• About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact
Saturday, May 14, 2022
  • Login
  • Home
  • Story
  • Football Stories
No Result
View All Result
FOOTCHAMPION
  • Home
  • Story
  • Football Stories
No Result
View All Result
FOOTCHAMPION
No Result
View All Result
Home BIOGRAFI

Biografi Lionel Messi

Garin Nanda by Garin Nanda
June 14, 2019
in BIOGRAFI
0 0
0
Biografi Lionel Messi
Share on FacebookShare on Twitter

Lionel Andres Messi, lahir pada 24 Juni 1987 di Rosario, Argentina. Ia adalah putra dari Jorge Messi dan Celia Cuccittini. Messi merupakan anak ketiga dari empat bersaudara.

Sebelum berlanjut ke kisah kehidupan sang bintang, ada fakta unik mengenai nama “Lionel Messi.”

Kabarnya, pemerintah di Argentina telah melarang penggunaan nama “Messi” setelah terjadinya kasus mengenai kelegalan nama tersebut di Rosario, kota kelahiran Messi. Kisah ini dimulai ketika Hector Varela dari Rio Negro bertarung dengan pemerintah untuk diberi izin memberi nama anaknya Messi Daniel Varela. Ia meminta nama “Messi” dan bukan “Lionel” karena ia merasa nama tersebut lebih cocok jika ia ingin menggunakannya sebagai tribut.

Varela kemudian dengan bangga mengatakan bahwa ia adalah ayah Messi.

Sekarang, untuk mencegah orang tua yang membanjiri untuk mengikutinya, undang-undang baru telah disusun yang membuat nama “Messi” menjadi ilegal. Peraturan sipil ini mengantisipasi banjir aplikasi yang serupa dan memilih mengambil serangan pendahuluan terhadap apa yang bisa berpotensi sebagai “fenomena sosial”.

Kehidupan keluarga Lionel Messi tergolong biasa-biasa saja. Sang ayah hanyalah seorang pekerja pabrik sementara ibunya merupakan tukang bersih-bersih.

Messi kecil mulai menunjukkan minatnya terhadap sepak bola saat bermain dengan sang kakak dan sepupunya. Namun perlu diketahui jika yang mengajarkan Messi menendang bola adalah neneknya. Messi mengaku jika sang nenek merupakan sosok yang sangat luar biasa.

Mata sang nenek lebih tajam daripada ayahnya, Jorge, dalam melihat bakat yang ada dalam dirinya. Suatu hari pada 1992, sang nenek mendatangi pelatih klub lokal, Grandoli, Salvador Aparicio. Ketika itu, neneknya menyuruh Aparicio untuk memperhatikan kehebatan cucunya.

Dan momen itu benar-benar diingat oleh pelatih tersebut.

Rumah Aparicio hanya berjarak beberapa blok dari rumah keluarga Messi. Sebagai tetangga yang baik, Aparicio memenuhi permintaan nenek Messi untuk menguji kemampuan cucunya. Dan sebenarnya Aparicio sendiri telah kerap mengamati Messi bila menendang-nendangkan bola ke tembok, trotoar, atau apa pun yang ada di lingkungan mereka.

Tiga tahun setelah itu, pada 1995, Messi berhasil menembus klub anak-anak milik Newell’s Old Boys, satu dari dua klub besar di Provinsi Santa Fe. Dari situ, cerita soal anak yang memiliki bakat sebesar Maradona pun mulai tersiar luas.

Para penggemar Newell’s Old Boys menjuluki Messi, El Enano (si kerdil), sedangkan kakaknya, Rodrigo, memanggilnya El Pulga (si kutu). Kedua julukan itu merujuk pada fisik Messi yang mungil, tapi merepotkan setiap pemain tim lawan.

Sementara itu, Carlos Morales, pelatih yang empat tahun menangani Messi di Newell’s, mengingat murid kesayangannya itu sebagai pemain yang pendiam.

Neneknya tentu saja sangat bangga. Upayanya memompa bakat sang cucu tidak sia-sia. Sayangnya, sang nenek tidak bisa melihat Messi perkembangan cucunya lagi. Ia meninggal pada 1998 saat Messi masih berada di Newell’s Old Boys.

Untuk menghormati jasa salah satu orang paling dicintainya itu, Messi kerap melakukan selebrasi dengan mengangkat kedua tangannya keatas. Hal tersebut tentu dilakukan untuk mempersembahkan gol yang dicetaknya kepada sang nenek.

Tak lama setelah kematian neneknya, orang tua Messi menyadari jika anaknya memiliki pertumbuhan yang tidak normal. Mereka lantas membawanya ke rumah sakit dan mendapati Messi menderita sebuah penyakit kelainan hormon yang menyebabkan pertumbuhannya terhambat.

Lahir dalam kondisi serba pas-pasan dengan ayah yang hanya buruh pabrik dan ibu yang hanya petugas kebersihan paruh waktu membuat Messi tak pernah berpikir bisa menjalani pengobatan hormon pertumbuhan.

Namun pada akhirnya, Jorge mengandalkan asuransi kesehatan keluarga dan asuransi dari perusahaannya untuk membeli hormon demi kesembuhan Messi. Biayanya sebesar 1.000-1.500 USD atau sekitar 9,5-14 juta rupiah. Ketika krisis ekonomi melanda Argentina, perusahaan Jorge terkena imbasnya juga.

Jorge tak lagi punya uang lebih untuk membiayai kesehatan anaknya. Presiden Newell’s, Sergio Almiron, juga angkat tangan dan hanya bisa membantu dengan mengirimi Jorge uang sebesar 200 peso atau sekitar 500 ribu rupiah sebanyak dua kali.

Jorge lalu berinisiatif membawa Messi ke klub yang lebih besar, yaitu River Plate, salah satu klub ternama di ibu kota negara, Buenos Aires. Akan tetapi, River menampik karena tak mampu menanggung biaya pengobatan Messi.

Kemudian, secerca harapan datang setelah Lionel Messi diminati oleh direktur teknis FC Barcelona, Charly Rexach. Charly mendengar kabar jika ada anak berusia 13 tahun yang memiliki kemampuan seperti Diego Maradona.

Messi pun mendapatkan kesempatan untuk memperagakan permainannya di hadapan Charly Rexach. Pria itu kesengsem berat. Messi bersama ayahnya berada di markas Barcelona selama dua pekan. Setelah itu, Jorge, sang ayah, menggertak dengan meminta Blaugrana untuk segera mengontrak anaknya atau negosiasi ini tidak akan pernah terjadi lagi.

Akhirnya dengan bermodal serbet restoran yang terbuat dari kertas, Lionel Messi menandatangani kontrak pertamanya bersama FC Barcelona.

Di kemudian hari, kedua belah pihak mensyukuri kesepakatan yang mereka buat. Messi mendapat perawatan kesehatan dan memperoleh wadah yang tepat untuk bakatnya, sedangkan Barcelona mendapat pelayanan istimewa dari Messi. Tinggi tubuh Messi pada usianya yang sekarang juga mencapai 1,7 meter, melebihi banyak dari sekadar 1,5 meter seperti diagnosis awal.

Mulai bermain di akademi La Masia, Messi dianggap bisu oleh rekan setimnya karena ia sangat jarang sekali berbicara. Meski begitu, Messi justru menjadi yang paling menonjol dan mulai berinteraksi dengan yang lain. Bakatnya dinilai spesial dan mendapat banyak sanjungan.

Dalam rutinitasnya berlatih sepak bola, Lionel Messi tetap menjalani pengobatan berupa suntikan di kakinya. Kebiasaan itu berlanjut hingga Messi berusia 16 tahun. Dia menjalani debut dengan tim utama FC Barcelona pada laga persahabatan melawan FC Porto. Performa impresifnya membuat takjub banyak pihak dan mengesankan rekan setimnya saat itu, Ronaldinho.

Perlu diketahui bahwa Ronaldinho juga merupakan sahabat pertama Lionel Messi saat berhasil masuk ke tim senior FC Barcelona.

Sejak promosi ke tim senior Barcelona pada 2004, Messi langsung menjadi pemain andalan klub asal Katalonia tersebut. Namun Messi mengaku sempat canggung di awal kariernya bersama tim utama, terutama di awal-awal satu ruang ganti dengan pemain senior.

Dirinyapun lalu didekati oleh Ronaldinho. Ronaldinho mengaku tidak sulit menerima Messi di ruang ganti Barcelona. Gelandang serang yang meninggalkan Camp Nou pada 2008 itu menganggap Messi sebagai pribadi yang mudah disukai.

Sikap Ronaldinho yang merangkul Messi di awal kariernya bersama tim senior membuat pemain asal Argentina itu beradaptasi dengan mudah.

Hingga tepat pada 1 Mei 2005, Lionel Messi menandai gol pertamanya untuk FC Barcelona pada laga melawan Albacete. Golnya saat itu juga menjadikannya sebagai pencetak termuda untuk FC Barcelona.

Setelah bermain sebagai pemain pengganti, Messi menemukan tempat utamanya di musim 2006/07. Dia selalu menjadi pilihan utama pelatih hingga mampu meraih gelar luar biasa pada musim 2008/09.

Perlu dicatat juga bahwa Lionel Messi memulai debut untuk Tim Nasional Argentina di usia 18 tahun pada 2005 silam. Ia menjadi pemain pengganti di menit ke-65 pada pertandingan melawan Hongaria.

Sayangnya, debut La Pulga berlangsung kurang dari satu menit karena ia terlibat dalam insiden dengan pesepakbola Hungaria, Vilmos Vanczak. Karena insiden tersebut, Messi harus rela keluar lapangan lebih cepat setelah mendapat hadiah kartu merah dari wasit.

Pada musim 2998/09 bersama FC Barcelona, Messi sukses membantu La Blaugrana meraih treble pertamanya. Ia menjadi pemain penting dan semakin dikenal seantero dunia. Berkat prestasi luar biasanya, Messi dinobatkan sebagai pemain terbaik dunia. Ia meraih gelar Ballon D’or pertama di usia 22 tahun dan menjadi awal dari empat gelar selanjutnya.

Musim silih berganti, Lionel Messi terus menunjukkan permainan gemilangnya. Rentetan gol yang ia ciptakan sukses membantu FC Barcelona dalam meraih berbagai gelar bergengsi. Prestasi gol terbaiknya ia raih pada 2012. Ketika itu, La Pulga sukses menjebol gawang lawan sebanyak 91 kali. Jumlah tersebut menjadi yang terbesar dalam sejarah sepak bola dunia.

Dari 91 gol yang dibuat Lionel Messi di tahun 2012, 81 di antaranya dicetak menggunakan kaki kiri. Sementara 14 tercipta dari eksekusi penalti dan enam lainnya tercipta ke gawang Bayer Leverkusen.

Lionel Messi melewati tahun 2012 dengan catatan hebat setelah total membuat 91 gol di semua kompetisi. Dirinya mematahkan rekor gol terbanyak dalam satu tahun kalender yang sebelumnya dibuat Gerd Muller dengan 82 gol dan Pele yang berhasil melesakkan 75 gol.

Karena terus menjadi pemain penting bagi kubu La Blaugrana, Messi sukses menyumbangkan gelar La Liga, Copa del Rey, Piala Super Spanyol, Liga Champions Eropa, Piala Super Eropa, hingga Piala Dunia Antar Klub. Semua gelar tersebut ia raih lebih dari sekali.

Selain berprestasi diatas lapangan, Lionel Messi juga mampu meraih berbagai hal menarik saat berada di luar lapangan. Salah satunya adalah ketika ia sukses memenangkan hati perempuan impiannya sejak kecil, Antonella Rocuzzo.

Meski menikahi pasangan hidup yang merupakan cinta masa kecil mungkin hampir mustahil terjadi, Lionel Messi menjadi anomali.

Ia merupakan satu dari sedikit orang yang berhasil mewujudkan “cinta monyet” menjadi cinta sejati. Sang megabintang menikahi Antonella Roccuzzo. Wanita yang dicintainya sejak berusia sembilan tahun.

Kisah cinta Messi dimulai pada 1996. Messi yang masih berusia sembilan tahun saat itu sebetulnya sudah memiliki kedekatan dengan keluarga Antonella. Ia merupakan sahabat dari sepupu Antonella, Lucas Scaglia.

Kedekatan dengan Sciglia seolah menjadi pintu jodoh bagi Messi. Kerap bermain dengan Sciglia, Messi pun akhirnya bertemu dengan Antonella. Momen itu terjadi saat Messi dan Sciglia berjalan-jalan di sungai Parana. Saat itu, Antonella ingin bergabung dengan keduanya untuk jalan-jalan.

Meski sempat mengakhiri hubungan karena terpisah oleh jarak, Antonella akhirnya memutuskan pindah ke Barcelona dan tinggal bersama Messi. Sejak itulah, kebersamaan Messi dan Antonella terus terjalin hingga saat ini.

Jalinan hubungan mereka akhirnya berlanjut ke pelaminan. Messi dan Antonella memutuskan menikah pada Juni 2017. Keduanya pun kini sudah dikarunai tiga orang anak yang bernama Thiago, Mateo, dan Cyrus.

Selain punya kemampuan bermain sepakbola yang sangat luar biasa dan kisah cinta yang menakjubkan pula, Lionel Messi rupanya juga punya jiwa sosial yang tinggi. Pada tahun 2010, Messi bahkan ditunjuk sebagai Duta Anak UNICEF, yang berarti bahwa ia telah memberikan pengaruh besar untuk bekerja dengan mempromosikan agenda yang sangat penting.

UNICEF sendiri merupakan bagian dari Perserikatan Bangsa-Bangsa yang berspesialisasi dalam membantu anak-anak dengan menjalankan program untuk para anak serta mempromosikan hak-hak anak di seluruh dunia. Ini dapat dilihat dalam bagaimana dia telah mengunjungi Argentina, Haiti, dan Kosta Rika untuk meningkatkan kesadaran tentang masalah hidup atau mati yang dihadapi anak-anak di dunia.

Bukti lebih lanjut dukungan Messi untuk misi UNICEF dapat dilihat dari saat dia menyumbangkan uang ke rumah sakit anak-anak di kota kelahirannya, Rosario. Pada tahun 2013, Ia tercatat telah mendonasikan uang sebesar 600 ribu euro atau setara 9 miliar rupiah untuk rumah sakit yang terletak di kawasan tersebut.

Lalu sekitar tahun 2018, Messi terlibat dalam pembangunan Pusat Kanker di RS Sant Joan de Deu, Barcelona. Disela-sela kesibukannya dengan FC Barcelona, hati Messi terketuk untuk membantu anak-anak penderita kanker.

Tepat pada Oktober 2018, Messi meletakkan batu pertama Rumah Kanker di RS Sant Joan de Deu, Barcelona. Messi secara simbolis menandai dimulai pembangunan fasilitas perawatan untuk anak-anak penderita kanker.

Setelah berkecimpung dalam dunia sepak bola dan melakukan hal-hal luar biasa lainnya, Lionel Messi akhirnya resmi dinobatkan sebagai atlet dengan bayaran tertinggi.

Majalah Forbes merilis daftar atlet dengan bayaran tertinggi di dunia pada tahun 2019, dengan sejumlah nama familiar di daftar 10 besar. Label atlet terkaya itu diambil dari sejumlah pendapatan para atlet mulai dari hadiah uang, gaji, dan sponsor dari Juni 2018 sampai dengan Juni 2019. Sebanyak 100 atlet terkaya itu berasal dari 10 cabang olahraga dan dari 25 negara.

Dalam daftar tahun 2019, Lionel Messi menempati posisi teratas untuk kali pertama dengan jumlah pendapatan total 127 juta USD atau setara 1,8 triliun rupiah. Ia mampu mengungguli Cristiano Ronaldo yang duduk di tangga kedua.

Capaian itu terasa sepadan dengan apa yang telah dilakukan Messi selama ini. Meski telah berkarier selama lebih dari 10 tahun dalam dunia sepakbola, Lionel Messi tetap mampu tampil konsisten dan masih menjadi andalan bagi La Blaugrana.

Garin Nanda

Garin Nanda

Next Post
Biografi Gareth Bale

Biografi Gareth Bale

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Connect with us

  • 110 Followers
  • 61.3k Followers
  • 163k Subscribers
  • 23.5k Followers
  • Trending
  • Comments
  • Latest

The Biography of Robert Lewandowski

April 2, 2019
Mengapa Hanya Ada Tiga Kali Pergantian Pemain ?

Mengapa Hanya Ada Tiga Kali Pergantian Pemain ?

August 1, 2019

The Life Story of N’Golo Kante

February 28, 2019

Why Football Players Shave their Leg-hairs

April 25, 2019

Super Bowl 2017: Here’s How Many People Watched the Super Bowl

0

What is good from Frenkie de Jong?

0

A Life Story of Paulo Dybala

0

Who is actually Ole Gunnar Solskjaer?

0

Super Bowl 2017: Here’s How Many People Watched the Super Bowl

April 15, 2020

Arsenal and Sutton communities teams deepen bonds

April 14, 2020

Lance Armstrong Is Facing a $100 Million Lawsuit From the U.S. Government

April 13, 2020

McLaren’s F1 reboot needs to be successful for the sake of the sport

April 12, 2020

Recommended

Super Bowl 2017: Here’s How Many People Watched the Super Bowl

April 15, 2020

Arsenal and Sutton communities teams deepen bonds

April 14, 2020

Lance Armstrong Is Facing a $100 Million Lawsuit From the U.S. Government

April 13, 2020

McLaren’s F1 reboot needs to be successful for the sake of the sport

April 12, 2020

About Us

We bring you the best Premium WordPress Themes that perfect for news, magazine, personal blog, etc. Check our landing page for details.

Read more

Categories

  • Basketball
  • BERITA BOLA
  • BIOGRAFI
  • Boxing
  • CERITA
  • Cycling
  • Football
  • Football Stories
  • Formula 1
  • Golf
  • Moto GP
  • Story
  • Tennis
  • Uncategorized

Tags

acmilan Ajax argentina Barcelona biography brazil Champions League chelsea filippoinzaghi footballstar Football Stories Football Story intermilan italy juventus liga champions lionelmessi liverpool luissuarez manchester city manchester united manchesterunited mariobalotelli messi MMA MotoGP 2017 mourinho MU neymar pemain terbaik premierleague premier league realmadrid real madrid ronaldinho ronaldo rumor transfer Super Bowl The Presidents Cup UFC US Sports Valentino Rossi worldcup Zlatan Ibrahimovic zlatanibrahimovic

Recent News

Super Bowl 2017: Here’s How Many People Watched the Super Bowl

April 15, 2020

Arsenal and Sutton communities teams deepen bonds

April 14, 2020

© 2022 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

No Result
View All Result
  • Home
  • Story
  • Football Stories

© 2022 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In