Jorge Resurrección Merodio atau yang lebih akrab dikenal dengan Koke lahir pada tanggal 8 Januari 1992 di Vallecas, Madrid. Koke merupakan putra dari pasangan Eugenio Resurrección dan Ny Merodio.
Koke lahir di Colonia de los Taxistas, pinggiran kota Madrid dan tempat kelahiran striker Spanyol, Alvaro Negredo. Daerah tersebut hanya berjarak 14 km tenggara dari pusat kota Madrid.
Koke memulai kehidupan dari rumah tangga keluarga kelas menengah. Ayahnya, Eugenio adalah seorang pekerja di sebuah pabrik yang berlokasi di Madrid, sementara ibunya, adalah seorang pembantu rumah tangga.
Koke tidak tumbuh sendirian di rumahnya, ia memiliki satu saudara laki-laki dan dua saudara perempuan. Diantara saudara-saudaranya, sejak kecil, Koke selalu dekat dengan kakak laki-lakinya. Koke mempunyai wajah yang mirip dengan kakak nya tersebut, hampir tiap hari kedua bersaudara itu selalu bermain bersama.
Saat berada di rumah, Koke sering memanfaatkan benda-benda di sekitarnya untuk dijadikan bola sepak yang ia mainkan bersama saudaranya. Selain itu, kedua bersaudara itu juga bermain sepak bola dengan teman-temannya di lapangan setempat.
Kedua saudara tersebut menunjukan sifat keluarga mereka yang ‘rendah hati dan berdedikasi’ untuk membangun karir bagi diri mereka sendiri. Sayangnya, hanya Koke yang berkembang dengan sepak bola di klub lokal Colonia de Los Taxistas.
Tak lama, semangat Koke akhirnya mampu mengantarkan dirinya bergabung dengan akademi Atletico di usia 8 tahun. Kenangan terbaik Koke bersama tim adalah ketika ia bertemu dengan pemain legendaris, Fernando Tores yang baru saja bergabung dengan tim senior Atletico Madrid pada 2001.
Sebagai pesepak bola muda yang menjanjikan, Koke memiliki tekad baja untuk mewujudkan mimpinya. Meskipun menjadi yang terkecil diantara kelompok seusianya, ambisi Koke untuk menjadi yang terbaik tidak berjalan seperti harapan yang lewat.
Koke terus berkembang di akademi Atletico, Dia melihat dirinya tidak hanya tumbuh dengan cepat tetapi juga hidup dalam akademi. Koke mampu membuat kemajuan yang signifikan di kelompok umur tim mudanya.
Setelah bertahun-tahun bermain di akademi, impiannya untuk menembus skuad senior Atletico terwujud pada 2009. Tepat pada 19 September 2009, Koke melakoni debut di tim utama ketika bermain di babak kedua melawan FC Barcelona usai masuk sebagai pengganti Paulo Assunção.
Pada laga itu, Atletico kalah 5-2 dari El Barca. Kemudian, Koke membuat tiga penampilan lagi pada musim tersebut. Pada tahun yang sama, 2009. Koke mengokohkan namanya sebagai bintang masa depan tim nasional Spanyol. Hal Ini karena ia berperan penting untuk tim u-17 Spanyol yang finis di urutan ketiga piala dunia FIFA U-17.
Musim 2012/13, nama Koke mulai dikenal luas di Spanyol. Bersama Arda Turan, Koke tampil menonjol dengan 48 pertandingan dan membuat 3 gol di semua kompetisi. Pada musim itu, Koke membawa Atletico menjuarai Copa Del Rey.
Setelah prestasinya itu, penampilan Koke yang mengesankan secara konsisten berlanjut dan kembali ia berperan penting dalam tim nasional. Pada 2013, Koke membantu Spanyol memenangkan kejuaraan piala eropa u-21.
Hanya setahun berselang, di tahun 2014 kemampuan passing dan serangan Koke yang luar biasa membantu tim Atletico Madrid berhasil memenangkan gelar La Liga. Pada musim itu, Koke tak tergantikan, ia main dalam 58 laga dan mengemas 7 gol di semua kompetisi.
Penampilan Koke saat Atletico juara la liga memang luar biasa, pada oktober 2013 ia meraih penghargaan La Liga Player of the Month. Lalu pada 9 april 2014, menjadi hari bersejarah bagi dirinya, di mana ia mencetak gol pertamanya di ajang Liga Champions saat bertemu Barcelona di perempat final. Ia menyelesaikan musim tersebut sebagai pembuat assist terbanyak dengan 14 assist.
Pada 25 juni 2014, Koke menandatangani kontrak baru dengan Atletico selama lima musim. Lima bulan kemudian, ia dinobatkan sebagai man of the match di pertandingan liga champions versus Malmo FF pada 4 November.
Koke memulai musim 2015/16 secara perlahan, mencetak satu gol hingga bulan November. Pada pertengahan April 2016, setelah mantra enam umpan menentukan dalam banyak pertandingan, ia menyamai rekor assist sebanyak 12. Pada bulan yang sama, ia terpilih sebagai Pemain terbaik.
Pada musim itu juga, Koke kembali membawa Atletico ke final liga champions, namun sekali lagi mereka harus kalah dari rival sekota, Real Madrid.
Pada 23 Oktober 2016, Koke dikeluarkan dari lapangan untuk pertama kali dalam karirnya, karena ia menerima dua kartu kuning dalam kekalahan 0-1 di Sevilla.
Hanya dua bulan setelah menginjak usianya yang ke-26, ia masuk dalam 10 besar pembuat penampilan terbanyak dalam sejarah Atletico dengan tampil ke-361 saat timnya melawan Deportivo de La Coruña pada 1 April 2018.
Pada 20 januari 2019, Koke memainkan pertandingan resminya ke-400 untuk klub, ia menjadi pemain termuda yang melakukannya dalam proses. Musim 2018/19 sendiri dilalui Koke dengan torehan 6 gol dari 41 penampilan.
Setelah kepergian bek sekaligus kapten merekan, Diego Godin di musim panas 2019, Koke ditunjuk menjadi kapten tim.
Di level Internasional, setelah bermain di setiap kelompok umur timnas Spanyol, Koke melakukan debut timnas senior pada 14 agustus 2013. Saat itu, ia menggantikan Santi Cazorla pada menit ke-78 dalam kemenangan 2-0 dalam laga persahabatan kontra tuan rumah Ekuador.
Penampilan kompetitif pertamanya untuk La Furia Roja terjadi pada 6 September di tahun yang sama, saat ia bermain 90 menit penuh dalam kualifikasi Piala Dunia 2014 di Finlandia yang berakhir dengan kemenangan 2-0.
Setelah itu, Koke juga bermain di piala dunia, ia menggantikan Xabi Alonso saat berhadapan dengan Chile. Ia lalu bermain lagi saat bertemu Australia di laga terakhir grup.
Puncak karir Koke di timnas Spanyol hadir setelah sang mastro, Xavi Hernandes memutuskan gantung sepatu. Bahkan Xavi tak ragu untuk menyebut bahwa Koke adalah pewarisnya di La Furia Roja.
Setelah piala eropa 2016, Koke kembali menghiasi skuad spanyol yang tampil di piala dunia 2018. Hingga sejauh ini, Koke sudah mengoleksi lebih dari 40 caps untuk tim matador.
Di balik karir Koke yang sukses ada seorang wanita di belakangnya, dalam kehidupan asmaranya, Koke menjalin cinta dengan Beatriz Espejel. Beatriz merupakan seorang guru bahasa Inggris yang juga seorang model. Pada mei 2018, keduanya menikah dalam sebuah pesta yang meriah.
Di kehidupan pribadinya, Koke merupakan pribadi yang bertanggung jawab, disiplin dan memiliki kontrol diri serta mampu memanfaatkan waktu dengan sebaik mungkin. Selain merawat kedua orang tuanya, Koke juga memberi perhatian khusus kepada kakek dan neneknya.
Meski jalani kehidupan yang sukses, namun Koke tak luput dari komplotan penjahat, suatu hari ia pernah dirampok. Musibah itu menimpa Koke jelang derbi Madrid pada tahun 2017 lalu. Gelandang Atletico Madrid tersebut dirampok oleh seorang pria bersenjata.
Peristiwa tersebut terjadi pada malam hari di ibu kota Spanyol, tepatnya di sebuah area parkir mobil yang terletak di daerah terkenal, Chamberi. Atas kejadian ini Koke kehilangan sebuah jam tangan dan uang 70.000 euro atau sekitar Rp 989,758 juta.
Koke, pemain berkaki kanan tersebut menjadi bukti era kehebatan Atletico, namanya akan selalu ada dalam setiap penggemar Los Rojiblancos, mengingat dedikasinya untuk Atletico begitu luar biasa.
