Luca Modric lahir pada tanggal 9 september 1985 di Zadar, Yugoslavia. Modric berasal dari daerah lereng pegunungan Velebit, Modrici, Yugoslavia. Daerah tersebut sangat rawan terjadi konflik perang.
Modric dilahirkan dalam keluarga pengungsi yang melarikan diri dari agresi Serbia saat perang Balkan. Ibunya, Radojka Modric bekerja di pabrik tekstil. Sedangkan, Ayahnya Stipe Modric menjadi mekanik militer yang memperbaiki mobil untuk tentara Kroasia yang sedang berperang.
Karena kedua orang tuanya sibuk bekerja, Modric kecil tinggal bersama kakeknya yang merupakan seorang prajurit. Modric juga hobi mengembala kambing sejak usia lima tahun. Bersama sang kakek, Modric dibesarkan dengan sepenuh hati dan penuh pengawasan. Namun nahas,pada tahun 1991 kakeknya tewas terbunuh pemberontak Serbia.
Duka mendalam merasuki jiwa Modric kecil dan keluarganya memutuskan pindah ke Kota Zadar. Keluarga Modric yang mengungsi di rumah susun harus melalui hari-hari menyedihkan tanpa listrik dan air bersih. Ledakan mortir dan rentetan senapan selalu terdengar dari kejauhan, ditambah lagi ancaman ranjau darat ada di mana-mana.
Di pengungsian, bakat Modric mulai tumbuh dengan kesehariannya yang dihabiskan untuk bermain sepak bola. Di tempat tersebut Modric juga bertemu dengan Marko Ostric, yang kelak di masa depan keduanya sama-sama menjadi pesepakbola profesional walau berbeda nasib.
Ketika kecil, Bola seakan tidak pernah lepas dari kaki Modric dan tanpa kenal lelah. Baginya, sepakbola merupakan sebuah pelarian dari kenyataan. Salah satu pekerja rumah susun tempatnya tinggal sering melihat Modric bermain dan ia suka dengan antusias dan semangat Modric.
Si pekerja itu kemudian menghubungi direktur NZ Zadar, Josip Bajlo, untuk melihat permainan Modric yang saat itu masih berusia tujuh tahun. Setelah melihat langsung permainannya. Modric ditawari masuk akademi sepak bola tersebut.
Tetapi kondisi finansial keluarga yang sangat memprihatinkan. Sehingga tidak mampu membiayainya. Beruntung Modric mempunyai paman baik hati yang membantu membiayainya.
Akhirnya Modric masuk akademi sepak bola NZ Zadar dan terus berkembang permainannya. Pada usia 12 tahun ia mendapat tawaran seleksi klub Hajduk Split. Kesebelasan yang sangat didambakan Modric semasa kecil.
Namun sayang, posturnya yang kecil dianggap tidak mampu bersaing untuk masuk klub tersebut. Modric sangat kecewa dan sempat berputus asa tidak bermain sepak bola selama beberapa waktu.
Hingga akhirnya, Tomislav Basic, kepala akademi NZ Zadar pun berusaha mengembalikan kepercayaan diri Modric. Mengingat Modric mempunyai bakat dan semangat yang tinggi dalam bermain sepak bola. Basic berhasil membujuk Dynamo Zagreb untuk merekrut Modric pada tahun 2002.
Namun saat di sana, Modric hanya berstatus sebagai pemain tim muda yang harus bekerja keras agar masuk tim utama. Sempat dipinjamkan ke Zrinjski Mostar dan Inter Zapresic membuat kepercayaan diri dan kemampuan Modric terus meningkat.
Keluarga Modric sendiri memberikan perhatian padanya untuk menekuni sepakbola profesional. Saat perang berakhir, mereka rela untuk menetap di hotel-hotel sempit agar Modric bisa tinggal dekat dengan klub-nya.
Setelah kembali ke Dinamo Zagreb, ia dikontrak dengan durasi 10 tahun karena penampilannya yang memukau semasa dipinjamkan. Dengan kontrak itu, kehidupan Modric mulai berubah. Ia mulai mampu memenuhi kebutuhan finansial pribadi dan keluarganya secara mandiri. Hingga akhirnya ia dan keluarga berpindah dari tempat pengungsian ke rumah baru hasil jerih payahnya.
Modric menunjukkan karir yang cemerlang selama kurang lebih lima musim bergabung dengan Dinamo Zagreb, mencetak 31 gol dari 128 pertandingan dan berkontribusi cukup besar pada musim 2007/08 saat Zagreb menjadi juara Croatian Cup.
Selain itu, Selama lima musim, Modric juga mampu mengantarkan klubnya memenangkan tiga gelar juara liga dan beberapa turnamen domestik. Pada tahun 2007, ia mendapatkan gelar Player of the Year dari Prva HNL.
Penampilan gemilang Modric membuat klub-klub besar Eropa siaga satu untuk bisa mengamankan jasa pemuda Kroasia itu. Barcelona melalui Bojan Krkic sr. mendaratkan Modric ke Catalonia. Namun Dewan Klub tak mengindahkan keinginan Bojan yang sangat menginginkan Modric bergabung bersama El Barca.
Arsenal juga sempat dikabarkan berada di garda depan untuk memboyong Modric. Namun Arsene Wenger mundur dari persaingan. Hingga akhirnya Tottenham Hotspur yang dilatih Juande Ramos maju mengamankan jasa Modric pada jendela transfer musim panas tahun 2008.
Modric dibeli dengan harga 16,5 juta paun, harga yang cukup fantastis pada saat itu dan menjadi rekor pembelian termahal klub.Permainan Modric bersama Tottenham berkembang sangat pesat dan menjadikan ia sebagai jenderal lapangan tengah terbaik di Liga Primer pada saat itu.
Pada Mei 2010, Modric menerima perpanjangan kontrak dari Tottenham Hotspurs yang akan berakhir pada tahun 2016. Ia bermain pada 32 pertandingan di Liga Primer pada musim 2010/11, mencetak 3 gol dan mencapai akurasi tendangan sampai 87.4%. Di akhir musim tersebut, Modric mendapatkan penghargaan Tottenham Hotspur Player of the Year.
Pada musim panas 2011, Modric diincar oleh Chelsea yang menjanjikan gaji transfer sebesar 22 juta Euro dan 27 juta Euro, namun kedua tawaran tersebut ia tolak. Selama empat musim di Spurs, Modric menorehkan 159 penampilan dengan capaian 17 gol.
Pada Agustus 2012, Real Madrid mengumumkan bahwa manajemen mereka telah menyetujui transfer Modric dari Tottenham dengan biaya transfer 33 juta Euro. Modric menandatangani kontrak lima tahun dengan klub Spanyol tersebut.
Dua hari setelah menginjakkan kaki di Madrid, Modric melakukan debutnya melawan Barcelona di final leg kedua Supercopa de España di Stadion Santiago BernabĂ©u, saat itu ia menggantikan Mesut Ă–zil pada menit ke-83.Â
Dalam laga tersebut Madrid memenangkan pertandingan, memberikan Modrić trofi pertamanya bersama klub setelah 36 jam penandatanganannya diumumkan.
Meski begitu, Modric tidak berada di lineup utama Real Madrid di musim pertamanya karena kehadiran gelandang berpengalaman seperti Xabi Alonso, Sami Khedira, dan Mesut Ozil.
Pada akhir tahun 2012, Marca mengadakan jajak pendapat dengan para penggemar sepakbola di Spanyol. Hasil yang mengejutkan, karena Modric masuk dalam jajaran pembelian terburuk. Tapi Modric adalah pria yang lahir di negeri penuh konflik, tekanan semacam itu bukan apa-apa baginya.Â
Hingga pada akhirnya, statusnya sebagai pemain cadangan Real Madrid mulai luntur, Modric sering muncul di starting eleven setelah kedatangan Carlo Ancelotti pada musim 2013/14.
Setelah sukses dalam Liga Champions Eropa, Modric dimasukkan dalam Tim UEFA of the Week untuk kedua leg semifinal di musim tersebut. Real Madrid kemudian menaklukkan Atletico dan memenangkan Liga Champions kesepuluhnya, dan yang pertama untuk Luka Modric. Modric juga mendapatkan penghargaan LFP untuk Gelandang Terbaik.
Pada november 2014,Modric menandatangani kontrak baru yang akan berakhir pada 2018 dengan Real Madrid. Dengan keluarnya Xabi Alonso, Toni Kroos dipasangkan dengan Luka Modric di lini tengah. Modric sempat absen selama tiga bulan karena cedera paha.
Pada akhir musim 2014/15, ia masuk dalam FIFA World XI. Modric terus menjadi tokoh dominan dalam setiap pertandingan Real Madrid apalagi setelah kedatangan manajer baru, Rafael Benitez dan Zinedine Zidane. Gelandang berpostur 172 cm itu adalah sosok yang menonjol dalam kemenangan Liga Champions Los Galacticos.
Pada oktober 2016,Modric kemudian menandatangani kontrak baru bersama Real Madrid dengan durasi empat musim. Ia memenangkan Piala Dunia Klub FIFA 2016 setelah pulih dari cedera lutut.
Modric terus menunjukan permainan terbaiknya, ia menjadi tokoh sentral dalam kejayaan Real Madrid merengkuh La Liga dan Liga Champions musim 2016/2017. Pada musim tersebut, Modric membukukan 41 penampilan.
Luka Modrić dianugerahi UEFA Club Football Award untuk Best Midfielder. Ia juga berada di urutan keempat dalam UEFA Men’s Player of the Year Award dan urutan kelima di Ballon d’Or 2017.
Sementara di Tim Nasional Kroasia, Luka Modric mulai muncul untuk tim tim Nasional Kroasia sejak usia 15 tahun. Ia membela Kroasia di segala kelompok umur. Hingga pada 1 maret 2006, ia melakoni debut untuk timnas senior Kroasia ketika melawan Argentina di laga uji coba.
Setelahnya, Modric tampil di Piala Dunia 2006, Euro 2008, Euro 2012, Piala Dunia 2014, Euro 2016 dan Piala Dunia 2018. Dalam gelaran piala dunia 2018, penampilan apiknya berhasil membawa timnas Kroasia finis di posisi kedua setelah kalah dari Prancis.
Modrić pun mendapat penghargaan dari FIFA sebagai pemain terbaik di turnamen yang berlangsung di Rusia tersebut, selain itu ia juga menjadi The Best FIFA Men’s Player tahun 2018. Modric telah mengoleksi lebih dari 120 caps bersama timnas dengan torehan 16 gol.
Luka Modric merupakan gelandang hebat yang telah banyak memenangkan gelar penghargaan Individu, diantaranya ia pernah meraih predikat gelandang terbaik La Liga, pemain terbaik eropa, pemain terbaik Kroasia sebanyak enam kali, dan warga negara kehormatan di kota Zadar serta sejumlah penghargaan yang lain.
Di kehidupan pribadinya, Modric menikah dengan Vanja Bosnic, yang juga bertindak sebagai agennya pada tahun 2010 di ibukota Kroasia, Zagreb. Pasangan ini pertama kali bertemu di agen olahraga Mamic, di mana Bosnic bekerja.
Anak pertama mereka, Ivano, lahir tiga minggu setelah pernikahan mereka. Sejak itu mereka memiliki dua putri, Ema dan Sofia. Modric sangat mencintai keluarganya. Melalui instagram, ia tidak hanya membagikan momen-momen saat bertanding, namun juga momen kebahagiaanya bersama keluarga.
Salah satu foto menunjukkan Modric meggendong Sofia yang lahir pada 2017 lalu. Kebahagiaannya tampak pada foto Modric yang tengah menggendong Sofia erat dengan menuliskan “Sofia 2.10.2017”.Â
Selain bahasa aslinya Kroasia, Modric juga berbicara bahasa Inggris, dan Spanyol. Perlu diketahui bahwa Modric beragama Katolik Roma.
Kini Gelandang yang sempat mengidolakan Ronaldo Luis Nazario Da Lima saat masa mudanya itu telah masuk dalam buku sejarah sebagai yang terbaik di jagat raya.