam kemenangan 2-0.
Dari musim 2016/17 hingga 2018/19, Alba telah melakoni banyak pertandingan, tercatat 141 laga telah ia mainkan bersama Barcelona dengan catatan 7 gol di semua kompetisi. Dirinya juga kembali memenangkan berbagai gelar domestik.
Dalam pentas Internasional, Alba merupakan pilar tim nasional Spanyol di berbagai kelompok umur, tepatnya dari level u-19 hingga u-23. Ia sempat jadi bagian tim di piala eropa u-19 2008 dan piala dunia u-20 di Mesir. Dirinya juga bermain di Olimpiade London 2012.
Di level senior, Alba melakukan debut pada 11 oktober 2011 dalam laga kualifikasi piala eropa melawan Skotlandia. Dalam pertandingan itu, Alba membuat assist untuk gol David Villa.
Debutnya yang mengesankan menegaskan statusnya sebagai kandidat kuat untuk menjadi pengganti jangka panjang Joan Capdevila sebagai bek kiri reguler timnas Spanyol. Di tahun berikutnya, Alba menjadi salah satu andalan timnas Spanyol yang menjuarai piala eropa. Bermain di bek kiri, posisinya tak tergantikan dengan menorehkan 1 gol dan 1 assist. Di akhir turnamen, Alba masuk ke susunan tim terbaik.
Setelah itu, Alba menjadi pemain penting timnas Spanyol di turnamen piala konfederasi 2013, piala dunia 2014, piala eropa 2016 dan piala dunia 2018. Sejauh ini, ia telah mengoleksi 8 gol dari 70 caps Internasional bersama La Furia Roja.
Dalam kehidupan pribadi, Alba menjalin kisah asmaranya dengan Mellisa Morilas. Keduanya bertemu pertama kali pada 2009. Namun hubungan mereka tak berlangsung lama. Lalu pada 2014 Alba kembali menemukan cintanya, kali ini ia berhubungan dengan Romarey Ventura. Keduanya kemudian di karuniai seorang anak yang lahir pada tahun 2018.
Di luar permainan sepak bola, Alba juga menggemari olahraga catur, ia mengaku sering bermain catur bersama Ayahnya. Dirinya juga menggemari musik Rumba dan Flamenco.
Secara permainan, Jordi Alba adalah bek kiri yang sangat berbakat secara teknis dan mempunyai kecepatan saat menyerang, ia juga dapat digunakan sebagai pemain sayap kiri. Kecepatan dan staminanya memungkinkannya untuk terlibat dalam serangan dan pertahanan, karena ia dapat bergerak dari belakang ke depan dengan sangat baik.
Atas beberapa prestasi dan kemampuannya, Jordi Alba layak disebut sebagai salah satu bek kiri terbaik di dunia.